Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Lewy body dementia (demensia Lewy body) atau LBD adalah jenis demensia yang terjadi akibat penumpukan protein Lewy body di otak. Protein ini terbentuk di terbentuk di sel saraf di bagian otak yang mengatur cara berpikir, daya ingat, dan gerakan tubuh (motorik).
LBD menyebabkan penurunan drastis pada kemampuan mental penderitanya. Sayangnya, penyakit ini cukup sulit untuk didiagnosis karena gejalanya hampir serupa dengan penyakit Parkinson atau skizofrenia sehingga sering kali salah diagnosis.
Demensia jenis ini merupakan penyakit progresif, yang berarti gejala mulai secara perlahan dan memburuk seiring waktu. Penyakit ini berlangsung rata-rata 5 hingga 8 tahun sejak didiagnosis hingga meninggal, tetapi rentang waktunya dapat berkisar dari 2 hingga 20 tahun.
Seberapa cepat gejala berkembang dan berubah sangat bervariasi dari orang ke orang, tergantung pada kesehatan, usia, dan tingkat keparahan gejala secara keseluruhan.
Lewy body dementia (demensia Lewy body) adalah jenis demensia yang umum menyerang setelah penyakit Alzheimer.
Pada beberapa kasus, penyakit ini terdeteksi bersamaan dengan penyakit Alzheimer. Ini dikenal dengan istilah demensia kombinasi. Di samping itu, LBD juga bisa terjadi bersamaan dengan gangguan otak lainnya.
Dikutip dari Mayo Clinic, gejala Lewy body dementia (demensia Lewy body) yang umumnya terjadi adalah:
Halusinasi biasanya adalah gejala pertama yang muncul, dan akan sering muncul lagi. Halusinasi ini bisa berupa melihat seseorang, hewan, atau bentuk-bentuk tertentu yang sebenarnya tidak ada di sana. Terkadang juga muncul halusinasi suara, penciuman, atau indera sentuh.
Gangguan ini mirip dengan gejala penyakit Parkinson, seperti gerakan tubuh yang melambat, otot yang kaku, tremor, atau cara berjalan yang diseret.
Sistem saraf yang sering terpengaruh oleh Lewy body dementia biasanya adalah sistem yang mengatur tekanan darah, denyut nadi, produksi keringat, dan sistem pencernaan.
Akibatnya, penderita jadi sering pusing, terjatuh, dan mengalami masalah pencernaan seperti misalnya sembelit.
Penderita akan mengalami gangguan berpikir (kognitif) mirip dengan penderita Alzheimer, misalnya linglung, tak bisa memusatkan perhatian, masalah visual-spasial, dan hilangnya memori.
Penderita mungkin mengalami gangguan tidur REM (rapid eye movement) yang bisa membuat tubuhnya bergerak mengikuti mimpi saat sedang tidur.
Penderita terkadang mendadak mengantuk, terdiam dan melihat ke suatu titik dalam waktu lama, tidur siang dalam waktu lama, dan berbicara ngawur.
Depresi dan kehilangan motivasi
Beberapa penderita LBD juga menunjukkan gejala depresi, seperti suasana hati yang mudah berubah dan kehilangan motivasi untuk melakukan berbagai aktivitas atau hal yang sebelumnya disukai.
Jika Anda merasa atau melihat kerabat mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas, segera periksa ke dokter.
Perawatan lebih awal dapat membantu pasien untuk memiliki kualitas hidup yang lebih baik, serta mencegah terjadinya komplikasi seperti depresi yang bertambah parah bahkan kematian.
Penyebab demensia Lewy body (Lewy body dementia) adalah terjadinya penumpukan protein (dinamakan Lewy body) yang terbentuk di dalam sel otak yang bertugas mengontrol fungsi berpikir, persepsi visual, dan gerakan otot.
Bagaimana endapan protein tersebut terbentuk dan merusak tidak diketahui secara pasti mekanismenya. Namun, beberapa peneliti menyebutkan bahwa endapan protein mengganggu fungsi normal otak dengan mengganggu sinyal yang dikirim antar sel otak.
Ada beberapa hal yang ditemukan dapat membuat risiko Lewy body dementia (demensia Lewy body) menjadi lebih tinggi pada seseorang, yaitu:
Informasi di bawah ini tidak dapat dijadikan pengganti konsultasi medis. SELALU konsultasikan pada dokter untuk mendapat informasi tentang pengobatan.
Tidak ada satu tes khusus yang bisa dengan jelas mendiagnosis Lewy body dementia. Dokter biasanya perlu melakukan beberapa hal berikut:
Saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan LBD, maupun untuk memperlambat progresnya. Namun ada beberapa pengobatan yang bisa membantu mengontrol kemunculan gejalanya hingga beberapa tahun, antara lain:
Pasien demensia jenis ini bisa diobati dengan obat Alzheimer, seperti rivastigmine (Exelon), donepezil (Aricept) dan galantamine (Razadyne).
Obat ini bekerja dengan meningkatkan kadar pembawa pesan kimiawi yang diyakini penting untuk daya ingat, pemikiran, dan penilaian (neurotransmitter) di otak.
Obat ini juga dapat membantu meningkatkan kewaspadaan dan kognisi, serta dapat membantu mengurangi halusinasi dan masalah perilaku lainnya.
Kemungkinan efek samping mungkin termasuk gangguan gastrointestinal, air liur berlebihan dan robekan, dan sering buang air kecil.
Selain itu, obat memantine juga bisa diresepkan bersamaan dengan obat penyakit Parkinson, seperti karbidopa-levodopa (Sinemet, Rytary, Duopa) untuk meredakan otot kaku dan gerakan lambat.
Namun, obat-obatan ini juga dapat meningkatkan kebingungan, halusinasi, dan delusi. Dokter mungkin juga meresepkan obat untuk mengatasi gangguan tidur.
Selain minum obat, pasien juga akan diminta menjalani terapi perilaku untuk membantu pasien mengatasi gejala yang dihadapinya.
Jika anggota keluarga atau orang tercinta Anda mengidap Lewy body dementia, Anda harus memperhatikan segala hal yang dilakukan
Tujuannya, untuk mencegahnya jatuh, hilang kesadaran, atau mengalami efek samping negatif dari obat-obatan yang diberikan dokter. Tenangkan dan dampingi saat ia mengalami linglung, delusi, atau halusinasi.
Beberapa tips untuk membantu pasien untuk menjalani pengobatan di rumah:
Pertahankan kontak mata selama berbicara, dan berbicaralah pelan-pelan, dalam kalimat yang sederhana, dan jangan memburu-buru penderita untuk menjawab.
Sampaikan ide atau instruksi satu persatu, jangan sekaligus. Gunakan juga gerak tubuh misalnya dengan menunjuk ke benda tertentu.
Berolahraga rutin bisa membantu meningkatkan fungsi tubuh, memperbaiki masalah perilaku, dan mencegah gejala depresi. Sejumlah penelitian juga menunjukkan bahwa olahraga bisa memperlambat penurunan fungsi otak pada penderita dementia.
Bermain game, teka-teki silang, puzzle, dan aktivitas lain yang melibatkan kemampuan berpikir bisa membantu memperlambat penurunan mental pada pasien dementia.
Masalah perilaku pada penderita dementia biasanya lebih parah di malam hari. Tetapkan rutinitas sebelum tidur untuk mengeset suasana tenang dan nyaman bagi penderita, tanpa gangguan dari suara televisi atau anak-anak yang berisik.
Gunakan lampu tidur remang-remang yang menenangkan namun tetap bisa memberi penerangan untuk mencegah penderita terjatuh saat terbangun di malam hari.
Hingga kini, tidak ada satu pun cara yang terbukti bisa mencegah berkembangnya penyakit Lewy body dementia (demensia Lewy body). Mengingat, penyebab dan mekanisme terjadinya kerusakan di otak yang juga masih belum diketahui.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar