Rasa nyeri hebat dan tiba-tiba pada testis tidak boleh disepelekan. Gejala ini bisa menandakan torsio testis yang termasuk kondisi darurat medis pada pria. Mari kenali penyebab dan cara mengobati torsio testis melalui pembahasan di bawah ini.
Apa itu torsio testis?
Torsio testis adalah kondisi ketika testis mengalami puntiran dan terbelit saluran sperma (spermatic cord).
Testis merupakan sepasang organ reproduksi pria yang terletak dalam skrotum. Fungsi testis adalah memproduksi dan menyimpan sperma serta menghasilkan hormon testosteron.
Di dalam skrotum, testis menggantung pada tempatnya dengan bantuan saluran sperma. Organ ini terdiri dari pembuluh darah, saraf, dan saluran tempat keluarnya sperma.
Belitan saluran sperma dapat memotong suplai darah ke testis. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa meningkatkan risiko kerusakan testis hingga masalah kesuburan pada pria.
Testis bisa terbelit oleh saluran sperma secara tiba-tiba tanpa alasan tertentu. Kondisi ini juga bisa berkaitan dengan faktor bawaan atau keturunan.
Seberapa umum kondisi ini?
Tanda dan gejala torsio testis
Puntiran testis umumnya terasa sangat menyakitkan. Beberapa gejala torsio testis yang perlu pria waspadai, meliputi:
- rasa sakit yang intens dan tiba-tiba pada skrotum,
- pembengkakan skrotum,
- posisi testis yang lebih tinggi dari biasanya,
- sudut rotasi testis abnormal,
- testis besar sebelah,
- mual dan muntah,
- sakit perut, dan
- demam tiba-tiba.
Rasa sakit akibat kondisi ini terkadang bisa hilang dan timbul kembali. Jika dibiarkan, torsio testis bisa menyebabkan gangren atau kematian jaringan karena kurangnya aliran darah ke testis.
Torsio testis termasuk dalam kondisi darurat medis. Pria yang mengalami kondisi ini memerlukan operasi segera untuk mencegah kerusakan yang lebih parah.
Segera hubungi dokter bila Anda mendapati testis terasa sangat sakit, testis bengkak secara tiba-tiba, serta demam, perdarahan, atau rasa sakit setelah operasi pada testis.
Penyebab torsio testis
Belum jelas mengenai alasan mengapa seseorang bisa mengalami kondisi ini. Terdapat dua penyebab torsio testis secara umum, yakni faktor bawaan dan cedera.
1. Faktor bawaan
Kebanyakan kasus torsio testis pada pria disebabkan oleh adanya faktor bawaan atau genetik yang disebut kelainan bell clapper (bell clapper deformity).
Dilansir dari KidsHealth, anak-anak dengan kelainan ini sejak lahir memiliki kondisi testis yang tidak menempel secara sempurna pada skrotum.
Hal ini menyebabkan testis bergerak bebas sehingga meningkatkan risiko terbelitnya testis dengan saluran sperma.
Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan kelainan pada kelamin, kondisi ini tentu perlu lebih diwaspadai.
2. Cedera
Terbelitnya testis bisa terjadi kapan saja. Cedera yang terjadi pada pangkal paha dan sekitar bagian testis, misalnya saat berolahraga atau kecelakaan, juga dapat menyebabkannya.
Hal-hal lain, seperti suhu udara yang dingin dan pertumbuhan testis selama pubertas, juga bisa meningkatkan risiko terpuntirnya testis pada pria.
Faktor risiko torsio testis
Beberapa faktor di bawah ini bisa meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami gangguan testis yang satu ini.
- Usia. Remaja berusia 12–18 tahun.
- Riwayat kondisi serupa. Apabila Anda pernah merasakan nyeri testis yang hilang tanpa pengobatan (intermittent torsion and detorsion), Anda berkemungkinan besar mengalami kondisi yang lebih parah di kemudian hari.
- Riwayat keluarga. Riwayat keluarga yang memiliki puntiran testis atau kelainan kelamin lainnya dapat meningkatkan risiko Anda untuk mengalami masalah serupa.