Testosteron adalah hormon yang penting bagi pria, terutama karena perannya dalam mekanisme gairah seksual dan fungsi organ reproduksi. Artinya, rendahnya kadar testosteron bisa memengaruhi kedua hal tersebut. Lantas, apa saja ciri testosteron rendah? Temukan jawabannya melalui ulasan berikut.
Pada usia berapa kadar testosteron pria mulai menurun?
Secara umum, kadar testosteron pria akan mulai menurun ketika ia menginjak usia 30 tahun. Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal sebagai hipogonadisme.
Faktor-faktor lainnya yang dapat menurunkan kadar testosteron adalah cedera testis, radiasi kemoterapi, efek samping obat, infeksi, dan penyakit autoimun.
Penurunan testosteron yang terjadi secara alami, yakni karena faktor usia, mungkin tidak menimbulkan gejala tertentu karena berlangsung secara perlahan.
Namun, faktor-faktor lainnya mungkin menimbulkan gejala khusus sehingga membuat pria yang mengalaminya merasa tidak nyaman.
Apa ciri-ciri hormon testosteron rendah pada pria?
Kadar hormon yang mengalami penurunan lebih cepat sebelum waktunya bisa berdampak besar bagi kesehatan dan kehidupan seksual pria.
Berikut adalah beberapa ciri yang mungkin dialami pria yang kekurangan testosteron.
1. Penurunan gairah untuk berhubungan intim
Salah satu fungsi testosteron bagi pria adalah menciptakan hasrat untuk berhubungan intim (libido). Alhasil, Anda mungkin enggan berhubungan intim saat kadar testosteron terlalu rendah.
Bukan hanya ketika bersama pasangan, Anda mungkin juga kesulitan mengalami ereksi spontan, termasuk ereksi saat tidur pada malam hari dan ereksi pada pagi hari.
2. Kesulitan mempertahankan ereksi
Impotensi atau disfungsi ereksi bisa terjadi saat produksi testosteron mengalami penurunan. Pasalnya, testosteron tidak hanya dibutuhkan untuk merangsang ereksi, tetapi juga mempertahankannya.
Meski begitu, bahaya testosteron rendah yang satu ini biasanya terjadi karena Anda memiliki kondisi medis lain, seperti hipertensi, kolesterol tinggi, penyakit jantung, atau diabetes.
3. Penurunan produksi sperma
Laman Reproductive Facts menyebutkan bahwa testosteron rendah bisa menyebabkan penurunan produksi sperma.
Meski begitu, bukan berarti rendahnya kadar testosteron akan menyebabkan infertilitas pada pria. Hanya saja, jumlah sperma yang terdapat dalam air mani setiap kali ereksi akan menjadi lebih sedikit.
4. Mudah lelah
Pada pria dewasa, testosteron juga berperan untuk mendukung pembentukan sel darah merah dan menjaga kekuatan otot. Karena itulah, mudah lelah bisa menjadi salah satu tanda testosteron rendah.
Rasa lelah tersebut tetap bisa muncul meski waktu istirahat sudah tercukupi. Jika terjadi secara berulang, kondisi ini mungkin mengurangi produktivitas harian Anda.
5. Rambut rontok
Tahukah Anda bahwa rambut yang mudah rontok bisa menjadi ciri testosteron rendah? Kondisi ini bisa terjadi karena jumlah testosteron ternyata memengaruhi produksi folikel rambut.
Rendahnya folikel akan membuat helaian rambut menjadi lebih tipis dan mudah rontok. Selain pada kepala, kerontokan rambut mungkin terjadi di area wajah, ketiak, dan kaki.
6. Peningkatan lemak dalam tubuh
Ciri lain dari kadar testosteron rendah pada pria adalah peningkatan jumlah lemak dalam tubuh, khususnya di area perut.
Beberapa pria dengan testosteron rendah mungkin juga menyadari bahwa bagian dadanya menjadi lebih besar.
Pembesaran payudara pada pria ini disebut ginekomastia dan memang bisa terjadi karena ketidakseimbangan testosteron.
7. Penurunan massa otot
Testosteron berperan penting dalam menstimulasi pertumbuhan dan kepadatan otot. Karena itulah, penurunan massa otot bisa menjadi gejala testosteron rendah.
Penurunan massa otot ini biasanya ditandai dengan ukuran lingkar lengan atas dan ukuran kaki yang menjadi lebih kecil.
Anda mungkin juga menyadari bahwa telah terjadi penurunan massa otot karena kesulitan mengangkat beban seperti biasanya.
Jika dibiarkan, kondisi ini bisa membuat Anda sulit membentuk otot kembali meski sudah berolahraga.
8. Penurunan kepadatan tulang
Situs Cleveland Clinic menyebutkan bahwa testosteron juga berfungsi untuk membentuk sekaligus mempertahankan kepadatan tulang.
Artinya, pria dengan testosteron rendah cenderung memiliki tulang yang lebih rapuh sehingga memicu pengeroposan tulang atau osteoporosis sebelum waktunya.
9. Gangguan mood
Testosteron juga merupakan hormon yang berperan dalam memengaruhi otak untuk mengatur emosi, suasana hati, dan kapasitas mental seseorang.
Artinya, gangguan hormon pada pria ini bisa menyebabkan perubahan mood yang signifikan atau mood swing.
Mood swing juga bisa terjadi sebagai dampak dari penurunan hasrat seksual dan gejala lain yang muncul akibat rendahnya kadar testosteron.
Kadar testosteron yang rendah tidak selalu menimbulkan tanda spesifik. Dengan memiliki satu atau beberapa gejala di atas, belum tentu juga kadar testosteron Anda sudah pasti rendah.
Pasalnya, berbagai kondisi di atas juga bisa menjadi tanda gejala kondisi kesehatan lainnya. Untuk mengetahui kadar testosteron, Anda bisa melakukan pemeriksaan bersama dokter.
Kesimpulan
- Pada dasarnya, kadar testosteron memang akan menurun ketika Anda menginjak usia di atas 30 tahun. Namun, testosteron mungkin menurun sebelum waktunya karena beberapa hal, seperti cedera testis, efek kemoterapi, dan penyakit autoimun.
- Gejala testosteron rendah antara lain penurunan gairah berhubungan intim, disfungsi ereksi, penurunan produksi sperma, penurunan massa otot, hingga gangguan mood.
- Memiliki salah satu tanda bukan berarti kadar testosteron Anda sudah pasti rendah. Pasalnya, beberapa hal tersebut juga bisa menjadi gejala kondisi medis lainnya.
[embed-health-tool-bmi]