Namun, migrain diduga disebabkan oleh adanya peradangan yang menyebabkan pembuluh darah di otak membengkak dan akhirnya menyerang saraf-saraf di sekitarnya.
Selain itu, faktor keturunan, lingkungan, dan gaya hidup juga diketahui bisa meningkatkan risiko migrain.
Pemicu migrain sendiri pada setiap jenis bisa berbeda-beda, tetapi umumnya yaitu kurang tidur, konsumsi kafein, dan stres.
Pada migrain episodik, pemicu umum dapat meliputi stres, menstruasi, dan perubahan cuaca.
Sementara itu, migrain kronis bisa semakin rentan terjadi saat migrain episodik semakin sering dialami.
Jika digunakan terlalu sering, obat-obatan untuk sakit kepala, seperti barbiturat dan narkotik (opioid), juga bisa menyebabkan sakit kepala kronis.
Siapa yang bisa mengalami migrain kronis dan migrain episodik?
Episodik migrain lebih umum terjadi dibandingkan dengan migrain kronis.
Berdasarjan sebuah studi yang dilakukan pada 2021, diketahui bahwa faktor ekonomi bisa menjadi pemicu migrain kronis sehingga lebih sering dialami oleh seseorang yang memiliki kesulitan ekonomi.
Pada wanita, sakit kepala jenis kronis ini juga diketahui bisa semakin rentan terjadi akibat perubahan hormon yang mungkin dialami.
Melansir dari National Headache Foundation, sekitar 60% wanita mengalami migrain saat menjelang menstruasi.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar