Apakah Anda ingin memelihara anjing berukuran kecil? Nah, ras anjing Maltese bisa masuk ke dalam pertimbangan Anda. Akan tetapi, sebelumnya simak terlebih dahulu informasi tentang karakteristik hingga cara merawat anjing Maltese dalam pembahasan berikut ini.
Karakteristik anjing Maltese
Anjing Maltese merupakan salah satu ras anjing tertua yang berasal dari kawasan Mediterania, terutama dari Pulau Malta, sesuai dengan namanya.
Secara umum, anjing Maltis dikenal sebagai anjing peliharaan yang punya penampilan anggun dan perilaku yang penuh kasih sayang, cerdas, dan aktif.
Mereka cenderung mudah dilatih, suka bersosialisasi, dan sangat setia pada pemiliknya.
Sebagai ras anjing berukuran kecil, Maltese cocok menjadi anjing rumahan, terlebih untuk Anda yang tinggal di apartemen atau rumah kecil.
Adapun, beberapa karakteristik dari ras anjing Maltese adalah sebagai berikut.
- Ukuran tubuh: memiliki tinggi 18–23 cm dan bobot di bawah 3,2 kg.
- Warna bulu: berwarna putih bersih dengan tekstur lembut, panjang, dan lurus.
- Bentuk mata: berukuran besar dengan warna hitam dan cokelat gelap.
- Bentuk telinga: menggantung dan tertutup bulu lebat.
- Harapan hidup: memiliki rentang hidup selama 12–15 tahun.
Masalah kesehatan pada anjing Maltese
Sangat penting bagi Anda sebagai pemilik anabul untuk mengetahui risiko penyakit pada anjing agar dapat memberikan perawatan yang tepat.
Dilansir dari American Kennel Club, berikut ini adalah sejumlah masalah kesehatan yang biasanya dialami oleh ras anjing Maltese.
1. Luxating patella
Luxating patella adalah kondisi saat tempurung lutut anjing bergeser dari tempatnya. Gejalanya yakni anjing berjalan pincang atau gerakan kaki belakang yang tidak normal.
Kondisi ini bisa bersifat ringan sehingga tidak membuat anjing tampak sakit. Akan tetapi, kondisi ini tetap berpotensi meningkatkan risiko cedera pada lutut anjing.
2. Patent ductus arteriosus
Patent ductus arteriosus (PDA) adalah kelainan jantung bawaan yang membuat pembuluh darah yang seharusnya menutup setelah lahir tetap terbuka.
PDA menyebabkan sirkulasi darah dalam tubuh anjing menjadi tidak normal. Ini juga memaksa sisi kiri jantung bekerja lebih keras sehingga bisa meningkatkan risiko gagal jantung.
Gejala dari kelainan ini mungkin berupa kelelahan, kesulitan bernapas, dan pertumbuhan yang terhambat.
3. Liver shunt
Liver shunt merupakan pembuluh darah abnormal yang melewati hati. Kondisi ini membuat hati tidak mampu menyaring racun, zat limbah, dan obat-obatan yang tidak diperlukan.
Ini merupakan salah satu penyakit pada anjing yang bisa menghambat pertumbuhan. Selain itu, anjing mungkin juga sering mengalami kejang dan kebingungan (disorientasi).
Anda bisa mendeteksi penyakit ini sejak dini melalui skrining kelainan hati bawaan pada anak anjing Maltese yang hendak Anda pelihara.
Cara merawat anjing Maltese
Dengan perawatan yang tepat, ras anjing Maltis bisa memiliki usia yang panjang, bahkan hingga dua digit. Berikut ini adalah beberapa cara merawat anjing Maltese yang perlu Anda perhatikan.
1. Sisir bulu anjing setiap hari
Bulu Anjing Maltese bisa tumbuh panjang dan lebat. Oleh sebab itu, Anda perlu melakukan grooming setiap hari.
Gunakan sisir logam bergigi rapat dan hati-hati ketika menyisir bagian sensitif, seperti perut dan telinga. Jika tidak disisir rutin, bulu anjing akan rentan kusut dan rontok.
2. Pertimbangkan memotong pendek bulu anjing
Apabila tidak punya waktu untuk menyisir bulu anjing Maltis setiap hari, Anda bisa pertimbangkan untuk memotong pendek bulunya.
Gaya potongan “puppy cut” membuat anjing Anda lebih mudah dirawat, tetapi tetap terlihat lucu.
Pastikan yang memotong bulu anjing adalah groomer profesional agar anabul Anda tetap merasa aman dan nyaman.
3. Mandikan anjing secara berkala
Meski tidak harus dimandikan setiap hari, anjing Maltese harus mandi setiap 2–3 minggu sekali. Pakailah sampo khusus anjing untuk menjaga kelembapan kulit dan kilau bulunya.
Setelah memandikan anjing, pastikan Anda mengeringkan bulunya hingga benar-benar kering agar tidak lembap dan menjadi tempat tumbuhnya jamur.
4. Lakukan perawatan gigi rutin
Risiko penyakit gigi dan mulut pada anjing cenderung lebih tinggi seiring pertambahan usianya.
Maka dari itu, Anda harus menyikat gigi anjing setidaknya tiga kali seminggu menggunakan pasta dan sikat gigi khusus.
Anda juga dapat memberikan dental stick atau camilan anjing khusus yang mampu mengurangi karang gigi dan menjaga kesehatan mulut anabul.
5. Berikan makanan bernutrisi
Anda perlu memberikan makanan berkualitas tinggi yang diformulasikan khusus untuk anjing kecil. Jangan lupa perhatikan kandungan protein, lemak sehat, dan serat di dalam dog food yang Anda berikan.
Selain itu, jangan memberi anjing Anda makanan manusia, seperti cokelat, anggur, atau makanan berlemak tinggi, karena bisa membahayakan kesehatannya.
6. Lakukan sosialisasi sejak dini
Anak anjing Maltese sebaiknya dikenalkan dengan lingkungan dan orang lain sejak dini. Hal ini penting agar mereka tumbuh menjadi anjing dewasa yang tidak mudah cemas.
Ras anjing juga ini dikenal aktif dan cerdas. Anda harus mengajaknya berjalan-jalan setiap hari dan menyediakan mainan di rumah untuk menjaga kebugaran serta kesehatan mentalnya.
7. Kunjungi dokter hewan secara rutin
Pemeriksaan kesehatan secara rutin dapat mendeteksi penyakit pada anjing sejak dini. Anda perlu menjadwalkan kunjungan ke dokter hewan setidaknya dua kali setahun.
Jangan lewatkan juga jadwal pemberian obat cacing dan vaksin untuk anjing. Ini amat penting, terutama bagi anak anjing yang sistem imunnya masih berkembang.
Jika Anda masih punya pertanyaan lebih lanjut mengenai ras anjing ini, konsultasikan dengan dokter hewan untuk mendapatkan informasi terbaik.
Kesimpulan
- Anjing Maltese adalah ras anjing kecil yang anggun, penyayang, dan cocok dipelihara di rumah kecil atau apartemen.
- Ras anjing ini rentan terhadap beberapa masalah kesehatan, antara lain luxating patella, liver shunt, dan patent ductus arteriosus (PDA).
- Grooming secara rutin, pemberian makanan bernutrisi, sosialisasi dini, dan pemeriksaan rutin sangat penting untuk menjaga kesehatan anjing Maltis.
[embed-health-tool-bmi]