Pernahkah anjing peliharaan Anda mencret secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas? Sebagai pemilik anjing, Anda mungkin merasa bingung dan khawatir saat ini terjadi. Apalagi bila melihat anabul lemas hingga kehilangan nafsu makan. Lantas, kenapa anjing bisa mencret? Apakah ini masalah sepele atau tanda penyakit serius yang butuh penanganan? Simak jawabannya.
Apa penyebab anjing mencret?
Bagi pemilik anjing, anjing mencret atau diare merupakan penyakit pada anjing yang sudah tidak asing lagi.
Anjing diare dapat disebabkan oleh beberapa hal, termasuk makan sesuatu yang tidak normal atau bahkan hal yang berbahaya.
Merangkum dari situs PetMD, berikut adalah beberapa penyebab umum terjadinya diare pada anjing.
1. Makan sembarangan
Kebiasaan anjing mengendus dan memakan apa saja, termasuk sampah atau makanan sisa manusia, bisa memicu diare.
Makanan yang tidak cocok untuk pencernaannya dapat membuat ususnya bekerja lebih cepat dan menurunkan penyerapan nutrisi.
2. Keracunan
Beberapa zat berbahaya seperti cokelat, alkohol, atau minyak esensial tertentu sangat beracun bagi anjing.
Jika anjing menelan zat-zat ini, saluran pencernaannya bisa terganggu, dan anjing berak cair menjadi salah satu gejalanya.
3. Menelan benda asing
Beberapa anjing suka menggigit dan menelan benda asing seperti kaus kaki, batu, atau mainan kecil.
Benda-benda ini bisa mengiritasi atau bahkan menyumbat saluran cerna, sehingga menyebabkan diare pada anjing.
4. Perubahan pola makan
Mengganti jenis atau merek makanan anjing secara tiba-tiba bisa mengagetkan sistem pencernaannya.
Hal ini bisa memicu anjing mencret, terutama jika makanan baru tersebut tidak cocok atau terlalu berat.
5. Parasit
Cacing seperti cacing gelang, cacing tambang, dan whipworms hingga parasit seperti giardia dan coccidia dapat menyerang usus anjing dan menyebabkan anjing cacingan.
Infeksi ini sering menjadi penyebab kenapa anjing mencret terus, apalagi jika tidak diberi obat cacing secara rutin.
6. Infeksi
Penyakit infeksi seperti parvovirus, distemper, atau salmonella dapat menyebabkan gangguan serius pada saluran cerna.
Jika diare disertai demam, lemas, dan muntah pada anjing, sebaiknya segera bawa ke dokter hewan karena penyakit infeksi ini bisa mengancam nyawa.
7. Alergi
Meski biasanya alergi makanan membuat anjing gatal-gatal, reaksi pada sistem pencernaan juga bisa terjadi.
Salah satunya adalah anjing berak cair, terutama jika makanan mengandung bahan yang tidak cocok atau alergen tertentu.
8. Radang usus
Penyakit seperti inflammatory bowel disease menyebabkan peradangan kronis pada usus anjing.
Ini dapat mengganggu penyerapan makanan dan membuat anjing sakit diare berkepanjangan.
9. Stres
Stres akibat perubahan lingkungan, kedatangan hewan baru, atau kunjungan ke dokter hewan bisa memicu anjing diare mendadak.
Sama seperti manusia, anjing pun bisa mengalami gangguan pencernaan karena tekanan emosional.
Cara mengatasi anjing mencret
Untuk mengatasi mencret atau diare, perawatan anjing yang diberikan harus disesuaikan dengan penyebab utamanya. Berikut ini beberapa cara mengatasi anjing mencret.
1. Mengganti pola makan
Jika penyebabnya adalah sensitivitas makanan atau gangguan pencernaan, dokter hewan biasanya akan menyarankan penggantian menu makan.
Makanan khusus yang mendukung kesehatan usus dan menyeimbangkan mikrobioma di saluran cerna bisa sangat membantu.
Untuk anjing dengan alergi makanan, makanan rendah alergen atau diet hidrolisat bisa menjadi solusi agar anjing tidak berak cair lagi.
2. Menghentikan makanan sementara
Pada kasus anjing diare ringan akibat makan sembarangan, dokter bisa menyarankan untuk menghentikan pemberian makanan selama 12 jam.
Ini membantu meredakan iritasi pada usus dan memberi waktu saluran cerna untuk pulih.
3. Pemberian cairan
Jika anjing mencret tergolong sedang hingga berat, pemberian cairan secara oral atau intravena diperlukan.
Cara ini berguna untuk mengganti cairan tubuh dan elektrolit yang hilang akibat diare serta mencegah dehidrasi.
4. Antibiotik
Dalam beberapa kasus langka, termasuk anjing diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter hewan mungkin meresepkan antibiotik.
Namun, penggunaan antibiotik ini harus hati-hati karena bisa mengganggu keseimbangan mikrobioma usus dan justru memperburuk masalah pencernaan jika tidak tepat.
5. Obat antiparasit
Jika penyebab anjing berak cair adalah parasit seperti cacing atau protozoa seperti giardia atau coccidia, dokter akan memberikan obat antiparasit yang sesuai.
Pengobatan ini penting untuk mencegah infeksi semakin parah dan menyebar ke anjing lain.
Pada kebanyakan kasus, diare pada anjing yang bersifat ringan akan sembuh dengan sendirinya dalam 2–3 hari.
Pemberian probiotik dan makanan hambar juga dapat membantu anjing pulih lebih cepat.
Namun, bila Anda melihat anabul Anda mengalami diare yang tidak kunjung hilang dalam waktu 24–48 jam dan disertai beberapa gejala seperti demam, nafsu makan menurun atau tidak mau makan, hingga lesu, sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter hewan.
Kesimpulan
- Diare pada anjing bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari makan makanan sembarangan, alergi, stres, hingga penyakit infeksi serius seperti parvovirus atau infeksi parasit.
- Gejala yang menyertai seperti muntah, demam, dan lemas dapat menjadi tanda kondisi yang lebih serius dan perlu segera ditangani oleh dokter hewan.
- Penanganan diare tergantung pada penyebabnya, termasuk perubahan pola makan, penghentian makanan sementara, pemberian cairan, antibiotik, atau obat antiparasit.
- Segera konsultasikan kepada dokter hewan jika diare berlangsung lebih dari 24–48 jam atau disertai gejala yang mengkhawatirkan untuk mencegah komplikasi.
[embed-health-tool-bmi]