Penis merupakan organ terluar yang menjadi bagian dari sistem reproduksi dan saluran kemih pria. Anatomi penis manusia terdiri akar penis, batang penis, kepala penis, jaringan ereksi, dan dua otot utama. Berbagai struktur ini bekerja sama dalam proses ereksi dan pengeluaran urine dari kandung kemih.
Simak uraian berikut ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang struktur penis pria dan proses terjadinya ereksi.
Anatomi penis pria
Penis pria terdiri dari berbagai bagian yang memiliki fungsi masing-masing. Berikut adalah gambaran dari struktur penis yang normal.
1. Akar penis (radix)
Bagian penis yang paling dalam dan tidak bisa bergerak dengan leluasa adalah radix atau akar penis.
Radix terletak di dalam kantong perineum di dasar panggul sehingga tidak terlihat dari luar. Permukaan kulit yang melindungi pangkal penis biasanya diselimuti rambut kemaluan.
Jika dilihat lebih dalam, radix tersusun dari tiga jaringan erektil yang terdiri dari sepasang crura serta satu bulbus penis di tengahnya.
Crura adalah bagian dari jaringan korpus kavenosum yang memberikan stabilitas saat penis ereksi. Bagian pangkal ini juga memiliki dua otot utama yang disebut ischiocavernosus dan bulbospongiosus.
Akar penis disokong oleh dua ligamen (jaringan ikat), yaitu ligamen suspensorium dan fungiformis. Fungsi ligamen ini ialah menjaga supaya akar penis melekat erat ke struktur di sekitarnya.
2. Batang penis (corpus)
Corpus adalah bagian tengah penis yang menghubungkan akar dan kepala. Bagian ini tergantung atau terbentuk dari tulang kemaluan pria.
Batang penis ditutupi oleh kulit elastis yang membuatnya mampu berubah ukuran selama ereksi.
Penis memiliki dua komponen utama, yaitu corpus cavernosum dan corpus spongiosum. Keduanya memiliki peranan penting untuk kelangsungan ereksi pada pria.
3. Kepala penis (glans)
Glans adalah bagian paling ujung dari penis yang berbentuk kerucut dan merupakan perluasan dari corpus spongiosum.
Pada ujung kepala alat kelamin pria ini terdapat lubang uretra, yakni saluran yang dilalui oleh urine dan air mani.
Pada pria yang tidak disunat, kepala penis akan tertutup oleh kulit kulup yang bagian dalamnya terdiri dari mukosa, jaringan lembap berwarna merah muda.
Ketika kulup diangkat pada tindakan sunat, mukosa akan berubah menjadi kulit kering.
Setelah disunat, Anda akan melihat ada lipatan kulit yang memisahkan kepala dan batang penis. Lipatan kulit inilah yang disebut frenulum.
4. Jaringan ereksi
Sesuai namanya, jaringan ereksi akan terisi darah saat gairah seksual muncul. Pada bagian akar, jaringan erektil terdiri dari crura kiri dan kanan serta bulbus penis.
Crura kiri dan kanan kemudian akan membentuk dua corpus cavernosum pada bagian batang penis.
Corpus cavernosum dipisahkan oleh tulang rawan sehingga tidak benar-benar menempel. Saat ereksi, jaringan ini akan terisi darah sehingga batang penis menegang.
Sementara itu, bulbus penis dari akar akan membentuk corpus spongiosum. Pada bagian ujung, corpus spongiosum mengembang untuk membentuk kepala penis.
Pada bagian tengah corpus spongiosum inilah uretra berada. Ketika ereksi, corpus spongiosum akan membuka uretra sehingga air mani bisa dikeluarkan.
5. Otot
Penis memiliki dua otot utama, yaitu dua buah otot bulbospongiosus dan dua buah otot ischiocavernosus.
Mengutip laman Radiopaedia, otot bulbospongiosus menyelubungi bulbus penis dan berfungsi untuk mengeluarkan sisa urine dari uretra setelah kandung kemih dikosongkan.
Di dalam anatomi penis manusia, otot ini juga berperan dalam tahap akhir ereksi untuk mempertahankan kekenyalan struktur penis.
Sementara itu, otot ischiocavernosus yang menyelubungi crura akan berkontraksi saat ereksi sehingga penis bisa menegang untuk beberapa saat.
Proses ereksi pada penis manusia
Ereksi terjadi karena perubahan aliran darah pada penis. Alat kelamin pria ini menerima darah dari tiga pembuluh sekaligus, yaitu arteri dorsal penis, arteri dalam penis, dan arteri bulbourethralis.
Ketika pria menerima rangsangan yang membangkitkan gairah seksual, saraf di area penis akan menerima sinyal dari otak yang membuat pembuluh darah melebar.
Dalam kondisi tersebut, jaringan corpus cavernosum akan terisi oleh lebih banyak darah sehingga mengembang dan menegang. Kondisi inilah yang disebut sebagai ereksi.
Setelah ditahan oleh otot ischiocavernosus selama beberapa saat, ereksi akan berakhir sehingga air mani serta sperma keluar dari ujung uretra.
Tak hanya saat menerima rangsangan seksual, penis sering kali ereksi dengan sendirinya saat tidur atau terbangun.
Dalam istilah medis, kondisi ini disebut nocturnal penile tumescence (NPT). Saat tidur, pria bisa mengalami 3–5 kali ereksi dan ini merupakan tanda penis yang sehat.
Umumnya, penis akan menegang dalam posisi lurus saat ereksi. Namun, mungkin ada beberapa orang yang memiliki penis bengkok atau miring ketika ereksi.
Selama tidak disertai rasa sakit atau kesulitan tersendiri saat penetrasi, perbedaan bentuk tersebut merupakan hal yang wajar.
Jika memiliki kekhawatiran tersendiri terkait anatomi atau fungsi penis Anda, jangan ragu untuk segera berkonsultasi ke dokter.
Kesimpulan
- Radix: terletak di pangkal, tidak bisa bergerak, dan terselimuti rambut. Tersusun atas tiga jaringan erektil, yaitu sepasang crura serta bulbus penis.
- Corpus: bagian paling panjang yang menghubungkan kepala dan akar. Tersusun atas dua komponen utama, yaitu corpus cavernosum dan corpus spongiosum.
- Glans: bagian paling ujung dengan bentuk kerucut. Pada bagian ujungnya terdapat lubang uretra. Pada pria yang belum disunat tertutup oleh kulup.
[embed-health-tool-bmi]