Munculnya ruam atau kemerahan pada penis menjadi salah satu masalah yang sering dialami oleh pria. Tidak perlu panik, mari ketahui apa saja kondisi yang dapat menyebabkan penis merah melalui pembahasan di bawah ini.
Berbagai kondisi yang menyebabkan penis merah
Warna kemerahan pada penis bisa saja menandakan iritasi hingga infeksi. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gesekan berlebihan atau pertumbuhan jamur.
Meski masalah penis ini tidak selalu berbahaya, penting untuk memahami penyebabnya agar Anda dapat mengambil langkah yang tepat untuk mengatasi dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Berikut ini adalah sejumlah penyebab penis merah dan ruam yang penting untuk Anda ketahui.
1. Balanitis

Balanitis adalah peradangan yang terjadi pada kulit kepala penis. Kondisi ini juga kerap disebut sebagai radang kepala penis.
Sebagian besar kasus balanitis dialami oleh pria yang tidak disunat. Ini karena kepala penis mereka masih tertutupi oleh lipatan kulit yang dikenal sebagai kulup.
Penyebab umum balanitis yaitu infeksi bakteri atau jamur yang tumbuh subur pada kulup penis, terutama bila kebersihan penis Anda tidak terjaga dengan baik.
Selain itu, balanitis juga dapat terjadi akibat penggunaan sabun, losion, dan semprotan yang beraroma sehingga membuat kulit penis menjadi kering dan iritasi.
Berbagai kondisi lain, seperti diabetes, masalah kulit kronis, hingga penyakit kelamin, juga bisa menyebabkan penis merah, bengkak, dan gatal.
2. Tinea cruris
Tinea cruris adalah infeksi jamur pada kulit di pangkal paha, paha bagian dalam, bokong, serta area genital yang menyebabkan ruam berbentuk cincin.
Kondisi yang juga disebut jock itch ini dapat menyerang siapa saja, terutama orang yang sering menggunakan pakaian atau celana yang lembap karena keringat dalam waktu lama.
Hal tersebut dapat memicu pertumbuhan jamur Trichophyton rubrum dan Epidermophyton floccosum yang pada akhirnya akan menimbulkan infeksi pada kulit.
Sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko dari tinea cruris yakni kelebihan berat badan, keringat berlebihan (hiperhidrosis), diabetes, dan penggunaan obat steroid topikal.
3. Dermatitis kontak
Dermatitis kontak adalah kondisi yang dapat menyebabkan kemerahan dan peradangan pada kulit setelah paparan langsung dengan alergen (zat pemicu alergi) atau iritan (zat pemicu iritasi).
Penis merah dan gatal adalah tanda dan gejala umum dermatitis kontak di sekitar organ genital.
Iritasi kulit ini biasanya timbul setelah Anda menggunakan sabun atau produk perawatan kulit lainnya yang belum pernah Anda coba sebelumnya.
Selain itu, dermatitis kontak pada penis juga mungkin terjadi akibat pemakaian kondom. Bahan kimia dalam alat kontrasepsi ini bisa memicu iritasi atau alergi kulit.
Dermatitis kontak termasuk masalah kulit yang ringan. Kondisi ini bisa membaik sendiri setelah Anda menghindari zat pemicunya.
4. Infeksi jamur

Infeksi jamur bisa menyebabkan penis merah dan ruam. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh jamur Candida albicans sehingga disebut juga sebagai kandidiasis.
Gejala yang timbul akibat infeksi jamur pada penis antara lain rasa gatal dan perih pada ujung penis, bau tidak sedap, hingga rasa sakit saat buang air kecil.
Penyebab dari infeksi jamur pada penis yakni kebersihan penis yang tidak terjaga dengan baik.
Pada pria yang tidak disunat, kesulitan dalam membersihkan kepala penis yang tertutupi kulup juga dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi jamur Candida albicans.
Penyakit ini juga dapat menular dari pasangan yang sedang mengalami infeksi jamur vagina melalui hubungan seksual.
5. Terlalu sering masturbasi
Masturbasi yang terlalu sering bisa menyebabkan penis merah. Aktivitas ini berisiko mengiritasi kulit, terutama bila dilakukan tanpa pelumas yang cukup atau dengan tekanan berlebihan.
Akibatnya, lapisan kulit luar penis dapat meradang, mengering, atau mengalami lecet kecil yang membuat area genital makin rentan terhadap infeksi.
Jika aktivitas ini dilakukan terlalu sering (misalnya lebih dari lima kali sehari) tanpa jeda yang cukup, kulit akan menjadi lebih sensitif dan mudah iritasi.
Untuk mencegah kondisi ini, Anda disarankan mengurangi frekuensi masturbasi, menggunakan cukup pelumas, dan membersihkan tangan tangan sebelum melakukan masturbasi.
Kapan Anda harus periksa ke dokter?
Ruam atau kemerahan pada penis yang disebabkan oleh iritasi ringan biasanya akan membaik dengan sendirinya dalam beberapa waktu.
Namun, bila penis masih terlihat merah dan muncul gejala lain yang cukup serius, Anda sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Berikut adalah beberapa tanda dan gejala yang mengharuskan Anda untuk segera pergi ke dokter.
- Warna kemerahan pada penis tidak berkurang dalam beberapa hari.
- Adanya rasa nyeri, gatal, atau sensasi terbakar.
- Muncul banyak bintik merah pada penis atau bahkan luka, lepuh, dan borok.
- Keluar cairan tidak normal, seperti nanah yang berbau tidak sedap.
- Mengalami nyeri saat buang air kecil atau ejakulasi.
- Memiliki riwayat hubungan seksual yang berisiko.
Memahami penyebab penis merah sangat penting supaya Anda dapat mengambil langkah yang tepat untuk mengatasinya.
Menjaga kebersihan penis, menghindari faktor pemicu, dan menerapkan kebiasaan hidup sehat adalah beberapa langkah terbaik untuk mencegah masalah ini.
Kesimpulan
- Penis merah dapat disebabkan beberapa kondisi atau penyakit, seperti balanitis, tinea cruris, dermatitis kontak, dan infeksi jamur pada penis.
- Kebiasaan masturbasi terlalu sering juga berisiko menyebabkan kemerahan pada penis karena tidak cukupnya pelumas atau tekanan yang berlebihan.
- Jika kemerahan tidak kunjung membaik dan disertai gejala lain, seperti nyeri atau keluarnya cairan tidak normal, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
[embed-health-tool-bmi]