Sperma keluar bersamaan dengan air mani atau semen saat pria berejakulasi. Anda juga pasti sudah tahu bahwa sel sperma memiliki peranan penting untuk proses terjadinya kehamilan. Tapi tahukah Anda kalau setengah kode genetik anak dibawa sperma? Nah, masih ada banyak fakta tentang sperma yang bisa membantu Anda dan pasangan memiliki bayi yang sehat.
Fakta tentang sperma yang perlu Anda ketahui
Sperma adalah sel reproduksi pria yang mengandung kromosom. Saat melakukan hubungan seksual dan terjadi proses ejakulasi, sel sperma akan melakukan pembuahan pada sel telur untuk menghasilkan embrio manusia.
Sebelum dikeluarkan melalui ejakulasi, terjadi proses spermatogenesis atau pembentukan sel sperma dalam testis. Testis ini juga merupakan organ reproduksi pria yang penting sebagai penghasil testosteron atau hormon seks pria.
Walaupun punya fungsi yang penting, banyak kalangan pria masih abai dengan kesehatan sel sperma. Maka dari itu, ketahui berbagai fakta unik sperma seperti berikut ini.
1. Perbedaan sperma dan air mani
Banyak orang menggunakan kedua istilah sperma dan air mani secara bergantian. Padahal, sebenarnya sperma dan air mani merupakan dua substansi atau zat yang berbeda. Sperma adalah bagian dari air mani dan hanya bisa Anda lihat dengan menggunakan mikroskop.
Sementara, air mani atau semen adalah cairan berwarna putih, kental, dan lengket yang penis Anda keluarkan saat ejakulasi. Air mani juga mengandung fruktosa dan proteolitik untuk membantu sperma menuju sel telur.
2. Sperma berbentuk normal dan abnormal
Morfologi atau bentuk sperma terbagi menjadi dua, yakni normal dan abnormal. Secara umum, menurut Loma Linda University Center for Fertility & IVF bentuk sperma dinilai berdasarkan ukuran kepala, kandungan DNA kepala, tampilan bagian tengah, dan struktur ekor.
Sperma normal akan memiliki bentuk kepala oval, bagian tengah utuh, dan ekor tunggal memanjang. Sementara, sperma abnormal bisa memiliki dua kepala, kepala besar atau kecil, ekor lebih banyak, dan ekor yang bengkok.
Pria sehat juga memiliki sel sperma abnormal setiap kali ejakulasi. Seorang pria dengan kesuburan baik memiliki 4 hingga 14 persen atau lebih sel sperma normal. Kurang dari itu, bisa dikategorikan sebagai kelainan sperma yang dikenal sebagai teratozoospermia.
3. Usia sperma relatif panjang
Studi menunjukkan pria membutuhkan waktu 42 hingga 76 hari atau sekitar dua bulan untuk memproduksi sperma, pematangan, hingga ejakulasi. Untungnya, proses ini akan berjalan secara terus-menerus dalam tubuh pria, berbeda dengan sel telur pada tubuh wanita.
Selain itu, usia sperma juga relatif panjang dan bahkan bisa hidup berhari-hari setelah ejakulasi. Sel sperma bisa bertahan hidup dalam tubuh wanita setelah berhubungan seksual selama 2 sampai 5 hari, tergantung kondisi lendir serviks dan siklus menstruasi wanita.
4. Sperma adalah perenang cepat
Setiap ejakulasi, ada lebih dari 200 juta sperma yang keluar. Harry Fisch, MD, ahli urologi dan profesor kedokteran reproduksi dari Weill Medical College of Cornell University seperti dikutip dari Women’s Health mengatakan bahwa ejakulasi pertama mengandung konsentrasi sperma tertinggi daripada setelahnya.
Meskipun sperma memiliki zat kimia yang bisa mengarahkan sperma untuk berenang lurus dan cepat mendekati sel telur, seringkali sperma tidak mematuhi zat kimia tersebut. Banyak sperma yang hanya berputar-putar dan tidak mencari sel telur.
5. Sperma memiliki sejumlah kalori
Anda mungkin mengira bahwa sperma hanyalah zat yang berfungsi untuk membuahi sel telur dan melakukan reproduksi. Fakta unik sperma yang Anda harus ketahui adalah bahwa sperma bersama dengan air mani memiliki sejumlah kalori.
Dalam satu sendok makan sperma mengandung sekitar 20 kalori. Hal ini berdasarkan fakta bahwa sperma mengandung sejumlah protein, lemak, bahkan kolesterol di dalamnya.
6. Temperatur testis memengaruhi kualitas sperma
Untuk mendapatkan kualitas sperma yang sehat, sangatlah penting bagi Anda untuk menjaga temperatur testis. Temperatur testis harus lebih rendah daripada temperatur tubuh. Kenaikan suhu testis hingga 37°C saja bisa mengganggu produksi sperma.
Sehingga penting bagi pria untuk menghindari kebiasaan yang menyebabkan peningkatan temperatur di sekitar testis, seperti memakai celana terlalu ketat, sering menyilangkan kaki, duduk terlalu lama, atau menggunakan laptop pada pangkuan Anda.
Kualitas sperma juga dipengaruhi oleh kesehatan pria secara umum. Kalangan pria yang menghindari rokok, diet tinggi lemak, dan paparan racun dari lingkungan umumnya memiliki sperma yang lebih baik dengan tingkat kesuburan tinggi.