backup og meta

4 Penyebab Hot Flashes Pada Pria yang Perlu Anda Ketahui

4 Penyebab Hot Flashes Pada Pria yang Perlu Anda Ketahui

Hot flashes adalah munculnya sensasi panas dan gerah yang berasal dari dalam tubuh. Mendengar istilah hot flashes, Anda mungkin berpikir bahwa hal ini hanya bisa dialami oleh wanita yang memasuki masa menopause. Namun, tahukah Anda bahwa pria juga bisa mengalami hal yang sama? Lantas, apa saja penyebab hot flashes pada pria? Yuk, cari tahu lewat ulasan berikut ini.

Hot flashes adalah sensasi panas dari dalam tubuh

Wajar saja jika Anda akan merasakan kegerahan atau kepanasan saat beraktivitas di bawah teriknya matahari. Atau, ini juga bisa terjadi ketika Anda bergerak terlalu aktif sehingga suhu panas tubuh akan ke luar dan menyebabkan keringatan.

Kondisi tersebut bukan berarti Anda sedang mengalami hot flashes, tapi hanya sekadar kepanasan atau kegerahan biasa. Pasalnya, hot flashes adalah munculnya perasaan hangat atau panas di kepala dan leher yang berasal dari dalam tubuh Anda sendiri.

Ya, ciri utama hot flashes adalah sensasi panas dan kegerahan yang muncul bukan karena faktor cuaca panas. Sebab, kondisi ini biasanya lebih sering terjadi di malam hari. Selain kegerahan, kulit Anda akan cenderung kemerahan dan muncul keringat berlebihan saat mengalami hot flashes.

Berbagai penyebab hot flashes pada pria

Hot flashes pada wanita biasanya disebabkan oleh perubahan hormon saat memasuki usia lanjut. Lain halnya dengan wanita, penyebab hot flashes pada pria bukan dipengaruhi oleh hormon.

Hormon testosteron pada pria memang cenderung menurun seiring bertambahnya usia. Akan tetapi, penurunannya tidak terlalu signifikan, yaitu hanya sekitar 2 persen setiap tahun setelah memasuki usia 30 tahun. Tenang, para pakar kesehatan mengungkapkan bahwa hal ini tergolong wajar dan sehat.

Nah, berikut ini penyebab hot flashes pada pria, yaitu:

1. Andropause

penyebab sering migrain

Dilansir dari Livestrong, salah satu penyebab hot flashes adalah andropause, yaitu menopause yang dialami oleh pria. Hal ini biasanya terjadi pada pria usia 40-55 tahun.

Terkadang, pria menganggap bahwa hot flashes adalah keringatan biasa. Hal ini tidak sepenuhnya salah, karena gejala hot flashes memang ditandai dengan munculnya banyak keringat, terlebih saat malam hari.

Namun, keringatan yang wajar biasanya akan mudah hilang setelah Anda mengipasi tubuh, entah dengan kipas angin atau AC. Sedangkan keringatan yang menjadi gejala hot flashes biasanya tidak mudah hilang dan bahkan menyebabkan insomnia, penurunan berat badan, hingga kebotakan. Semua kondisi ini merupakan ciri-ciri mengalami andropause.

2. Pengobatan kanker prostat

pengobatan kanker prostat selain kemoterapi dan operasi

Penyebab hot flashes pada pria juga bisa disebabkan oleh pengobatan yang sedang Anda jalani. Salah satunya adalah pengobatan kanker prostat atau disebut juga dengan terapi deprivasi androgen.

Terapi ini bekerja dengan menghambat produksi testosteron yang memicu pertumbuhan sel-sel kanker dalam prostat. Meski cukup ampuh memblokir sel kanker, hot flashes adalah salah satu efek samping yang harus Anda hadapi.

3. Faktor gaya hidup

stop merokok

Hot flashes juga bisa terjadi akibat gaya hidup Anda sehari-hari. Hot flashes pada pria biasanya tidak terjadi sendirian, tapi diikuti oleh gejala lainnya. Misalnya disfungsi ereksi, penurunan gairah seks, dan perubahan suasana hati yang drastis (mood swing).

Gejala-gejala tersebut biasanya bermunculan ketika Anda sedang stres karena berhenti merokok, cemas berlebihan, hingga depresi. Semakin baik Anda mengendalikan stres dan emosi, maka Anda akan semakin mudah mengatasi gejala hot flashes yang mengganggu.

4. Testoteron rendah

testosteron rendah

Faktor hormonal memang menjadi penyebab hot flashes yang paling umum, khususnya bagi wanita. Sementara pada pria, hot flashes adalah salah satu kondisi yang cukup jarang disebabkan oleh rendahnya hormon testosteron dalam tubuh.

Sebetulnya, para ilmuwan kesehatan masih belum menemukan alasan yang jelas kenapa penurunan testosteron dapat memicu hot flashes pada pria. Hal ini diduga ada pengaruhnya dengan bagian otak yang bernama hipotalamus.

Hipotalamus adalah pusat pengendali otak yang bertanggung jawab untuk memproduksi testosteron. Ketika jumlah testosteron berkurang, sistem saraf akan mengirimkan sinyal tertentu yang membuat pembuluh darah di kulit melebar.

Akibatnya, suhu tubuh jadi meningkat dan menyebabkan kulit kemerahan dan menghangat. Untuk menahan suhu tubuh yang meningkat ini, tubuh akan mengeluarkan keringat untuk mengeluarkan panas. Pada saat inilah Anda mengalami hot flashes.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

5 Things You Need to Know About the Causes of Hot Flashes in Men. https://www.livestrong.com/article/9770-need-causes-hot-flashes-men/. Accessed 26/11/2018.

Hot Flashes in Men. https://www.healthline.com/health/mens-health/hot-flashes-men#symptoms. Accessed 26/11/2018.

Hot Flashes in Men: An Update. https://www.health.harvard.edu/newsletter_article/Hot-flashes-in-men-An-update. Accessed 26/11/2018.

Hot Flashes Causes, Symptoms & Medication Treatment in Men and Women. https://www.medicinenet.com/hot_flashes/article.htm#signs_and_symptoms_what_do_hot_flashes_feel_like. Accessed 26/11/2018.

Versi Terbaru

24/08/2022

Ditulis oleh Adelia Marista Safitri

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Urologis, Dokter Spesialis yang Menangani Masalah Urologi

Gairah Kian Menurun, Perlukah Pria Lanjut Usia Minum Suplemen Testosteron?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Tanggal diperbarui 24/08/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan