backup og meta

Waspada, Ini Bahaya Anemia yang Mungkin Mengintai Anda

Waspada, Ini Bahaya Anemia yang Mungkin Mengintai Anda

Anemia adalah kondisi kurangnya darah merah dalam tubuh. Gejala anemia yang Anda rasakan bisa jadi mudah lelah atau lemah, sesak napas, dan pusing. Penyebab anemia bisa terjadi karena berbagai macam hal dari tingkat ringan sampai berat. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, anemia bisa menyebabkan komplikasi dan bahaya kesehatan lainnya. Apa saja?

Apa saja bahaya yang mungkin muncul jika anemia tidak diobati?

Jika tidak diobati, anemia bisa menimbulkan bahaya berupa banyak masalah kesehatan seperti berikut.

1. Gangguan pendengaran

anemia

Penelitian JAMA Otolaryngology-Head Neck Surgery menunjukkan bahwa anemia mungkin saja berhubungan dengan gangguan pendengaran.

Pada penelitian tersebut, peneliti mengamati 305.339 pria dan wanita berusia 21-90 tahun. Sekitar 4 ribu di antaranya diketahui kehilangan pendengaran, dan 2 ribu lainnya memiliki anemia defisiensi besi. 

Mereka menemukan bahwa pada orang dewasa yang memiliki anemia defisiensi zat besi, berpeluang lebih besar mengalami gangguan pendengaran hingga 2,5 kali lipat lebih besar dibandingkan mereka yang tidak. 

Salah satu bahaya anemia yang mengganggu pendengaran adalah sensorineural. Hilang pendengaran sensorineural umumnya dianggap permanen. 

Kekurangan zat besi juga dapat mengganggu bahkan membunuh sel telinga sehat.

Hal ini meningkatkan risiko gangguan pendengaran terutama jika kematian sel terjadi pada sel-sel rambut di telinga bagian dalam. 

2. Gangguan kehamilan

anemia pada ibu hamil

Volume darah pada ibu hamil dapat meningkat sekitar 20-30, sehingga pasokan zat besi (iron) dan vitamin untuk memproduksi hemoglobin pun ikut bertambah.

Hemoglobin yang merupakan protein pada sel darah merah ini berfungsi untuk membawa oksigen ke sel lain dalam tubuh. 

Kekurangan zat besi sejak sebelum kehamilan dapat menimbulkan bahaya. Jika tidak diatasi, kekurangan zat besi dapat mengakibatkan ibu didiagnosis anemia saat hamil.   

Anemia merupakan salah satu risiko kematian ibu, bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR), infeksi terhadap ibu dan janin, keguguran dan kelahiran prematur.

Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui risiko terjadinya anemia saat hamil.

Pastikan untuk mendapatkan tes saat pertama kali melakukan kunjungan pada dokter kandungan sebelum memasuki masa-masa kehamilan

Mengapa Ibu Hamil Sangat Perlu Zat Besi

3. Penyakit jantung

gagal jantung kanan

Jika tidak diobati, jenis penyakit anemia tertentu, seperti kekurangan zat besi dapat membawa bahaya pada masalah jantung. 

Anemia membuat jantung harus bekerja lebih keras untuk menebus kekurangan sel darah merah. Dikutip dari Mayo Clinic, kondisi itu dapat menyebabkan detak jantung yang cepat atau tidak teratur (aritmia).

Akibatnya, Anda dapat terkena pembesaran jantung atau gagal jantung. 

4. Depresi

penyebab depresi

Kerusakan saraf pada beberapa jenis anemia, seperti anemia pernisiosa, dapat mengakibatkan depresi jika tidak segera diobati. 

Sebuah jurnal yang dipublikasikan Journal of Psychosomatic Obstetrics and Gynecology menemukan bahwa anemia defisiensi besi dapat meningkatkan risiko depresi pasca-melahirkan.

Namun, penelitian lanjutan dibutuhkan untuk mengkonfirmasi hasil studi tersebut secara lebih rinci. 

5. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak

Anemia kronis bisa berdampak dan membawa bahaya tersendiri pada setiap tahap pertumbuhan anak (bayi, masa kanak-kanak, dan remaja).

Selain itu, sebuah penelitian yang dipublikasikan The American Journal of Clinical Nutrition menyatakan bahwa anemia defisiensi zat besi yang parah dapat mengakibatkan perkembangan anak secara mental, kognitif, dan motorik melambat.

Seperti diketahui, zat besi merupakan nutrisi penting untuk perkembangan otak. 

6. Kematian

penyebab kematian di Indonesia

Bahaya penyakit anemia yang paling parah adalah kematian. Beberapa jenis anemia yang diturunkan (genetik), seperti anemia sel sabit, dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.

Kehilangan banyak darah dengan cepat dapat menyebabkan anemia akut dan parah, hingga berakibat fatal. 

Bahaya penyakit anemia mungkin dapat Anda cegah dengan melakukan pengobatan anemia yang tepat dan cepat.

Anda juga dapat melakukan upaya pencegahan anemia dengan langkah sederhana, seperti mengonsumsi makanan kaya nutrisi dan olahraga teratur.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Schieffer, K., Chuang, C., Connor, J., Pawelczyk, J., & Sekhar, D. (2017). Association of Iron Deficiency Anemia With Hearing Loss in US Adults. JAMA Otolaryngology–Head & Neck Surgery, 143(4), 350. doi: 10.1001/jamaoto.2016.3631

Anemia – Symptoms and causes. (2020). Retrieved 23 September 2020, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/anemia/symptoms-causes/syc-20351360

Milad Azami, S. (2019). The association between anemia and postpartum depression: A systematic review and meta-analysis. Caspian Journal Of Internal Medicine, 10(2), 115. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6619471/

SMITH, N., & ROSELLO, S. (1953). IRON DEFICIENCY in INFANCY and CHILDHOOD. The American Journal Of Clinical Nutrition, 1(4), 275-286. Retrieved from https://academic.oup.com/ajcn/article-abstract/1/4/275/4827786?redirectedFrom=fulltext

Versi Terbaru

10/05/2021

Ditulis oleh Fajarina Nurin

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Karinta Ariani Setiaputri


Artikel Terkait

Manfaat Jangka Panjang dari Rutin Pantau Tensi Darah Sejak Dini

Apa Artinya Jika Jumlah Hematokrit Rendah Setelah Tes Darah?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 10/05/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan