Penyakit Alzheimer termasuk jenis penyakit yang lebih rentan dialami oleh orang yang sudah memasuki usia lanjut (lansia). Namun, apakah Alzheimer dapat terjadi pada usia muda? Faktanya, pada beberapa orang, penyakit alzheimer bisa terjadi di usia muda. Penyebab Alzheimer di usia muda dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Ketahui apa saja penyebabnya di bawah ini.
Berbagai penyebab Alzheimer di usia muda
Penyakit Alzheimer dapat terjadi pada usia muda. Kondisi ini dikenal sebagai early-onset Alzheimer’s disease (EOAD).
EOAD menyerang individu sebelum usia 65 tahun, bahkan bisa dimulai pada usia 30-an atau 40-an.
Penyebab Alzheimer di usia muda melibatkan faktor genetik dan lingkungan yang lebih kompleks dibandingkan dengan Alzheimer pada usia lanjut. Berikut beberapa penyebab utamanya.
1. Faktor genetik
Faktor genetik adalah penyebab utama Alzheimer di usia muda, terutama pada kasus familial Alzheimer’s disease (FAD) yang diwariskan secara autosomal dominan.
Tiga gen utama yang berperan adalah APP (Amyloid precursor protein), PSEN1 (Presenilin 1), dan PSEN2 (Presenilin 2).
Mutasi pada gen APP, yang terletak di kromosom 21, menyebabkan penumpukan protein beta-amyloid di otak.
Hal ini membentuk plak di otak, merusak neuron, dan memicu Alzheimer. Mutasi ini sangat langka dan biasanya diwariskan dalam pola autosomal dominan.
Sementara itu, mutasi pada PSEN1 (kromosom 14) dan PSEN2 (kromosom 1) mengganggu fungsi pengeluaran gamma, yaitu enzim penting dalam pemrosesan APP, sehingga meningkatkan pembentukan plak beta-amyloid.
Mutasi PSEN1 merupakan penyebab paling umum dari EOAD yang diturunkan dan biasanya menyebabkan Alzheimer sebelum usia 50 tahun.
2. Down syndrome
Down syndrome memiliki hubungan erat dengan Alzheimer di usia muda karena adanya kromosom 21 ekstra.
Hampir semua penderita Down syndrome mengalami perubahan patologis otak Alzheimer pada usia 40-an, meskipun tidak semua menunjukkan gejala klinis.
Risiko ini sangat tinggi karena trisomi 21 memberikan lingkungan genetik yang mendukung perkembangan EOAD.
Penelitian dalam jurnal Biomolecules juga menunjukkan bahwa penderita Down syndrome lebih rentan terhadap peradangan dan stres oksidatif, yang mempercepat proses neurodegenerasi.
Kombinasi antara perubahan genetik dengan dan peradangan dan stres oksidatif ini menyebabkan degenerasi otak yang lebih awal dibandingkan dengan orang pada umumnya.
3. Gangguan kognitif ringan
Gangguan kognitif ringan (mild cognitive impairment/MCI) adalah kondisi di mana seseorang mengalami penurunan fungsi kognitif, yang lebih signifikan dibandingkan dengan penuaan normal tetapi belum mengganggu aktivitas sehari-hari.
MCI, seperti kemampuan berpikir dan daya ingat menurun, sering dianggap sebagai tahap awal dari Alzheimer di usia muda.
Seseorang dengan MCI sering kali menunjukkan penumpukan protein beta-amyloid dan tau di otak, yaitu dua biomarker utama Alzheimer.
Akumulasi ini menyebabkan disfungsi sinaptik dan kematian neuron, sehingga memicu progresi menuju Alzheimer.
Inflamasi kronis di otak, gangguan pembuluh darah, atau cedera kepala dapat memperburuk gangguan kognitif dan memicu Alzheimer lebih awal.
4. Pola hidup tidak sehat
Pola hidup tidak sehat adalah salah satu faktor yang dapat mempercepat terjadinya Alzheimer atau penyakit pelupa di usia muda.
Kebiasaan seperti kurang aktivitas fisik, pola makan tinggi lemak jenuh dan gula, serta kurang tidur dapat menyebabkan gangguan metabolisme di otak. Hal ini memicu akumulasi protein beta-amyloid dan tau, dua biomarker utama Alzheimer.
Selain itu, merokok dan konsumsi alkohol berlebihan meningkatkan kerusakan pembuluh darah otak, memperburuk peradangan, dan stres oksidatif, yang mempercepat degenerasi saraf.
Begitu juga dengan paparan polusi udara atau racun tertentu, seperti logam berat, dapat memicu peradangan otak kronis dan stres oksidatif.
Stres kronis juga berkontribusi dengan meningkatkan kadar kortisol, yang dapat merusak hippocampus, yaitu bagian otak yang penting untuk fungsi memori.
Jika daya ingat Anda menurun di usia muda atau merasa memiliki gejala Alzheimer lainnya, sebaiknya berkonsultasi kepada dokter untuk mendapat diagnosis dan penanganan yang tepat.
Penting juga bagi Anda untuk mencegah penyakit Alzheimer di usia muda dengan mewaspadai berbagai faktor penyebab di atas.
Kesimpulan
- Alzheimer di usia muda (early-onset Alzheimer’s disease/EOAD) disebabkan oleh kombinasi faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup.
- Faktor genetik memainkan peran utama, terutama pada kasus familial Alzheimer’s disease (FAD) yang melibatkan mutasi gen APP, PSEN1, dan PSEN2, yang menyebabkan akumulasi protein beta-amyloid di otak.
- Faktor risiko lain termasuk gaya hidup tidak sehat seperti kurang olahraga, pola makan buruk, dan stres kronis, serta kondisi medis seperti Down syndrome yang meningkatkan risiko karena trisomi kromosom 21.
- Penyebab ini dapat mempercepat neurodegenerasi dan memicu gejala Alzheimer jauh lebih awal dibandingkan dengan kasus yang terjadi pada usia lanjut.
[embed-health-tool-bmi]