backup og meta

Apakah Pembengkakan Kelenjar Getah Bening Bisa Dicegah?

Apakah Pembengkakan Kelenjar Getah Bening Bisa Dicegah?

Kelenjar getah bening memiliki peran penting dalam sistem kekebalan tubuh. Fungsi kelenjar ini adalah melindungi tubuh dari berbagai serangan penyakit. Meski demikian, kelenjar getah bening terkadang juga bisa terserang infeksi dan mengalami pembengkakan. Lantas, adakah cara untuk mencegah agar kelenjar getah bening tidak bengkak?

Tips mencegah pembengkakan kelenjar getah bening

Kelenjar getah bening terletak di sejumlah area tubuh, antara lain leher, bawah dagu, selangkangan, dan ketiak.

Ketika satu kelenjar membengkak, artinya kelenjar tersebut sedang bekerja keras untuk mengaktifkan sel darah putih guna melawan infeksi.

Pembengkakan umumnya disebabkan oleh patogen (bibit penyakit) berupa bakteri, virus, atau jamur.

Oleh sebab itu, cara terbaik untuk mencegah kelenjar getah bening bengkak adalah dengan berupaya melindungi diri dari infeksi melalui cara berikut:

1. Menjaga kesehatan agar tidak terjangkit flu

Langkah paling sederhana untuk mencegah kelenjar getah bening bengkak adalah mengurangi risiko terjangkit flu. Penyakit ini tidak bisa dianggap remeh, sebab virus penyebabnya juga dapat menginfeksi kelenjar getah bening.

Cucilah tangan Anda secara rutin dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah berinteraksi dengan penderita flu. Selain itu, konsumsi makanan kaya vitamin dan mineral, melakukan olahraga aerobik, dan lindungi diri Anda dengan vaksinasi flu.

2. Menjaga kebersihan tubuh

cara mandi yang benar agar kulit putih

Bakteri, virus, serta jamur hidup dan berkembang biak di sekeliling Anda.

Dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar, Anda telah berupaya untuk mencegah perkembangbiakan mikroba tersebut sehingga risiko penyakit turut berkurang.

Berikut adalah langkah menjaga kebersihan diri yang turut membantu mencegah kelenjar getah bening bengkak:

  • Mandi setiap hari
  • Menyikat gigi setidaknya dua kali sehari
  • Selalu membersihkan tangan sebelum menyentuh area mata atau mulut
  • Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun setelah dari kamar mandi serta sebelum makan dan menyiapkan makanan
  • Langsung mengganti pakaian setelah selesai beraktivitas
  • Menutup mulut dan hidung menggunakan tisu ketika batuk atau bersin

3. Menjaga kebersihan gigi dan mulut

cara mencegah kanker tenggorokan

Terkadang, bakteri yang menyebabkan pembusukan gigi dan penyakit gusi bisa saja menginfeksi kelenjar getah bening.

Akibatnya, kelenjar getah bening pada leher atau belakang telinga dapat mengalami pembengkakan. Oleh karenanya, menjaga kebersihan gigi dan mulut akan melindungi gigi serta gusi dari kerusakan.

Dengan demikian, Anda turut mencegah penyebaran kuman yang menjadi penyebab kelenjar getah bening bengkak. Langkah-langkahnya antara lain:

  • Menyikat gigi setidaknya dua kali sehari. Gunakan pasta gigi mengandung fluoride dan sikatlah gigi dengan gerakan memutar.
  • Membersihkan lidah dengan pembersih khusus.
  • Membersihkan celah gigi dengan benang gigi.
  • Berkumur dengan larutan antiseptik.
  • Berkumur setiap sehabis makan.

4. Berhati-hati dalam mengonsumsi obat tertentu

obat alergi makanan

Pada beberapa kasus, kelenjar getah bening dapat membengkak akibat efek samping konsumsi obat.

Melansir penelitian dalam jurnal American Family Physician, jenis obat yang dapat menyebabkan pembengkakan getah bening di antaranya:

  • Allopurinol untuk mengatasi asam urat
  • Atenolol, captopril, dan hydralazine untuk mengatasi hipertensi
  • Carbamazepine, phenytoin, dan primidone untuk mengatasi kejang
  • Penicillin dan trimethoprim sebagai antibiotik
  • Pyrimethamine dan quinidine untuk mengatasi malaria
  • Sulindac untuk mengatasi nyeri sendi dan asam urat

Waspadailah tanda-tanda yang muncul setelah mengonsumsi obat-obatan tersebut. Jika setelahnya kelenjar getah bening bengkak, konsultasikan pada dokter untuk mencegah kondisinya bertambah parah.

Pembengkakan kelenjar getah bening umumnya tidaklah berbahaya.

Namun, kondisi ini merupakan tanda bahwa tubuh Anda sedang terserang infeksi. Membiarkannya tanpa penanganan mungkin akan memperlambat proses pemulihan.

Sebelum infeksi menyerang kelenjar getah bening dan menyebabkan bengkak, Anda bisa mencegah hal ini dengan beberapa cara sederhana.

Jagalah kebersihan tubuh, lindungi diri Anda dari infeksi, dan patuhi anjuran dokter saat Anda harus meminum obat.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

How can swollen lymph nodes be prevented? https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15219-swollen-lymph-nodes/prevention Diakses pada 22 Oktober 2019.

What Are Lymph Nodes? https://www.webmd.com/a-to-z-guides/what-are-lymph-nodes Diakses pada 22 Oktober 2019.

8 Natural Tips to Help Prevent a Cold. https://www.webmd.com/cold-and-flu/11-tips-prevent-cold-flu#1 Diakses pada 22 Oktober 2019.

The Secrets to Never Getting Sick. https://www.healthline.com/health/cold-flu/cold-flu-secrets#1 Diakses pada 22 Oktober 2019.

11 Ways to Keep Your Teeth Healthy. https://www.healthline.com/health/dental-and-oral-health/best-practices-for-healthy-teeth#1 Diakses pada 22 Oktober 2019.

Lymphadenopathy in Children. https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentTypeID=90&ContentID=P02044 Diakses pada 22 Oktober 2019.

Gaddey, H. L. dan Riegel, A. M. (2016). Unexplained Lymphadenopathy: Evaluation and Differential Diagnosis. Am Fam Physician, 94(11), pp.896-903. Diakses pada 22 Oktober 2019.

Lymph Nodes – Swollen. https://www.healthychildren.org/English/tips-tools/symptom-checker/Pages/symptomviewer.aspx?symptom=Lymph+Nodes+-+Swollen Diakses pada 22 Oktober 2019.

Versi Terbaru

07/09/2020

Ditulis oleh Diah Ayu Lestari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Widya Citra Andini


Artikel Terkait

Penyebab Kelenjar Getah Bening pada Bayi Bengkak, Berbahayakah?

Penyebab Kelenjar Getah Bening Bengkak, Tak Selalu Infeksi


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 07/09/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan