Rasa gatal dan panas yang timbul akibat infeksi jamur pada penis tentu membuat Anda tidak nyaman. Untuk mengatasinya, Anda perlu memilih obat jamur untuk penis yang tepat sehingga infeksi tersebut dapat sembuh dengan cepat.
Pilihan obat untuk infeksi jamur pada penis
Jamur yang tumbuh pada area kemaluan memang hal yang wajar. Namun, jika pertumbuhan jamur tidak terkendali, kondisi tersebut bisa menimbulkan infeksi.
Infeksi jamur merupakan salah satu masalah paling umum pada alat kelamin pria. Penyakit ini akan menimbulkan rasa tidak nyaman, salah satunya karena penis gatal.
Berikut adalah beberapa jenis pengobatan yang bisa Anda pilih untuk mengatasi jamur di penis.
1. Salep antijamur di apotek
Karena penyebabnya adalah pertumbuhan jamur Candida yang tidak terkendali, infeksi pada kemaluan pria dapat diatasi dengan salep atau krim antijamur.
Obat infeksi jamur pada kemaluan pria umumnya tersedia di apotek dan bisa didapatkan tanpa resep dokter.Â
Meski begitu, pastikan untuk selalu membaca aturan pakai pada kemasan dan berkonsultasi pada apoteker atau dokter jika ada informasi yang Anda ragukan.
Jenis salep yang banyak digunakan untuk mengatasi infeksi jamur pada penis antara lain mikonazol, klotrimazol, dan ekonazol.
Obat antijamur biasanya tidak memiliki efek samping yang membahayakan selama digunakan sesuai aturan.
Anda bisa langsung menggunakan salep antijamur dengan mengoleskannya ke bagian kulit yang terinfeksi. Sebelum itu, pastikan Anda sudah membersihkan tangan dan bagian yang akan diobati.
Melansir dari laman Cleveland Clinic, infeksi biasanya akan sembuh setelah Anda menggunakan obat selama 1–3 minggu.
2. Obat oral (minum) dengan resep dokter
Jika pengobatan dengan salep tidak juga menunjukkan hasil, segera periksakan infeksi jamur Anda ke dokter.
Infeksi jamur jangka panjang biasanya perlu ditangani dengan obat minum yang efeknya lebih kuat.
Salah satu obat oral yang banyak diresepkan untuk mengatasi gatal akibat infeksi jamur di kemaluan pria adalah flukonazol.
Pastikan Anda mengonsumsi flukonazol sesuai dengan resep dokter. Obat ini mungkin menimbulkan efek samping berupa diare, nyeri perut ringan, demam, sakit kepala, hingga kejang.
3. Obat topikal (oles) dengan resep dokter
Dokter Anda mungkin juga meresepkan krim topikal mengandung nistatin dan hidrokortison.
Nistatin berfungsi sebagai obat anti jamur. Sementara itu, hidrokortison adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gejala infeksi berupa peradangan, nyeri, dan bengkak di sekitar area kemaluan.
Setiap orang mungkin menerima resep obat yang berbeda untuk mengatasi infeksi jamur pada penis. Ini biasanya sesuai dengan gejala yang menyertai infeksi.
Selain dengan obat medis, ada juga yang menggunakan bahan alami untuk mengatasi jamur penis. Meski begitu, penggunaan bahan alami ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Yoghurt untuk mengatasi infeksi jamur pada penis
Anda mungkin pernah mendengar bahwa yoghurt yang dioleskan pada penis dapat menghilangkan jamur. Sayangnya, belum ada penelitian yang memadai akan hal tersebut.
Jika Anda ingin menggunakan yoghurt untuk mengatasi infeksi jamur, cukup makan yoghurt secara langsung. Usahakan untuk memilih yoghurt tawar tanpa gula tambahan.
4. Sunat
Meski bisa terjadi pada siapa saja, pria yang belum disunat berisiko lebih besar untuk mengalami infeksi jamur Candida.
Infeksi pada orang yang belum disunat bahkan bisa berkembang menjadi balanitis atau peradangan pada kepala penis.
Sunat dilakukan untuk membuang bagian kulup atau kulit yang menutup kepala penis. Dengan begitu, Anda bisa membersihkan kepala penis dengan lebih mudah.
Apabila kebersihan penis terjaga, risiko terjadinya infeksi jamur tentu akan menjadi lebih kecil.
Jika Anda belum pernah disunat, Anda tetap bisa menjalani sunat saat dewasa. Dokter dapat merekomendasikan prosedur sunat yang paling aman dengan pemulihan relatif cepat.
5. Pengobatan lainnya
Selain menggunakan obat dari dokter dan apotek, Anda juga perlu menerapkan beberapa kebiasaan untuk mengatasi infeksi jamur pada kemaluan pria.
Berikut merupakan kebiasaan yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan penis. Dengan begitu, pengobatan diharapkan bisa lebih optimal.
- Bersihkan area penis setidaknya saat mandi, sebelum, dan sesudah berhubungan intim.
- Hindari menggunakan sabun wangi, shower gel, atau deodoran untuk mencegah infeksi semakin parah.
- Jaga penis tetap kering dan bebas dari keringat.
- Hindari berbagi handuk dengan orang lain.
- Ganti pakaian dalam minimal dua kali sehari dan pilih yang berbahan katun.
- Kurangi intensitas aktivitas seksual dengan pasangan untuk mencegah penyebaran jamur.
- Hindari penggunaan produk yang menyebabkan iritasi. Jika Anda iritasi pada lateks, jangan gunakan kondom dengan bahan tersebut.
Infeksi jamur pada penis dapat diatasi dengan beberapa cara, mulai dari penggunaan salep antijamur tanpa resep dokter hingga sunat bagi yang belum menjalaninya.
Jika pengobatan yang Anda lakukan tidak juga membuahkan hasil atau infeksi justru bertambah parah, jangan ragu untuk berkonsultasi lebih lanjut kepada dokter.
[embed-health-tool-bmi]