Selain dagu, tangan, dan kaki, dada adalah salah satu area tubuh pria yang kerap ditumbuhi bulu halus. Bulu dada yang lebat membuat sebagian pria merasa lebih macho, sedangkan sebagian lainnya mungkin mempertanyakan mengapa mereka tidak memilikinya. Jadi, mengapa ada pria yang memiliki bulu dada dan ada yang tidak? Apa saja faktor yang memengaruhi pertumbuhan bulu dada? Simak jawabannya dalam uraian berikut ini.
Kenapa ada pria yang punya bulu dada dan tidak?
Pertumbuhan bulu halus pada tubuh laki-laki, termasuk dada, bisa dipengaruhi berbagai hal. Berikut adalah beberapa di antaranya.
1. Genetik (keturunan)
Ayah, kakek, atau paman Anda punya bulu dada yang lebat? Jika ya, besar kemungkinan Anda mengalami hal yang sama meski sudah mencoba berbagai cara menghilangkan bulu dada.
Bulu halus pada tubuh biasanya mulai tumbuh ketika memasuki usia pubertas atau sekitar 16 tahun. Selain dari segi jumlah, faktor genetik bisa memengaruhi pola hingga warna bulu pada tubuh.
2. Kadar hormon testosteron
Testosteron merupakan hormon reproduksi yang berperan penting dalam perkembangan organ seksual selama masa pubertas dan fungsi seksual pria.
Kadar testosteron yang tinggi bisa menyebabkan pertumbuhan bulu dada yang lebih lebat serta berkaitan dengan peningkatan gairah seksual pria.
Dari sinilah muncul anggapan bahwa laki-laki dengan bulu dada yang lebat memiliki gairah seksual yang lebih tinggi.
Namun, sebenarnya ini hanyalah mitos tentang orang dengan banyak bulu karena gairah seksual bisa dipengaruhi faktor lain, seperti faktor psikologis dan sosial.
3. Obat-obatan
Beberapa jenis obat dapat memengaruhi pertumbuhan rambut pada tubuh, contohnya finasterida yang digunakan untuk mengatasi gangguan prostat.
Menurut laman International Society of Hair Restoration Surgery (ISHRS), finasterida bekerja dengan cara mengubah testosteron menjadi dihidrotestosteron (DHT).
DHT diyakini dapat menghambat pertumbuhan rambut dan membuat folikel rambut menjadi lebih kecil dan lemah. Akibatnya, rambut pada jenggot dan dada Anda menjadi lebih tipis.
4. Gangguan kelenjar endokrin
Kelenjar endokrin bertugas memproduksi dan melepaskan hormon-hormon yang berperan penting dalam mengatur fungsi tubuh, termasuk hormon reproduksi.
Salah satu gangguan kelenjar endokrin, yaitu hipogonadisme, menyebabkan rendahnya kadar testosteron sehingga pria yang mengalaminya memiliki bulu yang lebih tipis pada tubuhnya.
Dalam kondisi tersebut, kelenjar endokrin tidak bisa mencukupi kebutuhan hormon seksual yang juga berpengaruh pada pertumbuhan bulu dada.
Sebagai dampaknya, beberapa pria mungkin mengalami gejala berupa bulu pada tubuh yang lebih tipis, rontok, atau terhambat pertumbuhannya.
Manfaat bulu dada pria
Selain meningkatkan visual atau kepercayaan diri, manfaat bulu dada pria adalah membantu tubuh menyesuaikan suhu dengan lingkungan di sekitarnya.
Ketika kedinginan, bulu dada akan mengurangi hilangnya panas dari tubuh. Sementara saat panas, bulu dada akan membantu mempercepat proses penguapan keringat.
Pertumbuhan bulu halus juga menjadi salah satu tanda kematangan seksual seorang pria, seperti tumbuhnya jakun atau perubahan suara menjadi lebih berat.
Namun, bukan berarti tidak adanya bulu dada menandakan bahwa seorang laki-laki belum dewasa karena ini hanyalah salah satu tanda yang terlihat.
Selama tidak ada masalah terkait fungsi seksual, seperti kehilangan gairah bercinta secara terus-menerus atau kesulitan ereksi, wajar saja bagi seorang pria untuk tidak memiliki bulu dada.
Mitos seputar bulu dada pria
Ada beberapa mitos tentang bulu dada yang kerap menimbulkan kekhawatiran bagi laki-laki. Supaya Anda tidak terjebak dengan informasi keliru tersebut, simak fakta medisnya berikut.
1. Bulu dada menentukan kesuburan
Pertumbuhan bulu dada memang dipengaruhi oleh testosteron, hormon yang juga berperan dalam kesuburan laki-laki.
Meski begitu, bukan berarti bahwa pria dengan bulu dada yang lebat pasti lebih subur dibandingkan pria yang tidak punya kumis dan jenggot maupun bulu dada.
Dengan kata lain, pria dengan bulu dadanya tipis atau bahkan tidak ada tetap bisa memiliki kemampuan produksi yang sama dengan pria berbulu lebat.
2. Mencukur bulu dada membuatnya tumbuh lebih lebat
Pernah mendengar ungkapan bahwa mencukur bulu badan bisa membuatnya tumbuh lebih cepat dan lebat?
Faktanya, frekuensi bercukur tidak akan memengaruhi pertumbuhan bulu Anda. Pasalnya, warna dan karakteristik bulu halus pada tubuh dipengaruhi faktor genetik dan kondisi hormon.
3. Bulu dada menentukan kekuatan fisik
Beberapa orang mungkin menilai bahwa laki-laki dengan bulu dada terlihat lebih macho. Namun, perlu diingat bahwa macho adalah hal yang bersifat subjektif atau penilaian pribadi.
Ini memiliki arti bahwa bulu dada tidak akan memengaruhi kekuatan fisik atau derajat maskulinitas pria. Jadi, Anda tidak perlu berkecil hati jika memiliki bulu dada dengan jumlah yang lebih sedikit.
Meski begitu, tak ada salahnya untuk berkonsultasi kepada dokter spesialis andrologi jika Anda masih memiliki kekhawatiran terkait pertumbuhan bulu dada.
Kesimpulan
- Sebagian pria memiliki bulu dada yang lebat, sedangkan yang lainnya tidak. Ini merupakan hal yang wajar karena pertumbuhan bulu pada tubuh dipengaruhi faktor genetik, hormon, hingga gangguan endokrin.
- Bulu dada akan membantu tubuh menyesuaikan suhu dengan lingkungan di sekitarnya.
- Laki-laki dengan bulu dada lebat belum tentu lebih macho atau memiliki hasrat seksual yang lebih tinggi dibandingkan yang lain.
[embed-health-tool-bmi]