Belum diketahui penyebab pasti dari neuromyelitis optica. Namun, kondisi ini biasanya terjadi setelah adanya infeksi atau gangguan autoimun di dalam tubuh.
Saat terjadi NMO, sistem imun menyerang zat di dalam tubuh yang disebut dengan myelin yang terdapat di sekitar saraf. Utamanya, kondisi ini terjadi pada sumsum tulang belakang dan saraf optik.
NMO umumnya bukan merupakan kondisi keturunan. Namun, pada beberapa penderita, ada riwayat penyakit atau gangguan autoimun di dalam keluarga yang diduga bisa menjadi pemicu NMO.
Bagaimana cara dokter mendiagnosis neuromyelitis optica?
Untuk mendiagnosis neuromyelitis optica, dokter akan melakukan pemeriksaan yang terperinci. Diawali dengan menanyakan riwayat kesehatan dan gejala serta dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik.
Selain itu, melansir dari Mayo Clinic, dokter juga akan melakukan beberapa tes, di antaranya sebagai berikut.
1. Pemeriksaan saraf
Ini dilakukan dengan melihat kemampuan pergerakan, kekuatan otot, koordinasi, indra peraba, ingatan, fungsi kognitif, penglihatan, dan berbicara.
2. MRI
MRI scan bertujuan untuk menghasilkan gambar detail dari otak dan sumsum tulang belakang agar bisa mendeteksi luka atau kerusakan pada otak atau saraf optik dan sumsum tulang belakang.
3. Tes darah
Sampel darah dan cairan tulang belakang diambil untuk mendeteksi adanya antibodi NMO yang bisa membantu dokter membedakan NMO dengan kondisi lain.
4. Tes respons rangsangan
Untuk melihat bagaimana respons otak terhadap rangsangan, seperti suara dan sentuhan, dokter akan melakukan tes khusus.
Tes dilakukan dengan memasangkan kabel kecil (elektroda) ke kulit kepala atau pada beberapa kasus di lubang telinga, leher, lengan, tungkai, dan punggung. Kabel tersebut berfungsi merekam respons otak terhadap rangsangan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar