Anda mungkin pernah melihat seseorang dengan selang yang terpasang pada pasien koma. Selang ini disebut dengan nasgoastric tube atau NGT. Pemasangan selang NGT ini ternyata juga dapat dilakukan pada pasien stroke untuk memenuhi kebutuhan makanan.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut seputar pemasangan NGT pada pasien stroke, simak ulasannya berikut ini.
Apa manfaat pemasangan NGT pada pasien stroke?
NGT atau nasooastric tube adalah alat yang digunakan untuk mengantarkan nutrisi langsung ke dalam perut seseorang yang tidak bisa menelan makanannya sendiri.
Biasanya, NGT juga disebut sebagai selang makanan yang dapat membantu penderita stroke.
Pemasangan NGT pada pasien stroke dilakukan karena hampir sekitar 50% dari semua pasien yang dirawat di rumah sakit secara signifikan mengalami kekurangan gizi.
Lebih penting lagi, studi pelengkap dalam jurnal HHS Public Access menunjukkan bahwa untuk mencegah malnutrisi dapat dilakukan dengan memberi makan penderita stroke akut melalui selang makanan di fase awal.
Hal itu dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pemulihan lebih maksimal dibandingkan dengan pasien yang tidak menggunakan selang makanan.
Dalam hal ini, selang makanan stroke bisa berfungsi sebagai satu-satunya cara untuk memberikan nutrisi atau obat-obatan yang sangat dibutuhkan oleh pasien.
Indikasi pemasangan NGT pada pasien stroke
Adapun beberapa alasan atau tujuan umum kenapa pemasangan selang makanan stroke diperlukan, di antaranya.
- Mekanisme menelan tidak efektif.
- Pasien sedang dalam keadaan koma atau vegetatif.
- Terdapat masalah pada kepala dan leher sehingga pasien tidak mampu menelan.
- Kehilangan nafsu makan kronis karena penyakit parah atau cedera.
Kendati begitu, pemasangan selang makanan untuk pasien stroke harus dilakukan sesuai instruksi dokter dengan pertimbangan manfaat dan efek samping yang mungkin terjadi.
Pemasangan selang makanan ini bisa diberikan untuk pasien stroke pada usia berapa pun, termasuk dari remaja dengan stroke, stroke pada dewasa muda, hingga lansia.
Efek samping pemasangan NGT setelah mengalami stroke
Selain sejumlah potensi manfaat yang diperoleh, ada juga efek samping yang mungkin ditimbulkan dari pemberian makanan enternal setelah stroke ini.
Mengutip StatPearls, efek samping yang paling umum terkait dengan pemasangan selang makanan atau NGT adalah rasa tidak nyaman, sinusitis, atau epistaksis.
Namun, semua kondisi tersebut biasanya dapat sembuh sendiri setelah melepas selang makanan stroke pada pasien. Meski begitu, memasang selang NGT ini harus dilakukan secara hati-hati.
Pada beberapa kasus yang lebih serius, pemasangan selang makanan atau obat ke paru-paru dapat menyebabkan kondisi yang fatal, termasuk kematian.
Ini karena dikhawatirkan, makanan atau obat yang diberikan melalui selang bisa masuk ke jalan napas secara tidak sengaja.
Efek samping yang perlu diperhatikan oleh semua orang terkait pemasangan NGT pada pasien stroke bisa menyebabkan perdarahan dalam saluran pencernaan (GI).
Bukan hanya itu, tekanan yang berkepanjangan pada satu area hidung dapat memicu ulkus tekanan hidung atau nekrosis. Untuk mencegah efek samping ini, selang makanan harus ditutup kembali secara berkala.
Tips pemasangan NGT yang perlu diperhatikan
Seperti yang Anda ketahui, selang makanan NGT terbuat dari plastik fleksibel yang biasanya dimasukkan melalui lubang hidung, turun ke nasofaring, kemudian masuk ke perut atau bagian atas usus kecil.
Terkait hal ini, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan terkait pemasangan selang makanan pada pasien stroke agar tidak salah.
1. Memastikan kenyamanan pasien
Selang NGT yang terus menerus di pasang di satu sisi area hidung tentu dapat mengiritasi mukosa hidung sehingga menyebabkan banyak ketidaknyamanan pada pasien.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan jika selang terpasang erat ke hidung pasien untuk mencegah gerakan selang berlebih.
Sematkan atau tempelkan selang ke pakaian pasien untuk menghindari tarikan yang terjadi secara tidak sengaja.
2. Melakukan perawatan pada mulut
Pemasangan NGT pada pasien stroke biasanya akan menyumbat hidung sehingga kebanyakan orang cenderung bernapas melalui mulut.
Melansir dari Public Library, hal ini bisa menyebabkan dehidrasi pada bagian kulit dalam hidung dan mulut. Tak heran, jika sebagian besar pasien dengan selang makanan stroke yang mengeluh haus.
Dalam kondisi ini, melakukan perawatan mulut mungkin akan sangat membantu meringankan kekeringan pada tenggorokan.
Perawatan tersebut termasuk berkumur dengan air dingin atau obat kumur dan pastikan pasien tidak menelannya.
Sementara itu, pada beberapa pasien mungkin diperbolehkan mengisap es batu untuk mengatasi dahaga.
3. Memosisikan tubuh dengan benar
Hal lain yang perlu diperhatikan yakni tidak boleh membiarkan pasien dengan selang makanan atau NGT berbaring sepenuhnya.
Pasalnya, posisi berbaring mendatar dapat meningkatkan risiko pasien untuk aspirasi isi lambung atau masuknya benda asing dari melalui trakhea ke paru-paru.
Maka dari itu, saat pasien tidur penting untuk memosisikan atau menaikkan kepala hingga 30 derajat atau lebih.
4. Menghindari risiko tersedak
Pemasangan NGT pada pasien stroke dapat meningkatkan peluang untuk tersedak.
Sebagai langkah untuk mengatasinya, Anda dapat meminta pasien untuk meneguk air saat selang masuk melalui faring ke kerongkongan kemudian masuk ke lambung.
Selain menghindari tersedak, cara ini diyakini dapat meningkatkan peluang keberhasilan pemasangan selang makanan pada pasien stroke.
Itulah berbagai informasi soal pemasangan NGT pada pasien stroke. Jangan lupa untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan agar tidak sampai mengalami pemasangan selang makanan.
[embed-health-tool-bmi]