Beberapa orang mungkin merasa cemas tentang kemungkinan hamil karena sperma yang menempel pada celana dalam. Lantas, apakah sperma yang menempel pada celana bisa hamil? Cari tahu jawabannya berikut ini.
Apakah sperma yang menempel celana dalam bisa hamil?
Dalam dunia medis, sangat kecil kemungkinan sperma yang menempel di celana dapat memicu kehamilan pada wanita, apalagi jika sperma tersebut sudah mengering.
Kehamilan terjadi ketika sel sperma berhasil membuahi sel telur wanita, melalui proses yang disebut pembuahan. Agar pembuahan ini bisa terjadi, sperma harus masuk ke dalam vagina dan bertemu sel telur.
Oleh karena itu, sangat penting dipahami bahwa hanya sperma yang masuk ke dalam vagina dengan kondisi hidup dan aktif yang berpeluang menyebabkan kehamilan.
Saat berhubungan intim menggunakan celana, sperma memang bisa menembus celana terutama jika kain yang digunakan tipis.
Namun, jika sperma terkena pakaian, apakah sperma masih hidup? Peluang sperma masih hidup saat terkena pakaian biasanya kecil.
Hal ini karena sperma hanya mampu bertahan hidup dalam lingkungan yang lembap dan hangat, seperti di dalam vagina atau rahim.
Begitu sperma tembus keluar dari tubuh dan menempel pada kain atau celana dalam, sperma akan terpapar udara bebas. Kondisi ini membuat sperma lebih cepat mati dan mengering.
Kain pada celana dalam atau pakaian juga bisa menjadi penghalang bagi sperma untuk masuk ke dalam vagina.
Dengan demikian, risiko kehamilan terjadi dari sperma yang menempel pada celana dalam pada dasarnya sangat kecil, bahkan bisa dikatakan hampir tidak mungkin.
Risiko kehamilan karena ejakulasi di luar vagina
Setelah mengetahui apakah sperma yang menempel di celana dalam bisa memicu hamil atau tidak, beberapa orang mungkin penasaran mengenai risiko kehamilan karena ejakulasi di luar vagina.
Pada dasarnya, ejakulasi di luar masih bisa menyebabkan kehamilan, walaupun risikonya lebih kecil dibandingkan dengan ejakulasi di dalam.
Pasalnya, meskipun Anda sudah mencoba memperkirakan kapan harus menarik penis dan melakukan ejakulasi di luar vagina, tetap ada kemungkinan sperma masuk ke dalam vagina, terutama jika ejakulasi terjadi di dekat lubang vagina.
Sperma yang keluar di area sekitar vagina masih bisa berenang dan bergerak menuju saluran reproduksi wanita.
Selain itu, cairan praejakulasi yang keluar sebelum ejakulasi juga terkadang dapat mengandung sperma, meskipun jumlahnya lebih sedikit dari cairan ejakulasi.
Mengutip Cleveland Clinic, metode ejakulasi di luar memiliki efektifitas sekitar 80% untuk mencegah kehamilan. Jadi, ada sekitar 1 dari 5 wanita yang hamil karena ejakulasi di luar vagina.
Oleh karena itu, meskipun ejakulasi di luar bisa mengurangi risiko kehamilan, metode ini tidak sepenuhnya dapat diandalkan sebagai bentuk kontrasepsi utama.
Cara berhubungan seks yang aman untuk cegah kehamilan
Sperma yang menempel pada celana dalam tidak bisa memicu hamil. Jadi, Anda tidak perlu khawatir.
Jika Anda dan pasangan tidak dalam program hamil, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah kehamilan saat berhubungan intim.
- Menggunakan kondom. Kondom merupakan cara sederhana dan efektif untuk mencegah kehamilan dan melindungi diri dari risiko infeksi menular seksual. Jika digunakan dengan benar, kondom memiliki efektifitas 98% mencegah kehamilan.
- Minum pil KB teratur. Pil KB bekerja dengan menebalkan dinding rahim dan lendir serviks sehingga sperma kesulitan berenang dan tembus ke leher rahim dan membuahi sel telur
- Menggunakan KB implan. Penggunaan KB implan dilakukan dengan memasukkannya ke bawah kulit lengan bagian atas. KB ini akan melepaskan hormon progestin yang mengubah struktur lapisan rahim dan serviks sehingga sperma kesulitan mencapai sel telur.
- Memasang intrauterine device (IUD). Penggunaan KB IUD memiliki tingkat efektivitas hingga 99,9% mencegah kehamilan. Metode ini bekerja dengan mengubah gerak sperma di dalam tubuh wanita sehingga sperma kesulitan mencapai sel telur.
Perlu diingat, diperlukan kontak langsung antara vagina dan sperma untuk dapat memicu kehamilan pada wanita.
Tanpa kontak langsung dengan vagina, sperma yang sudah terpapar udara atau kain akan lebih mudah mengering dan mati.
Kesimpulan
- Sperma yang menempel di celana dalam tidak bisa memicu kehamilan karena diperlukan kontak langsung dengan vagina agar sperma bisa hidup dan mencapai sel telur.
- Melakukan ejakulasi di luar masih bisa meningkatkan risiko kehamilan, meski peluangnya cukup kecil.
- Untuk mencegah risiko kehamilan saat berhubungan intim, gunakanlah alat kontrasepsi, seperti kondom, pil KB, KB implan, atau IUD saat berhubungan intim.
[embed-health-tool-bmi]