backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Mengenal Fungsi dan Bahaya Klorin bagi Kesehatan

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 01/10/2023

Mengenal Fungsi dan Bahaya Klorin bagi Kesehatan

Klorin biasanya digunakan untuk menjernihkan air kolam renang. Zat kimia ini juga terdapat dalam berbagai produk pembersih rumah tangga. Nah, Anda perlu berhati-hati dengan risiko keracunan klorin. Bahaya ini bisa terjadi ketika Anda menghirup klorin dari semprotan pembersih atau tidak sengaja menelan air kolam yang tinggi klorin saat berenang.

Apa fungsi klorin?

Klorin adalah zat kimia yang berfungsi sebagai pembersih karena bisa membunuh bakteri dengan cepat. Zat kimia ini umumnya dipakai sebagai kandungan produk pembersih, penjernih kolam, hingga sanitasi limbah.

Selain itu, klorin digunakan dalam sektor perkebunan, farmasi, dan industri manufaktur sebagai:

  • campuran bahan untuk pembuatan pestisida,
  • bahan campuran obat-obatan,
  • salah satu bahan produksi untuk membuat pewarna tekstil, cat, kertas, atau plastik, dan
  • bahan kimia untuk pembuatan kontak lens, rompi antipeluru, dan pendingin AC.

Meski begitu, bahan kimia satu ini dapat menimbulkan masalah pada kesehatan apabila zat kimia tersebut dihirup, ditelan, atau terpapar kulit langsung secara berlebihan. 

Sejumlah bahaya klorin bagi kesehatan

Klorin bisa bereaksi dengan air, baik air di luar maupun di dalam tubuh.

Jika masuk ke dalam tubuh, klorin yang bereaksi dengan air akan membentuk asam klorida dan asam hipoklorida yang beracun bagi tubuh. Berikut ini bahaya klori bagi kesehatan.

1. Gangguan pernapasan

Erythromycin

Gangguan pada pernapasan merupakan salah satu dampak dari paparan gas klorin berlebih. Mengutip WHO, menghirup gas klorin yang berlebihan dapat merusak paru-paru dan saluran pernapasan. 

Klorin dapat menyebabkan penumpukan cairan di dalam paru-paru, yang disebut dengan edema paru. Jika terus berlanjut, kondisi ini dapat berakibat fatal. 

Seseorang yang terpapar gas klorin dalam jumlah besar akan mengalami gejala seperti batuk, sesak napas, mengi, dan nyeri pada dada.

2. Iritasi kulit

Selain dapat membuat mata mengalami iritasi, bahaya klorin selanjutnya adalah risiko terjadinya iritasi kulit, terutama pada pemilik kulit sensitif.

Seseorang yang terkena paparan klorin berlebihan dapat menimbulkan reaksi berupa gatal-gatal, kulit kemerahan, dan biduran. Iritasi pada kulit akibat paparan klorin umumnya terjadi saat berenang. 

Anda bisa melakukan pencegahan dengan memastikan untuk langsung mandi dengan air bersih setelah berenang. 

3. Iritasi mata

Paparan gas klorin yang berlebihan juga dapat menyebabkan iritasi pada mata. Gejala yang dapat timbul akibat paparan gas klorin meliputi mata merah, perih, dan terasa terbakar.

Studi dalam jurnal Cureus mengungkapkan pada kasus yang lebih serius paparan gas klorin dapat menyebabkan kerusakan permanen pada mata hingga menyebabkan kebutaan. 

Oleh karena itu, jika mata Anda terkena paparan klorin, sebaiknya segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan  agar kondisi tidak bertambah parah.

4. Gangguan pencernaan

Menelan air kolam yang mengandung klorin terlalu banyak dapat menyebabkan keracunan klorin. 

Kondisi ini dapat menimbulkan gejala penyakit berupa mulut panas seperti terbakar, sakit tenggorokan, sakit perut, muntah, dan BAB berdarah.

Jika Anda tidak sengaja menelan air kolam renang yang mengandung klorin, segera minum banyak air putih atau susu untuk membantu mengurangi efek bahan kimia berbahaya di tubuh.

Perhatian


Jangan berikan air minum atau susu apabila muncul gejala seperti muntah, kejang, atau penurunan kesadaran. Sebaiknya, segera hubungi dokter untuk penanganan lanjutan. 
 

Pertolongan pertama keracunan klorin

Parahnya dampak keracunan klorin biasanya tergantung dari jumlah, jenis, dan lamanya paparan klorin. Gejala biasanya muncul dengan cepat setelah menelan atau menghirup zat kimia ini secara berlebihan.

Berikut pertolongan pertama keracunan klorin yang perlu Anda ketahui.

  • Apabila disebabkan oleh gas klorin, Anda perlu segera meninggalkan area tersebut dan pindah ke tempat dengan udara yang bersih. 
  • Jika klorin mengenai kulit, segera cuci bagian tersebut dengan sabun dan air.
  • Jika zat yang satu ini masuk ke mata, segera bilas dengan air mengalir hingga tak lagi terasa perih. Lepaskan lensa kontak terlebih dahulu jika Anda sedang menggunakannya.
  • Saat klorin tertelan, jangan memaksa klorin keluar dengan muntah. Segera pergi ke faskes terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Dokter biasanya akan mengatasi keracunan klorin dengan berbagai perawatan, mulai dari memberikan obat-obatan, cairan infus, dan oksigen tambahan. 

Jadi, mulai sekarang Anda perlu mewaspadai bahaya paparan klorin berlebihan untuk kesehatan. Meski begitu, paparan klorin dalam jumlah rendah cukup aman dan tidak menjadikannya sebagai bahan kimia beracun bagi tubuh.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 01/10/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan