Disleksia sering ditemukan pada anak. Namun, tanpa disadari, banyak orang dewasa yang mengalami gangguan dalam proses belajar ini. Bagaimana cara mengenali dan mengatasi disleksia pada orang dewasa? Cari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah ini.
Apa itu disleksia pada orang dewasa?
Disleksia pada orang dewasa adalah gangguan belajar yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam membaca, menulis, dan memahami informasi tertulis.
Meski lebih sering dialami anak-anak, disleksia adalah penyakit saraf yang dapat bertahan hingga dewasa dan memengaruhi berbagai aspek kehidupan sehari-hari.
Pada orang dewasa, disleksia dapat menyebabkan kesulitan dalam membaca teks dengan cepat dan akurat serta mengeja dan menulis dengan benar.
Mereka mungkin mengalami masalah dalam memahami instruksi tertulis atau materi yang kompleks.
Meskipun mereka bisa memiliki keterampilan dan pengetahuan yang baik, kesulitan dengan literasi dapat memengaruhi kinerja dalam pekerjaan dan kegiatan sehari-hari.
Apa ciri disleksia pada orang dewasa?
Gejala disleksia pada anak dan orang dewasa sering kali mirip. Namun, melansir British Dyslexia Association, berikut adalah ciri-ciri disleksia yang umum pada orang dewasa.
- Bingung dengan kata-kata hingga huruf yang mirip, seperti “d” dan “b” atau “p” dan “q”.
- Ejaan tidak menentu.
- Sulit untuk memindai atau membaca sekilas teks.
- Membaca atau menulis dengan perlahan.
- Perlu membaca ulang kalimat untuk memahaminya.
- Sulit mendengarkan dan mempertahankan fokus.
- Sulit berkonsentrasi bila ada gangguan.
- Kesulitan membedakan kiri dan kanan.
- Bingung ketika diberi beberapa instruksi sekaligus.
- Kesulitan mengorganisasikan pikiran di atas kertas.
- Sering melupakan percakapan atau tanggal penting.
Namun, perlu diingat bahwa setiap orang tentu memiliki ciri yang berbeda-beda. Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk memastikan apakah Anda mengalami disleksia adalah dengan melakukan pemeriksaan.
Apa penyebab disleksia pada orang dewasa?
Sebenarnya belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab disleksia dewasa. Namun, melansir Cleveland Clinic, ada beberapa faktor yang dapat menjadi petunjuk mengapa disleksia ini terjadi.
1. Faktor genetika
Disleksia sangat dipengaruhi oleh faktor genetik dan biasanya diturunkan dalam keluarga. Faktor genetik ini memberikan peluang 30%—50% untuk seseorang mewarisi disleksia.
Tidak hanya itu, anak yang terlahir dengan Down syndrome pun berisiko mengalami disleksia hingga dewasa.
2. Perbedaan dalam perkembangan dan fungsi otak
Bila Anda mengidap disleksia, ini artinya Anda mengalami neurodivergent, yang berarti organ otak Anda terbentuk atau bekerja secara berbeda dari yang seharusnya.
Ini dapat memengaruhi kemampuan seseorang dalam membaca, mengeja, dan memproses kata-kata dengan cepat.
Apa faktor risiko disleksia pada orang dewasa?
Selain beberapa kondisi di atas, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko disleksia pada orang dewasa, seperti berikut ini.
- Paparan racun. Polusi udara dan air dapat meningkatkan risiko terkena disleksia. Hal ini terutama berlaku untuk logam berat seperti timbal, nikotin, dan bahan kimia tertentu.
- Faktor lingkungan. Lingkungan saat tumbuh juga bisa memengaruhi perkembangan literasi seseorang. Kurangnya paparan terhadap bahasa tertulis yang tidak mendukung juga dapat meningkatkan risiko.
- Faktor pendidikan. Orang dewasa yang dulunya tidak mendapatkan dukungan belajar di sekolah atau lingkungan serupa mungkin dapat berisiko mengalami disleksia.
Bagaimana cara mendiagnosis kondisi ini?
Meskipun disebabkan oleh perbedaan dalam perkembangan otak, tidak ada tes darah ataupun pemeriksaan laboratorium yang dapat secara langsung mendeteksinya.
Mendiagnosis kondisi ini melibatkan beberapa langkah penting. Berikut adalah beberapa langkah yang biasanya dilakukan dalam tes disleksia pada orang dewasa.
- Riwayat medis dan pendidikan. Dokter akan mengumpulkan riwayat medis dan pendidikan. Ini termasuk menilai perkembangan literasi sejak usia dini hingga pengalaman pendidikan.
- Tes penglihatan, pendengaran, dan otak. Tes ini dapat membantu menentukan apakah ada gangguan lain yang dapat menyebabkan atau memperparah disleksia pada orang dewasa.
- Kuesioner. Dokter mungkin akan meminta pendamping untuk mengisi kuesioner. Bagi yang mengalami disleksia akan diminta untuk mengikut tes guna mengidentifikasi kemampuan membaca dan bahasa.
- Tes decoding. Tes ini berfokus pada kemampuan seseorang untuk mengonversi huruf atau simbol menjadi suara yang sesuai dan kemudian menggabungkan suara-suaranya menjadi kata yang dapat dimengerti.
Bagaimana cara mengatasi disleksia pada orang dewasa?
Mengatasi disleksia dewasa perlu disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu. Setiap kasus berbeda memiliki rencana perawatan yang berbeda.
Apalagi, gejala disleksia ini sangat bervariasi dalam jenis dan tingkat keparahannya. Oleh karena itu, perawatan tertentu mungkin tidak akan cocok untuk semua orang.
Diagnosis yang tepat dapat membantu seseorang dengan disleksia mendapatkan perawatan yang cocok.
Namun, ada beberapa cara yang dapat membantu mengatasi disleksia dewasa dengan meningkatkan kemampuan membaca, menulis, dan memahami bacaan.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan.
1. Pendidikan dan pelatihan khusus
Mengikuti program pelatihan khusus dengan seorang spesialis dalam disleksia dapat membantu.
Program ini sering kali mencakup teknik-teknik khusus untuk membantu memperbaiki kemampuan membaca dan menulis.
2. Menggunakan teknologi
Ada banyak alat bantu teknologi yang dapat membantu disleksia dewasa.
Ini misalnya, software pembaca teks, perangkat lunak untuk menulis dengan tata bahasa yang benar, atau aplikasi yang mendukung pembelajaran disleksia.
3. Menggunakan metode pembelajaran alternatif
Metode pembelajaran yang melibatkan lebih banyak pendekatan visual atau auditori dapat membantu memaksimalkan kemampuan belajar seseorang dengan disleksia.
4. Dukungan dari orang terdekat
Penting untuk memiliki dukungan dari keluarga, teman, atau kelompok dukungan yang memahami tantangan disleksia. Ini dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan motivasi untuk terus belajar.
Yang perlu diingat adalah bahwa pada dasarnya setiap orang dengan disleksia mungkin memiliki kebutuhan yang berbeda.
Dengan demikian, penting untuk menyesuaikan cara yang tepat sesuai dengan kondisi individu tersebut.
Adakah cara untuk mencegah disleksia pada orang dewasa?
Mencegah disleksia pada orang dewasa mungkin sulit dilakukan.
Ini karena disleksia adalah gangguan neurologis yang sering kali bersifat genetik yang muncul sejak masa kanak-kanak dan bisa berlanjut hingga dewasa.
Namun, ada langkah-langkah yang dapat dilakukan sejak dini untuk mengurangi dampak disleksia saat dewasa.
Langkah-langkah ini juga dapat membantu mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi tantangan yang mungkin akan mereka hadapi. Berikut beberapa caranya.
- Meningkatkan kesadaran dan pelatihan yang berfokus pada keterampilan membaca, menulis, dan mengeja.
- Dukungan emosional dari orang terdekat.
- Mengembangkan keterampilan komunikasi.
- Melakukan identifikasi sedini mungkin.
Meskipun disleksia tidak dapat dihindari atau disembuhkan sepenuhnya, pendekatan yang berfokus pada edukasi, teknologi berbantu, dan strategi pembelajaran yang disesuaikan dapat sangat membantu.
Dukungan emosional dan penyesuaian lingkungan juga memainkan peran penting dalam menciptakan kondisi yang mendukung bagi individu dengan disleksia.
Dengan langkah-langkah di atas, orang dewasa yang mengalami disleksia dapat terus berkembang, meraih potensi mereka, dan menjalani kehidupan yang produktif.
Kesimpulan
- Disleksia pada orang dewasa adalah gangguan yang memengaruhi kemampuan membaca, menulis, dan memahami informasi tertulis.
- Gejalanya termasuk kesulitan membaca akurat, ejaan yang tidak menentu, dan masalah mengikuti instruksi tertulis.
- Penyebabnya melibatkan faktor genetik, perbedaan perkembangan otak, dan faktor lingkungan.
- Mengatasi disleksia dewasa melibatkan pendidikan khusus, teknologi berbantu, metode pembelajaran alternatif, dan dukungan emosional. Meskipun tidak bisa dihindari atau disembuhkan sepenuhnya, pendekatan yang tepat membantu individu mengelola tantangan dan menjalani kehidupan yang produktif.
[embed-health-tool-bmi]