Meski tampaknya mudah hanya semprot sana-sini, penggunaannya harus benar-benar akurat dan tak boleh sembarangan. Oleh karena itu penyemprotan obat haruslah dilakukan oleh tim medis profesional. Prosedur akan dilakukan sangat cepat karena efeknya hanya berlangsung beberapa detik hingga 1 menit.
Untuk menggunakannya pada cedera ringan, pertama-tama bersihkan dulu area cederanya dengan antiseptik. Jika menggunakan ethyl chloride botolan, posisikan botol terbalik dan semprotkan ke area cedera selama 3-7 detik. Jika menggunakan yang versi kaleng aerosol, posisikan tegak dan semprotkan pada area selama 4-10 detik. Semprotkan hingga kulit mulai berwarna putih, dan berhenti sebelum kulit membeku.
Untuk meringankan nyeri otot yang lebih parah, beri jarak semprot 30-46 centimeter dari otot, kemudian semprotkan dengan gerakan menyapu dengan kecepatan 10.2 centimeter per detik hingga seluruh otot tertutup dari titik pemicu hingga area yang nyeri. Otot akan diregangkan dengan perlahan selama proses ini hingga gerakan penuh kembali dan nyeri mereda.
Adakah efek samping dari etil klorida?
Etil klorida umumnya tidak memiliki efek samping serius. Anda tetap bisa melanjutkan bermain setelah cedera disemprot obat, namun biasanya akan ada perawatan lanjutan setelah pertandingan untuk mengecek kondisi cedera mereka.
Namun penyemprotan etil klorida mungkin saja menimbulkan reaksi alergi, seperti pusing, perubahan warna kulit, kulit terasa nyeri, ruam, gatal, bengkak (terutama pada wajah, lidah atau tenggorokan), infeksi di bagian yang telah disemprotkan, luka yang tidak sembuh-sembuh, hingga sulit bernapas. Meski begitu, tidak semua orang akan mengalami efek samping berikut ini. Tim medis melihat manfaatnya yang tetap lebih besar daripada risiko ini, sehingga penggunaan akan tetap dilanjutkan jika benar dirasa perlu.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar