Lemak merupakan salah satu unsur penting yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Lemak memiliki peran penting dalam proses metabolisme di dalam tubuh, antara lain sebagai penyusun beberapa struktur sel serta sebagai salah satu sumber energi tubuh.
Asupan lemak dibutuhkan dalam jumlah yang seimbang agar dapat berperan dengan optimal. Kelebihan lemak dalam darah memiliki banyak efek samping, misalnya memicu penyakit jantung serta pembuluh darah. Namun, tahukah Anda bahwa tingginya kadar lemak darah dapat menurunkan kesuburan pria?
Apa hubungan antara lemak dengan sperma?
Dalam saluran cerna, lemak atau lipid akan dipecah menjadi beberapa unsur seperti kolesterol, trigliserida, HDL (lemak baik), LDL (lemak jahat), dan lain-lain. Beberapa bagian lemak ini memiliki efek yang menurunkan aktivitas produksi sperma dan hormon seks.
Hiperkolesterolemia (kelebihan kadar kolesterol dalam darah) misalnya, mengganggu aktivitas sel yang bertanggung jawab untuk menyediakan nutrisi pada sperma. Selain itu, kelebihan kolesterol juga dapat mengurangi aktivitas testosteron, hormon seks utama pada pria.
Kolesterol yang tinggi dalam darah memiliki kecenderungan untuk membentuk radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas merupakan unsur berbahaya yang bersifat merusak sperma dan bisa mengganggu proses pematangan sperma dalam testis.
Sebuah penelitian juga menyimpulkan bahwa hipertrigliseridemia (kelebihan kadar trigliserida dalam darah) dapat menimbulkan efek negatif terhadap jumlah dan motilitas sel sperma. Selain itu, tingginya kadar lemak dalam darah bisa menyebabkan obesitas atau berat badan berlebih. Kondisi obesitas juga memiliki andil terhadap turunnya kualitas sperma.
Bagaimana kelebihan lemak mengganggu kualitas sperma?
Volume air mani
Jumlah sperma
Morfologi atau bentuk kepala sperma
[embed-health-tool-bmi]