Testis merupakan bagian penting dalam alat reproduksi pria. Organ ini memengaruhi fungsi seksual, hormon, dan kesuburan pria. Saat buah zakar terasa nyeri, tentu Anda akan merasa khawatir. Rupanya, kondisi ini bisa dipicu oleh beberapa penyebab.
Penyebab buah zakar terasa nyeri
Nyeri testis dapat mempengaruhi pria pada usia berapa pun.
Jika Anda mengalami nyeri testis, Anda mungkin merasakannya di salah satu atau kedua testis.
Terkadang Anda mendapati buah zakar terasa nyeri hanya di sebelah kiri. Ini karena anatomi testis bagian kiri sedikit berbeda dari testis bagian kanan.
Namun, rasa sakit mungkin tidak benar-benar datang dari testis.
Rasa sakit bisa datang dari bagian tubuh lain, seperti perut atau selangkangan. Jenis nyeri ini disebut nyeri alih.
Berikut ini adalah daftar gangguan testis yang menjadi penyebab buah zakar terasa nyeri.
1. Orkitis
Orkitis atau orchitis adalah peradangan pada testis yang biasanya dipicu oleh infeksi virus atau bakteri. Nyeri dapat dimulai pada testis kiri atau kanan.
Rasa nyeri atau sakit dapat menetap di testis atau bahkan menyebar ke seluruh skrotum, yaitu kantung pelir yang membungkus testis.
Selain rasa sakit, skrotum bisa membengkak dan terasa panas. Kulit skrotum menjadi kemerahan dan terasa lebih kencang atau lebih kendur dari biasanya.
Virus gondok sering menyebabkan orkitis. Gejala di skrotum mungkin tidak muncul hingga seminggu.
Infeksi menular seksual (IMS), seperti gonore, atau infeksi saluran kemih juga dapat menyebabkan orkitis.
2. Varikokel
Pembuluh arteri di seluruh tubuh mengantarkan darah yang mengandung oksigen dari jantung ke seluruh tubuh, termasuk testis.
Ketika pembuluh arteri di testis membengkak, kondisi ini disebut dengan varikokel.
Seperti varises di kaki, varikokel mungkin tampak menonjol di bawah kulit skrotum Anda.
Berdasarkan data dari Urology Care Foundation, kondisi ini cenderung ditemui pada 15 dari 100 orang pria.
Varikokel merupakan salah satu penyebab buah zakar terasa nyeri hanya di bagian kiri.
Pasalnya, varikokel cenderung terbentuk di testis kiri karena pembuluh vena di sisi kiri menggantung lebih rendah.
Ini menyulitkan katup di pembuluh darah vena untuk terus mendorong darah kembali ke jantung.
3. Spermatokel
Spermatokel adalah kista atau benjolan berisi cairan yang terbentuk di dalam tabung yang membawa sperma. Kondisi ini dapat berkembang di kedua testis.
Jika kista tetap kecil, Anda mungkin tidak merasakan gejala apa pun. Jika kista terus bertumbuh, testis akan terasa sakit dan berat.
Anda mungkin melihat perubahan saat melakukan pemeriksaan testis mandiri. Jika Anda menemui adanya perubahan, segera temui dokter Anda.
Tidak diketahui mengapa spermatokel terbentuk. Jika tidak timbul gejala, Anda mungkin tidak memerlukan perawatan apa pun.
4. Torsio testis
Torsio testis terjadi ketika korda spermatika terpelintir di testis dan memotong suplai darah. Korda spermatika adalah tabung wadah testis di skrotum.
Jika kondisinya tidak diobati dalam waktu enam jam, seorang pria bisa kehilangan testis yang terpelintir, karena kekurangan pasokan darah.
Salah satu penyebab paling umum dari torsio testis adalah kondisi yang disebut “bell clapper“.
Seseorang yang lahir dengan kelainan bell clapper memiliki korda yang memungkinkan testis bergerak lebih bebas. Ini membuat jaringannya lebih mudah terpelintir
Torsi testis biasanya hanya mempengaruhi satu testis, dengan testis kiri yang paling umum. Rasa sakit biasanya datang tiba-tiba dan disertai pembengkakan.
5. Hidrokel
Hidrokel adalah kondisi terjadinya penumpukan cairan atau darah pada selaput yang melindungi testis. Di dalam skrotum, lapisan tipis jaringan mengelilingi setiap testis.
Biasanya skrotum akan membengkak dan mungkin terasa sakit. Hidrokel dapat berkembang di salah satu atau kedua testis.
Hidrokel lebih sering terjadi pada bayi dan cenderung sembuh sendiri dalam waktu satu tahun atau lebih setelah lahir.
Namun, peradangan atau cedera dapat menyebabkan hidrokel terbentuk pada anak laki-laki dan laki-laki yang lebih tua.
Cairan yang menumpuk di sekitar skrotum bisa dipicu oleh gangguan pada lapisan jaringan antara organ perut (usus) dengan skrotum.
6. Cedera
Testis rentan mengalami cedera karena olahraga atau kecelakaan.
Lantaran testis kiri cenderung menggantung lebih rendah daripada yang kanan, sisi kiri jauh lebih rentan terhadap cedera.
Trauma ringan pada testis dapat menyebabkan rasa nyeri sementara yang bisa mereda seiring waktu atau menggunakan kompres es.
Sementara itu, cedera testis yang lebih serius memerlukan pemeriksaan dari dokter. Cedera yang parah bisa memicu pembentukan hidrokel atau pecahnya testis.