Di saat yang bersamaan, detak jantung dan tekanan darah akan menurun selama kita tidur agar otot-otot jantung bisa memiliki waktu rehat untuk memperbaiki diri. Kerja sistem tubuh yang lebih santai sepanjang malam ini juga ikut melemaskan dan melonggarkan otot cincin (sfingter) anus, sehingga gas bertekanan tinggi dalam perut bisa keluar dengan lebih mudah.
Selain itu, sistem saraf otonom kita yang diatur oleh otak akan selalu tetap aktif bahkan selama tidur. Ini membantu untuk membuat kita tetap bernapas, mempertahankan detak jantung kita, dan melanjutkan pencernaan. Fungsi-fungsi “otomatis’ ini terjadi di luar kendali kesadaran kita, termasuk kentut. Kentut dirangsang oleh akitivitas sistem pencernaan. Anda tidak perlu memikirkan tindakan itu untuk bisa terjadi. Berarti, kita bisa kentut terus-terusan, dong, sepanjang malam? Belum tentu.
Sistem saraf tubuh tetap bekerja seperti biasa selama kita tidur. Begitu pula saraf di otot cincin anus yang masih memiliki kendali untuk mengontrol pelepasan gas. Meski otot sfingter memang akan melonggar, tapi tetap hanya akan bisa terbuka sesuai perintah alam bawah sadar Anda. Itu sebabnya Anda tidak mungkin untuk kentut saat tidur dalam fase REM, alias sedang nyenyak-nyenyaknya bermimpi.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar