Penyakit ini juga dapat menular dari ibu ke bayi dalam kandungan selama masa kehamilan. Parasit penyebab toksoplasma dapat menginfeksi plasenta sehingga menyebabkan bayi terlahir mengalami kerusakan otak.
2. Rubella
Rubella adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus rubella. Infeksi ini juga akrab disebut dengan campak Jerman. Virus ini ditularkan dari satu orang ke yang lain lewat kontak dengan cairan dari hidung dan tenggorokan penderita rubella.
Campak Jerman sangat berbahaya bagi ibu hamil. Jika wanita hamil terinfeksi rubella terutama dalam 4 bulan pertama usia kehamilan, bayi berisiko mengalami lahir cacat atau bahkan lahir mati.
Virus ini menyebabkan bayi terlahir mengalami katarak, tuli, kelainan organ vital (jantung, hati, paru-paru) serta keterlambatan tumbuh kembang. Sindrom rubella bawaan pada janin dalam bahasa medis disebut sebagai Congenital Rubella Syndrome (CRS).
Namun demikian, risiko ini akan tergantung dari berapa lama Anda terinfeksi virus. Risiko paling tinggi terjadi selama tahap awal atau dalam 12 minggu usia bayi di dalam kandungan.
3. Cytomegalovirus
Ibu hamil yang terinfeksi cytomegalovirus jarang memunculkan gejala di awal-awal. Namun jika sistem imunnya lemah kemungkinan akan muncul gejala-gejala seperti demam, kelenjar getah bening bengkak, kelelahan, nyeri otot dan sendi, serta kehilangan nafsu makan.
Cytomegalovirus dapat berbahaya bagi bayi apabila virus ini menyerang sang ibu untuk pertama kali. Sekitar sepertiga dari ibu hamil yang pertama kali terinfeksi virus ini akan menularkan penyakit ini pada bayi dalam kandungan.
Bayi yang terinfeksi virus ini selama masa kandungan dapat lahir mati bila infeksi terjadi pada masa awal kehamilan. Gangguan lainnya yang bisa dialami bayi dengan sitomegalovirus bawaan adalah kelainan sistem saraf pusat, keterbatasan pertumbuhan, ukuran kepala lebih kecil, limpa dan hati membesar, dan penyakit kuning.
Masalah kesehatan jangka panjang juga bisa muncul pada bayi yang terinfeksi, seperti gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, cacat intelektual, dan gangguan saraf lainnya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar