Diagnosis spastisitas
Pemeriksaan fisik dengan pengujian neurologis akan dilakukan untuk mendiagnosis spastisitas dan tingkat keparahannya.
Sementara itu, pemeriksaan dengan menggunakan magnetic resonance imaging (MRI) dapat dilakukan guna mengetahui lebih banyak informasi tentang sumber spastisitas dan faktor penyebabnya.
Pengobatan spastisitas

Kabar baiknya, terdapat beberapa pilihan pengobatan untuk spastisitas. Namun, biasanya pasien akan menjalani lebih dari satu pengobatan sekaligus.
Sejumlah pengobatan yang dilakukan telah terbukti efektif meringankan gejala dan meningkatkan kualitas hidup sehari-hari.
1. Terapi fisik dan okupasi
Sejumlah terapi stroke mungkin perlu dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan gerakan dan kontrol tubuh. Selain itu, juga untuk mencegah keluhan lain seperti rasa sakit pada otot.
Biasanya, para terapis akan merekomendasikan latihan secara rutin untuk memperpanjang dan memperkuat otot Anda.
Terapis mungkin menyarankan penggunaan gips untuk membantu meregangkan otot yang tegang setelah stroke.
Sementara itu, stimulasi listrik juga mungkin dibutuhkan terlebih jika Anda mengalami kontraktur.
Kontraktur adalah berkurangnya area gerak sendi karena terbatasnya jaringan tubuh.
2. Obat-obatan
Konsumsi obat-obatan digunakan dalam kombinasi dengan terapi atau obat lain, seperti terapi fisik atau okupasi.
Obat oral hanya digunakan jika gejala yang dirasakan telah mengganggu aktivitas sehari-hari atau tidur.
Berikut adalah beberapa obat yang mungkin direkomendasikan untuk mengurangi gejala spastisitas.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar