backup og meta

Anamnesa, Wawancara Medis untuk Diagnosis yang Akurat

Anamnesa, Wawancara Medis untuk Diagnosis yang Akurat

Pernahkah Anda berkonsultasi dengan dokter dan menjalani proses tanya jawab yang mendetail mengenai riwayat kesehatan Anda? Proses pengumpulan informasi ini disebut anamnesa.

Anamnesa atau wawancara medis merupakan langkah awal diagnosis yang penting bagi dokter untuk memahami kondisi pasien secara menyeluruh. 

Apa itu anamnesa?

Anamnesa alias anamnesis adalah proses pengumpulan informasi medis dari seorang pasien untuk membantu dokter dalam menegakkan diagnosis dan merencanakan perawatan yang tepat.

Dalam anamnesis, pasien atau keluarganya diminta untuk menceritakan riwayat keluhan, riwayat kesehatan masa lalu, dan pengobatan yang pernah atau sedang dijalani.

Dokter juga meminta menceritakan faktor-faktor lain yang mungkin memengaruhi kondisi kesehatan pasien.

Jenis anamnesa

Dalam proses anamnesis, dokter mengumpulkan informasi pasien secara sistematis untuk mendapatkan pemahaman yang lengkap tentang kondisi pasien.

Dikutip dari National Library of Medicine, proses anamnesis dibagi ke dalam beberapa bagian seperti berikut.

1. Somatic anamnesis

Wawancara medis ini berkaitan dengan pemeriksaan fisik.

Dokter atau tenaga medis mengumpulkan informasi terkait keluhan fisik pasien, seperti nyeri, perubahan fungsi tubuh, atau gejala fisik lain yang dialami.

Tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi fisik pasien dan mencari tanda-tanda yang dapat menunjang diagnosis.

2. Mental anamnesis

Anamnesis ini berkaitan dengan keadaan psikis atau mental pasien.

Pada proses ini, dokter menggali informasi mengenai kondisi psikologis pasien, seperti suasana hati, tingkat kecemasan, stres, dan kemampuan kognitif.

Proses ini penting untuk memahami aspek mental yang mungkin memengaruhi kondisi fisik atau respons pasien terhadap pengobatan.

3. Social anamnesis

Dokter dan pasien konsultasi informed consent

Fokus social anamnesis adalah lingkungan hidup pasien, termasuk faktor sosial dan lingkungan seperti kebiasaan hidup, pekerjaan, dan hubungan sosial.

Ini membantu memahami pengaruh lingkungan atau faktor sosial yang mungkin berdampak pada kesehatan pasien. 

Pasalnya, faktor sosial seperti dukungan dari keluarga dan teman juga berperan penting dalam proses pemulihan pasien. 

4. Family anamnesis

Bagian ini, dokter mengkaji riwayat kesehatan keluarga pasien serta proses hubungan dinamis di antara anggota keluarga.

Tujuannya adalah mengidentifikasi penyakit yang mungkin bersifat turun-temurun atau kecenderungan genetik yang bisa memengaruhi kesehatan pasien.

Dokter juga mengamati hubungan pasien dengan keluarga dan apakah pasien mendapatkan dukungan emosional dari anggota keluarganya.

Selain itu, berdasarkan orang yang menyampaikan terdapat 2 jenis anemnesa, yaitu autoanemnesa dan aloanamnesa.

  • Autoanamnesa adalah proses anamnesa yang dilakukan melalui komunikasi langsung dengan pasien. Hasil anamnesis ini lebih ideal karena dokter mendapatkan informasi langsung dari sumbernya.
  • Alloanamnesa adalah proses anamnesa di mana dokter mendapatkan informasi dari orang lain, seperti anggota keluarga atau orang terdekat pasien. Alloanamnesa biasanya diperlukan jika pasien tidak sadar, terlalu muda (seperti anak kecil), memiliki gangguan mental, atau dalam kondisi lain yang menghalangi komunikasi efektif dengan dokter.

Cara dokter melakukan anamnesa

Dokter melakukan anamnesa dengan langkah-langkah berikut ini.

  • Mempersiapkan suasana. Dokter menciptakan suasana yang nyaman dan aman sehingga pasien merasa leluasa untuk berbicara. Hal ini termasuk menyapa pasien, menjaga kontak mata, serta menunjukkan sikap ramah dan empati.
  • Mengajukan pertanyaan terbuka. Dokter biasanya memulai dengan pertanyaan umum dan terbuka, seperti “Ada yang bisa dibantu?” atau “Apa kabarnya, ada keluhan kesehatan?” Hal ini memungkinkan pasien menceritakan keluhan utama tanpa merasa terbatas.
  • Menggali keluhan utama (chief complaint). Setelah mendapatkan informasi awal, dokter fokus pada keluhan utama yang dirasakan pasien. Pertanyaan akan diarahkan untuk memahami intensitas, durasi, dan faktor yang memengaruhi keluhan tersebut.
  • Riwayat penyakit sekarang. Dokter akan menanyakan tentang gejala saat ini secara lebih mendalam. Ini mencakup kapan gejala mulai muncul, seberapa sering terjadi, apakah ada pola tertentu, serta faktor-faktor yang memperburuk atau meringankan gejala tersebut.
  • Riwayat penyakit terdahulu. Dokter akan menanyakan riwayat penyakit yang pernah diderita, termasuk penyakit kronis atau riwayat operasi. Ini juga mencakup riwayat pengobatan atau perawatan yang pernah dilakukan.
  • Riwayat keluarga. Pada tahap ini, dokter bertanya tentang riwayat kesehatan keluarga, terutama penyakit yang bersifat genetik atau turun-temurun, seperti diabetes, hipertensi, atau penyakit jantung.

Selama proses wawancara, dokter mencatat informasi penting untuk menentukan diagnosis awal atau merancang pemeriksaaan lanjutan dan perawatan yang tepat.

Di akhir anamnesis, dokter biasanya meringkas kembali keluhan dan informasi utama untuk memastikan semua informasi yang didapatkan sudah benar.

Dokter kemudian memberikan arahan pengobatan atau rencana tindak lanjut untuk pasien.

Kegunaan anamnesa

Dokter spesialis penyakit dalam

Anamnesis memiliki peran penting dalam proses diagnosis dan perawatan pasien. Berikut beberapa kegunaan anamnesis.

1. Menentukan diagnosis awal

Anamnesis membantu dokter memahami gejala yang dialami pasien dan mempersempit kemungkinan penyebabnya.

Informasi yang dikumpulkan dari proses ini sering kali memberi petunjuk yang signifikan untuk menegakkan diagnosis awal.

2. Merancang rencana pengobatan yang tepat

Dokter dapat menyusun rencana perawatan awal yang disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi pasien melalui anemnesis.

Dokter bisa menyusun pengobatan, prosedur, maupun saran perubahan gaya hidup melalui prosedur ini.

3. Menentukan pemeriksaan lanjutan yang dibutuhkan

Dari informasi yang diperoleh melalui anamnesis, dokter bisa menentukan apakah pemeriksaan tambahan diperlukan untuk memperjelas diagnosis.

Pemeriksaan ini dapat mencakup tes laboratorium untuk mengecek kondisi darah, fungsi organ, atau keberadaan infeksi yang mungkin tidak terlihat melalui gejala fisik.

4. Mendeteksi kondisi nonfisik

Melalui anamnesa, dokter juga dapat mendeteksi faktor psikologis atau emosional yang mungkin mempengaruhi kesehatan fisik pasien.

Metode ini bisa menentukan pasien mengalami stres atau kecemasan yang bisa memengaruhi respons pasien terhadap pengobatan.

5. Dokumentasi kesehatan pasien

Anamnesa menjadi bagian penting dari rekam medis yang bisa diakses untuk penanganan di masa depan.

Riwayat medis yang lengkap berguna jika pasien memerlukan perawatan lebih lanjut atau ketika berpindah ke fasilitas kesehatan lain.

Fungsi utama anamnesis adalah membantu dokter memahami kondisi kesehatan pasien secara menyeluruh sehingga bisa menegakkan diagnosis yang akurat. 

Selain itu, anamnesa membantu membangun kepercayaan dan komunikasi yang baik antara dokter dan pasien.

Dengan adanya interaksi yang terbuka, pasien merasa didengar dan lebih nyaman untuk berbagi informasi kesehatan secara lengkap.

Ringkasan

  • Anamnesa adalah proses pengumpulan informasi medis yang dilakukan oleh dokter untuk membantu menegakkan diagnosis dan merencanakan perawatan yang tepat.
  • Dalam anamnesa, pasien atau keluarganya diminta untuk menceritakan riwayat keluhan, kondisi kesehatan masa lalu, dan pengobatan yang pernah dijalani.
  • Proses ini sangat penting karena memberikan gambaran menyeluruh mengenai kondisi pasien, termasuk faktor fisik, psikologis, sosial, dan riwayat keluarga yang dapat memengaruhi kesehatan pasien.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

11 Tips for Taking a Patient History. (N.d.). Retrieved 8 November 2024, from https://www.osmosis.org/blog/2023/09/04/11-tips-for-taking-a-patient-history

Family Medicine. (2023). Symptoms That Require Immediate Medical Attention. Retrieved 8 November 2024, from https://www.scripps.org/news_items/6473-how-to-know-if-your-medical-concern-is-an-emergency

Vendor, P. (2023). Tips for Medical Assistants: Taking Patient Medical History. Retrieved 8 November 2024, from https://prismcareerinstitute.edu/blog/taking-patient-history/

Davis, J. L., & Murray, J. F. (2016). History and Physical Examination. Murray and Nadel’s Textbook of Respiratory Medicine, 263–277.e2. https://doi.org/10.1016/B978-1-4557-3383-5.00016-6

Anamnesis and physical examination. (n.d.). Retrieved 8 November 2024, from https://en.ghsg.org/anamnesis

Gibelli, F., Bailo, P., Pesel, G., & Ricci, G. (2024). Preserving Patient Stories: Bioethical and Legal Implications Related to the Shift from Traditional to Digital Anamnesis. Clinics and Practice, 14(4), 1196-1213.

Nichol, J. R., Sundjaja, J. H., & Nelson, G. (2024). Medical history. In StatPearls [Internet]. StatPearls Publishing.

NCI Dictionary of Cancer Terms. (n.d.). Retrieved 8 November 2024, from https://www.cancer.gov/publications/dictionaries/cancer-terms/def/medical-history

Grüne S. (2016). Anamnese und körperliche Untersuchung [Anamnesis and clinical examination]. Deutsche medizinische Wochenschrift (1946), 141(1), 24–27. https://doi.org/10.1055/s-0041-106337

Tybjerg, K. (2023). Karin Tybjerg, Medical Anamnesis. Collecting and Recollecting the Past in Medicine. Retrieved 8 November 2024, from https://philpapers.org/rec/TYBMAC

Versi Terbaru

15/11/2024

Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Mengenal Lebih Dekat Sistem Triase di IGD Rumah Sakit

Dokter Neonatologi, Spesialis Bayi Baru Lahir dan Prematur


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui kemarin

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan