backup og meta

Kenali Ciri-Ciri Stroke Mau Sembuh agar Semangat Jalani Pengobatan

Kenali Ciri-Ciri Stroke Mau Sembuh agar Semangat Jalani Pengobatan

Stroke merupakan kondisi kegawatan medis yang terjadi ketika aliran darah ke otak tersumbat atau ada perdarahan ke jaringan di sekitarnya. Kondisi ini bisa memengaruhi beragam kemampuan dan fungsi tubuh. Namun, dengan pengobatan yang tepat, gejala stroke dapat membaik seiring waktu. Lantas, apa saja ciri-ciri ketika stroke mau sembuh?

Apa ciri-ciri stroke mau sembuh?

rumah sakit stroke

Proses penyembuhan stroke dapat berbeda-beda pada tiap penderita.

Umumnya, pilihan pengobatan stroke akan bergantung kepada jenis stroke yang dialami, bagian tubuh yang terdampak, tingkat keparahan kondisi, kapan pengobatan mulai dilakukan, dan faktor-faktor lainnya.

Namun, tingkat kesembuhan stroke biasanya bisa ditandai dengan ciri-ciri tertentu yang bisa disebut juga sebagai tahapan Brunnstrom.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah tanda-tanda stroke akan sembuh berdasarkan tahapan Brunnstrom. 

1. Otot terasa lemah

Otot terasa lemah atau lemas dapat menjadi ciri-ciri awal stroke mau sembuh. 

Pada tahap ini, otot pada bagian yang terdampak akan terasa seperti kehilangan kekuatan sehingga tidak dapat digerakan. Otot-otot juga dapat terlihat lunglai.

Namun, perlu diingat bahwa tidak semua penderita stroke akan melalui tahap yang sama. Tahap ini biasanya hanya akan dialami oleh penderita stroke berat.

Sementara untuk penderita stroke ringan atau sedang, tingkat kesembuhan biasanya langsung berlanjut ke tahap selanjutnya.

Untuk Anda yang sedang di tahap ini, latihan gerak tubuh merupakan terapi yang diperlukan.

Latihan ini bertujuan untuk melatih kemampuan gerak dan peregangan otot pada sendi yang terdampak secara aman dan tanpa rasa sakit.

Selama menjalani latihan, penderita bisa mencoba menggerakkan otot yang terasa lemah dengan bantuan bagian tubuh yang masih berfungsi maupun dibantu oleh terapis atau pelatih.

Dengan latihan ini, otak dapat terangsang untuk membentuk jaringan baru dengan saraf yang ada di otot, atau disebut juga dengan neuroplastisitas.

2. Otot mulai kaku

Saat otak dan otot sudah kembali terhubung melalui proses neuroplastisitas, kelenturan otot juga akan mulai pulih.

Namun, kemampuan pergerakan otot pada tahap ini masih bergantung pada kekuatan sinyal yang dikirimkan dari otak ke otot.

Sinyal tersebut yang mengirimkan perintah bagaimana otot harus bergerak. Jika sinyal yang dikirimkan terlalu lemah, maka pergerakan otot masih akan terganggu atau bahkan kaku.

Pada tahap ini, Anda umumnya masih mengalami kekakuan otot yang disebut juga dengan spastisitas.

Walau dapat terasa tidak nyaman karena membatasi pergerakan tubuh, otot yang kaku dapat menjadi ciri-ciri selanjutnya kalau stroke mau sembuh.

Ini artinya sudah ada jaringan yang terhubung antara otak dan otot, tetapi perlu terus dilatih untuk meningkatkan sinyal yang dikirim.

3. Peningkatan kekakuan otot

Pada tahap ketiga ini, kekakuan otot akan semakin meningkat. Jika tidak ditangani, kekakuan otot bisa bertambah parah, bahkan hingga menyebabkan kontraktur.

Kontraktur adalah kondisi ketika sendi menjadi kaku dan tidak dapat digerakan.

Untuk meredakan otot yang kaku, Anda perlu terus melakukan latihan pergerakan tubuh.

Meski terasa tidak ada perkembangan atau malah bertambah parah, kekauan otot yang meningkat justru bisa menjadi ciri-ciri stroke mau sembuh.

Sebab, kekakuan otot tersebut menjadi pertanda adanya peningkatan jaringan hubungan antara otak dan otot. 

Terkadang, otot dapat terasa sangat kaku hingga membatasi kegiatan latihan Anda.

Bila diperlukan, terutama jika timbul rasa sakit, dokter mungkin akan memberi suntikan botoks untuk membantu meredakan kekakuan sementara, dilansir dari Journal of the Neurological Sciences.

Walau gejala dapat terasa cukup reda setelah suntik botox, pastikan Anda tetap melakukan latihan untuk meningkatkan efektivitas obat.

4. Kekakuan otot berkurang

Jika latihan pergerakan tubuh terus dilakukan, pada tahap ini, kekakuan otot mungkin mulai berkurang.

Anda biasanya akan mulai bisa mengendalikan otot dan melakukan gerakan tubuh tertentu. Namun, gerakan mungkin masih akan terasa tersentak-sentak dan tidak teratur.

Pada umumnya, otot besar di lengan dan tungkai akan sembuh terlebih dahulu, kemudian baru otot-otot yang lebih kecil di tangan dan kaki.

Meski Anda merasa gejala stroke sudah cukup membaik, latihan tetap harus terus dilakukan untuk meningkatkan kekuatan sinyal dari otak ke otot.

Anda bahkan juga bisa mulai melakukan gerakan latihan yang lebih berat untuk mengembalikan kekuatan otot yang sebelumnya terasa kaku. Ini termasuk salah satu ciri-ciri stroke mau sembuh.

Jika sebelumnya latihan hanya dilakukan di rumah sakit bersama terapis atau pelatih, di tahap ini Anda bisa mulai melakukan latihan mandiri di rumah.

Anda bisa menanyakan jenis latihan yang cocok untuk Anda kepada terapis atau pelatih.

5.  Kemampuan melakukan gerakan yang rumit

Saat memasuki tahap ini, Anda seharusnya sudah mulai mampu mengendalikan tubuh dan melakukan gerakan tertentu. Misalnya, menyisir rambut atau memegang sendok sendiri.

Kabar baiknya, ini bisa jadi ciri-ciri stroke yang Anda alami mau sembuh.

Kekakuan otot mungkin terkadang masih timbul, tetapi biasanya hanya terjadi secara ringan dan tidak akan terlalu membatasi gerakan tubuh.

Selain itu, kemampuan gerak motorik tubuh juga akan meningkat.

Setelah tubuh mengalami serangan stroke, bagian tubuh yang paling lama sembuh umumnya yaitu tangan dan kaki.

Alasannya karena otot tangan dan kaki berada paling jauh dari garis tengah tubuh.

Agar kesembuhan tangan dan otot bisa lebih cepat, Anda bisa coba melakukan beberapa latihan gerakan tangan dan kaki.

Ambil contohnya dengan mengepal dan membuka tangan atau menggerakan bagian depan dan jari-jari kaki.

6. Kesembuhan kekakuan otot

Di tahap ke enam, kekakuan otot akan hilang sepenuhnya seiring dengan kemampuan gerak motorik tubuh yang hampir sembuh.

Anda juga biasanya sudah bisa menggerakan masing-masing sendi tubuh dengan lebih lancar tanpa harus melakukan gerakan lain terlebih dahulu.

Meski begitu, Anda harus terus melatih gerakan tubuh. Bahkan, Anda juga bisa mulai melakukan gerakan latihan yang lebih rumit.

Sebagai contoh, Anda bisa kembali melakukan olahraga kesukaan Anda yang mengharuskan Anda menggerakan seluruh tubuh, seperti berenang atau berlari.

Di sini juga merupakan ciri-ciri lain kalau stroke sudah mau sembuh. Semakin sering Anda berlatih, maka stroke bisa semakin cepat pulih.

 7. Fungsi tubuh kembali normal

Meski terkadang terdengar mustahil, kesembuhan total dari stroke bisa terjadi.

Pasca stroke Anda biasanya sudah bisa sepenuhnya mengendalikan gerak tubuh dan memiliki kemampuan gerak motorik yang baik.

Namun, karena jenis stroke yang dialami setiap penderita bisa berbeda-beda, tahap kesembuhannya juga berbeda.

Tidak ada dokter yang bisa memastikan kesembuhan stroke. Perlu diingat juga bahwa setiap tahap dan ciri-ciri stroke mau sembuh tidak selalu terjadi berurutan.

Terkadang, Anda mungkin merasa tidak ada perkembangan, atau harus kembali ke tahap sebelumnya.

Padahal, seperti yang telah dijelaskan di atas, kekakuan otot yang bertambah parah justru bisa menjadi tanda-tanda stroke akan sembuh.

Hal yang terpenting adalah Anda mau terus menjalani terapi dan berlatih. Penderita yang mau terus menjalani latihan biasanya dapat meredakan gejala stroke yang dialami.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Cassidy, J.M., Cramer, S.C. Spontaneous and Therapeutic-Induced Mechanisms of Functional Recovery After Stroke. Transl. Stroke Res. 8, 33–46 (2017). https://doi.org/10.1007/s12975-016-0467-5

Ballester, B., Maier, M., Duff, A., Cameirão, M., Bermúdez, S., & Duarte, E. et al. (2019). A critical time window for recovery extends beyond one-year post-stroke. Journal Of Neurophysiology122(1), 350-357. https://doi.org/10.1152/jn.00762.2018

Corbetta, D., Sirtori, V., Castellini, G., Moja, L., & Gatti, R. (2015). Constraint-induced movement therapy for upper extremities in people with stroke. Cochrane Database Of Systematic Reviews2017(9). https://doi.org/10.1002/14651858.cd004433.pub3

Health, M. (2022). Stroke recovery stages by Brunnstrom – Motus – Stroke recovery app. Retrieved 21 September 2022, from https://motus.health/stroke-recovery-stages-by-brunnstrom/

Post-Stroke Rehabilitation Fact Sheet | National Institute of Neurological Disorders and Stroke. (2022). Retrieved 21 September 2022, from https://www.ninds.nih.gov/post-stroke-rehabilitation-fact-sheet

Rehabilitation After Stroke. (2022). Retrieved 21 September 2022, from https://www.nia.nih.gov/health/rehabilitation-after-stroke

Stroke. (2022). Retrieved 21 September 2022, from https://www.cdc.gov/stroke/treatments.htm

Stroke – Recovery. (2022). Retrieved 21 September 2022, from https://www.nhs.uk/conditions/stroke/recovery/

Stroke Recovery Timeline. (2022). Retrieved 21 September 2022, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/stroke/stroke-recovery-timeline

Umeki, N., Murata, J., Kubota, S., Kogo, H., Yamaguchi, T., & Higashijima, M. (2018). Relationship Between Motor Paralysis and Impairments in Tactile Sensitivity in Elderly Stroke Patients. International Journal Of Gerontology12(4), 310-313. https://doi.org//10.1016/j.ijge.2018.03.002

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Memahami Silent Stroke, Saat Stroke Terjadi Tanpa Anda Sadari

Waspada Gejala Stroke pada Usia Muda


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan