Obat ini biasanya dimasukkan melalui infus. Sama seperti antivirus, obat imunoglobulin perlu diberikan dalam waktu 24 jam setelah ruam merah pertama muncul.
3. Obat pereda nyeri
Selain kulit melenting dan rasa gatal, infeksi virus cacar air bisa menyebabkan gejala seperti sakit kepala, kelelahan, nyeri otot, dan demam.
Obat pereda rasa nyeri non-aspirin seperti acetaminophen (parasetamol) dapat digunakan untuk mengatasi gejala awal cacar air ini.
Parasetamol merupakan obat cacar air di apotik yang dapat diperoleh tanpa resep dokter. Dokter juga kadang meresepkannya, terutama jika demam terus berlangsung lebih dari empat hari dengan suhu di atas 38,8°C.
Parasetamol cukup aman digunakan oleh setiap orang, termasuk ibu hamil dan bayi berusia 2 bulan ke atas. Namun, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.
4. Losion calamine
Untuk mengurangi rasa gatal, Anda juga bisa mengoleskan losion calamine. Losion calamine merupakan jenis obat oles nonresep di apotek.
Kandungan seng dioksida atau seng karbonat pada losion calamine bisa meredakan rasa gatal dan menenangkan peradangan di kulit. Namun, losion calamine tidak bisa menjadi obat cacar air yang utama, melainkan hanya sebagai pengobatan pendamping.
Berhati-hatilah saat menggunakan obat ini. Untuk hasil yang maksimal, ikuti aturan pemakaian yang dianjurkan dokter atau yang disertakan pada kemasan obat.
Jangan menekan kulit terlalu keras saat mengoleskannya, karena hal ini bisa membuat lenting pecah. Selain itu, losion ini tidak boleh dioleskan ke area sekitar mata, apalagi di bagian dalam mulut.
5. Obat antihistamin
Antihistamin seperti diphenhydramine merupakan obat yang umumnya digunakan untuk mengatasi gejala pada alergi atau asma.
Dokter biasanya akan meresepkan obat ini ketika Anda benar-benar terganggu oleh rasa gatal dan bahkan hingga kesulitan untuk tidur.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar