Kemunculan rasa gatal pada tests alias buah zakar bisa menandakan ada sesuatu yang salah pada kulit kelamin Anda. Lalu, apa penyebab buah zakar gatal? Bagaimana cara mengatasi kondisi ini? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Penyebab buah zakar gatal
Buah zakar adalah sebutan umum untuk testis. Adapun, fungsi testis dalam sistem reproduksi pria adalah untuk menghasilkan sel sperma dan hormon pada pria.
Meski sering kali tidak berbahaya, rasa gatal pada testis dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan memengaruhi aktivitas sehari-hari.
Berikut ini adalah penyebab umum dari buah zakar atau testis gatal yang perlu Anda waspadai.
1. Tinea cruris

Ketika buah zakar terasa gatal, hal ini bisa menjadi tanda bahwa bagian selangkangan sedang terinfeksi jamur. Kondisi ini disebut sebagai tinea cruris alias jock itch.
Jenis jamur yang biasanya menyebabkan tinea cruris adalah Trichophyton rubrum. Selain area kulit sekitar testis, jamur ini juga bisa menyerang paha bagian dalam hingga anus.
Ciri-ciri bagian tubuh yang terkena jamur meliputi timbulnya iritasi, ruam kemerahan, luka lecet akibat garukan berlebihan, dan rasa gatal yang parah.
2. Infeksi ragi
Penyebab buah zakar gatal lainnya adalah infeksi ragi atau kandidiasis. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi jamur yang disebut Candida albicans.
Jamur Candida biasanya bermukim di dalam vagina wanita, tetapi tidak jarang testis pria juga dapat terserang.
Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh kontak selama berhubungan intim yang berpotensi memindahkan jamur Candida dari vagina ke alat kelamin pria.
3. Iritasi pada kulit kelamin
Iritasi pada kulit kelamin biasanya ditandai dengan munculnya rasa gatal pada buah zakar dan daerah selangkangan yang disertai ruam kemerahan di sekitarnya.
Gejala ini dapat muncul saat kulit kelamin bereaksi terhadap iritan, seperti deterjen, sabun, dan bahkan pakaian yang sedang Anda gunakan.
4. Kutu kemaluan
Tak hanya pada rambut kepala, rambut kemaluan juga bisa terserang kutu. Kutu kemaluan atau Pthirus pubis ini adalah serangga berukuran sangat kecil yang hidup di area kelamin.
Dilansir dari Mayo Clinic, kutu kemaluan biasanya berukuran 1,6 milimeter (mm) atau kurang. Serangga ini hidup dengan mengisap darah pada kulit di sekitar area kelamin.
Gigitan kutu ketika mengisap darah inilah yang bisa menimbulkan rasa gatal yang parah. Gejala ini umumnya terasa lebih intens pada malam hari.
5. Psoriasis

Psoriasis adalah gangguan autoimun yang bisa menimbulkan peradangan dan penebalan kulit, termasuk pada penis, kulit buah zakar, lipatan bokong, dan paha atas.
Kebanyakan pria yang mengalami psoriasis pada area kelaminnya juga mengalami kondisi yang serupa pada bagian tubuh lainnya.
Meski begitu, gejala dari kondisi ini agak sedikit berbeda. Psoriasi pada bagian kelamin ukurannya kecil dan cenderung menyebabkan rasa gatal yang intens.
6. Intertrigo
Dermatitis intertriginosa atau intertrigo adalah ruam yang muncul akibat gesekan berlebih pada area lipatan kulit, salah satunya pada buah zakar.
Bagian kulit yang kehilangan perlindungan ini sangat mudah terserang bakteri, virus, atau jamur yang mungkin tumbuh secara tidak terkendali pada rambut kemaluan.
Gejala dari penyakit kulit ini adalah ruam merah atau kecokelatan pada lipatan kulit, rasa gatal, ruam merah, dan sensasi terbakar pada area yang terkena.
7. Infeksi menular seksual
Beberapa infeksi menular seksual, seperti herpes genital atau klamidia, berisiko menyebabkan rasa gatal pada buah zakar.
Tergantung dari penyebab infeksinya, gejala penyakit kelamin bisa beragam. Namun, gejala yang paling umum adalah luka, ruam, dan nyeri pada organ intim.
Tahukah Anda?
Selain lewat hubungan intim, infeksi menular seksual juga bisa menular lewat jalur lain, seperti dari ibu hamil ke janin, ibu ke anak saat persalinan, transfusi darah, atau penggunaan jarum suntik secara bersama-sama.
Cara mengatasi buah zakar gatal

Meski terasa gatal, jangan sesekali Anda menggaruk buah zakar. Kebiasaan ini malah berisiko menyebabkan infeksi kulit menyebar dan berkembang menjadi makin parah.
Lebih baik Anda berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin (Sp.KK) sehingga bisa mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Selain dengan pengobatan medis, sejumlah hal berikut ini dapat Anda lakukan untuk mengatasi dan mencegah gatal pada buah zakar.
- Bersihkan area kelamin dan selangkangan dengan menggunakan sabun antiseptik guna mencegah timbulnya kutu dan jamur.
- Jangan membiarkan area kelamin dan selangkangan lembap. Bersihkan area kelamin dan selangkangan dengan menggunakan kain atau tisu bersih.
- Gunakan celana dalam pria yang bersih dan ganti setidaknya 1–2 kali sehari.
- Kenakan pakaian berbahan katun yang dapat menyerap keringat serta mengurangi risiko iritasi di kulit sekitar selangkangan.
- Hindari melakukan kontak seksual dengan lawan jenis bila diri Anda atau orang tersebut mengalami gatal-gatal pada area genital.
- Pakailah produk pembersih pakaian dengan bahan kimia yang aman dan lembut supaya iritasi kulit tidak makin parah.
Buah zakar terasa gatal adalah tanda dari penyakit testis yang tidak bisa diabaikan. Oleh sebab itu, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter bila Anda mengalaminya.
Dengan diagnosis dan pengobatan yang tepat, rasa gatal pada testis dapat ditangani dengan baik sehingga kesehatan reproduksi Anda tetap terjaga.
Kesimpulan
- Gatal pada buah zakar bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi jamur, iritasi kulit, kutu kemaluan, hingga infeksi menular seksual.
- Menjaga kebersihan area intim, rutin mengganti celana dalam, serta menghindari kontak seksual saat Anda merasakan gejalanya bisa membantu mengatasi testis gatal.
- Jika gejala tidak berangsur membaik, segera konsultasikan dengan dokter spesialis kulit dan kelamin (Sp.KK) untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
[embed-health-tool-bmi]