backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Declawing Kucing, Cabut Cakar Permanen yang Membahayakan

Ditinjau secara medis oleh drh. Hevin Vinandra Louqen · Kesehatan · None


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 08/01/2024

Declawing Kucing, Cabut Cakar Permanen yang Membahayakan

Salah satu risiko memelihara kucing adalah terkena cakaran. Demi menghindari hal ini, tidak sedikit pemilik kucing yang memutuskan untuk melakukan declawing.

Declawing memang menghindarkan Anda dari cakaran. Namun, tahukah Anda bahwa keputusan ini sangat menyiksa kucing dan bisa membuatnya semakin agresif?

Yuk, pelajari lebih lanjut apa itu declawing dan bahayanya bagi kucing peliharaan Anda!

Apa itu declawing kucing?

Declawing adalah prosedur pengangkatan kuku atau cakar kucing secara permanen sampai ke akarnya melalui operasi. Artinya, kucing yang sudah menjalani prosedur ini tidak akan memiliki cakar lagi.

Tindakan yang juga disebut onikektomi ini berbeda dengan potong kuku kucing yang hanya menghilangkan sebagian cakar supaya tidak terlalu panjang.

Organisasi Animal Legal Defense Fund menjelaskan bahwa tindakan declawing kuku kucing tanpa kebutuhan medis justru dapat berdampak negatif bagi kesehatan kucing itu sendiri.

Bahkan, prosedur ini serupa dengan amputasi buku jari terakhir pada manusia, sebab akar cakar kucing menempel dengan ujung tulang jari kakinya.

Kebanyakan kasus declawing dilakukan atas dasar keinginan manusia tanpa memberikan manfaat bagi kucing.

Sebagai contoh, beberapa pemilik kucing memilih prosedur ini agar kucingnya tidak mencakari dan merusak furnitur rumahnya.

Hal inilah yang membuat Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan beberapa negara lainnya melarang atau menganggap declawing sebagai tindakan yang ilegal.

Bahaya declawing kucing

kucing covid-19

Organisasi The Humane Society of the United States menyebutkan bahwa declawing sangat jarang dibutuhkan dalam kasus penanganan masalah kesehatan.

Prosedur ini mungkin dibutuhkan pada kasus langka, seperti tumor dasar kuku yang bersifat kanker.

Alih-alih memberikan manfaat, declawing justru bisa membawa berbagai efek samping atau bahaya pada anabul Anda seperti berikut.

1. Sakit luar biasa

Declawing tidak hanya juga menghilangkan kuku, tapi juga memutus tendon, saraf, dan ligamen di setiap jari kaki. Bayangkan ketika rasa sakit tersebut terasa pada 18 jari-jari kucing.

Rasa sakit karena declawing bahkan juga menimbulkan nyeri neuropatik, yaitu rasa nyeri yang timbul akibat kerusakan saraf.

Parahnya lagi, rasa sakit ini bersifat jangka panjang, tidak langsung menghilang beberapa saat setelah prosedur dilakukan.

Selain itu, declawing yang tidak dilakukan dengan benar bisa meninggalkan jaringan kuku yang masih bisa tumbuh.

Sayangnya, jaringan ini justru kerap membentuk cakar yang cacat di bawah kulit sehingga menyebabkan abses (pembentukan kantong berisi nanah).

2. Infeksi

Setiap pembedahan selalu disertai dengan risiko infeksi, tidak terkecuali declawing.

Kebiasaan kucing untuk menjilati bagian tubuhnya juga membuat luka bekas infeksi menjadi lebih lama untuk mengering sehingga risiko infeksi meningkat.

Jika Anda sudah terlanjur melakukan declawing, kenali tanda kucing sakit karena infeksi di bagian jari-jarinya. Seperti pada manusia, antibiotik merupakan jenis obat yang bisa diberikan untuk mengatasi infeksi.

Apabila dibiarkan, infeksi dikhawatirkan bisa menimbulkan penyakit lain pada kucing.

3. Perubahan perilaku

Beberapa orang mungkin berpikir bahwa declawing bisa menghindarkan mereka dari cakaran. Padahal, mencakar adalah perilaku naluriah anabul yang tidak akan menghilang meski kukunya sudah hilang.

Kucing menggunakan cakar sebagai bentuk pertahanan. Maka, ketika tidak bisa lagi menggunakannya, anabul akan mengganti bentuk pertahanan dengan gigitan.

Rasa sakit berkepanjangan yang dirasakan anabul juga cenderung membuatnya berperilaku agresif.

4. Tidak mau menggunakan kotak pasir

Kucing yang terbiasa membuang kotoran di kotak pasir tentu akan sangat membantu pemiliknya. Saat menggunakan kotak pasir, kucing akan memanfaatkan cakar untuk menggali dan mengubur kotorannya.

Namun, setelah declawing, kucing akan kehilangan kemampuan tersebut. Parahnya lagi, anabul mungkin merasa kesakitan saat berusaha menggali lubang untuk menggali kotoran sehingga tidak mau melakukannya lagi.

Selain itu, kotak pasir yang terletak di tempat terbuka akan membuat kucing merasa terancam karena sudah tidak memiliki cakar sebagai metode pertahanan.

5. Stres

Kehilangan cakar sebagai alat pertahanan diri cenderung membuat anabul terus-terusan merasa terancam. Jika berlangsung dalam jangka panjang, perasaan tersebut bisa menimbulkan stres pada kucing.

Risiko stres juga bisa meningkat karena setelah declawing, kucing perlu menyesuaikan diri kembali. Mereka harus menyesuaikan cara berjalan, memanjat, mencengkeram, dan masih banyak lagi.

Stres setelah declawing juga bisa muncul karena anabul tidak bisa lagi menggunakan kukunya untuk menandai wilayah. Kondisi ini membuat anabul merasa kehilangan kendali atas lingkungannya sendiri.

Tahukah Anda?

Kucing merupakan jenis hewan teritorial sehingga mereka akan berusaha keras untuk melindungi area yang diyakini sebagai miliknya.

6. Sakit punggung

Setelah declawing, rasa sakit yang tersisa akan membuat kucing berjalan pincang. Perlu diingat bahwa rasa sakit setelah pengangkatan cakar bisa bertahan lama.

Selain itu, karena cakar juga berfungsi untuk mencengkram saat memanjat atau melompat, anabul yang tak lagi memiliki cakar akan lebih banyak menggunakan punggung untuk menjaga keseimbangan.

Kedua kondisi tersebut akan membuat kucing lebih mudah sakit punggung. Oleh karena itu, declawing memang tidak hanya mengganggu kesehatan jari kucing, tetapi juga bagian tubuh lainnya.

Cakar merupakan bagian tubuh yang sangat penting bagi kucing. Selain sebagai metode pertahanan, kucing juga membutuhkan cakar untuk mendukung aktivitas lainnya.

Dengan mencabut cakar kucing secara permanen, ini berarti Anda telah mengganggu kualitas hidupnya. Kucing Anda juga akan lebih rentan terhadap beragam masalah kesehatan.

Alih-alih declawing, cobalah merawat kucing dengan cara memotong kukunya secara teratur, memasang tiang untuk melatih cakar anabul, dan memasang selotip pada permukaan barang atau furnitur yang Anda khawatirkan terkena cakaran.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

drh. Hevin Vinandra Louqen

Kesehatan · None


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 08/01/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan