backup og meta

6 Penyebab Menangis Saat Tidur dan Cara Mengatasinya

6 Penyebab Menangis Saat Tidur dan Cara Mengatasinya

Menangis saat tidur adalah fenomena yang umum terjadi pada bayi dan anak-anak. Namun, tidak menutup kemungkinan orang dewasa pun dapat mengalaminya. Apakah ini normal? Yuk, cari tahu kenapa seseorang bisa tiba-tiba menangis saat tidur!

Normalkah menangis saat tidur?

Terbangun dari tidur kemudian menangis adalah hal yang normal terjadi pada bayi. Saat bayi lahir, mereka butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan tahapan tidur baru mereka. 

Perlu Anda pahami bahwa ada enam tahapan tidur. Nah, tidur REM (Rapid Eye Movement) adalah salah satu siklusnya dan bayi menghabiskan lebih banyak siklus tidur ini ketimbang orang dewasa. 

Kebanyakan bayi menangis saat tidur karena mereka tidak terbiasa dengan transisi dari tahapan tidur nyenyak ke tidur ringan. Transisinya membuat mereka kesal, terbangun, dan akhirnya menangis. 

Akan tetapi, seiring pertumbuhan dan perkembangan bayi, hal ini akan menghilang dengan sendirinya. Meski umumnya terjadi pada bayi, tidak sedikit orang dewasa yang tiba-tiba menangis saat tidur. 

Pada orang dewasa, kondisi ini bisa saja normal, tapi bisa juga menjadi peringatan adanya masalah kesehatan tertentu. 

Normal atau tidaknya dapat dilihat dari beberapa faktor, seperti penyebabnya, seberapa sering kondisi ini terjadi, adakah gejala lain yang menyertai, dan adakah dampaknya pada aktivitas sehari-hari.

Memutuskan normal atau tidaknya mungkin tidak bisa Anda tetapkan lewat asumsi pribadi. Jadi, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter atau psikolog bila hal ini mengganggu Anda. 

prebiotik membantu tidurApa penyebab menangis saat tidur?

Berikut adalah berbagai faktor yang bisa membuat Anda sering menangis saat tidur.

1. Mimpi buruk

Mengalami mimpi buruk tentu bisa membuat seseorang terbangun dengan perasaan cemas, kaget, dan takut. Bahkan, ada pula yang tiba-tiba menangis saat tidur. 

Mimpi buruk yang memicu perasaan sedih ini kemungkinan besar berkaitan dengan perpisahan, kematian, atau trauma mendalam. 

Penyebab mimpi buruk sangat beragam, biasanya karena tontonan, bacaan, atau mengalami pengalaman yang menyeramkan. 

2. Sedang berduka

Ketika berdua, ada yang mengekspresikan emosinya dengan mudah. Ada pula yang memendam perasaan, menarik diri dari orang lain, dan bersikap seolah-olah semuanya baik-baik saja. 

Tanpa disadari, perasaan duka yang tertahan ini meluap ketika tidur dan efeknya adalah menangis. Ini adalah cara alami tubuh untuk menangani perasaan duka tersebut. 

3. Night terror dan parasomnia

Night terror atau teror malam adalah gangguan tidur yang membuat seseorang terbangun dari tidur dengan cepat dalam keadaan ketakutan. Beberapa orang juga bisa menangis saat tidur karena kondisi ini.

Menurut situs John Hopkins Medicine, teror malam berbeda dengan mimpi buruk. Mimpi buruk terjadi selama fase tidur REM dan paling umum terjadi pada pagi hari. Sementara teror malam biasanya terjadi pada paruh pertama dalam tidur. 

Selain night terror, tiba-tiba menangis saat tidur dapat juga disebabkan oleh parasomnia. Parasomnia adalah jenis gangguan tidur yang meliputi sleepwalking dan sering mengigau, termasuk night terror. 

Banyak pengidap parasomnia yang kebingungan saat terbangun, kemudian menangis. Episode ini dapat berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam.

4. Stres dan kecemasan

Masalah pekerjaan, perkawinan, keluarga, keuangan, dan kesehatan bisa memicu stres dan kecemasan yang mungkin tidak Anda sadari.

Tubuh Anda menghadapi berbagai situasi yang rumit ini dan mencoba memprosesnya. Salah satunya dengan cara menangis. 

Kondisi tersebut bisa terjadi saat Anda tertidur. Ini karena tidur mendukung kemampuan otak untuk membentuk ingatan emosional, mengembangkan perilaku empatik, dan membentuk reaktivitas emosional. 

5. Depresi

Depresi merupakan gangguan suasana hati yang menyebabkan seseorang mengalami perasaan sedih terus-menerus dan kehilangan minat terhadap hal-hal yang disukai.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh John Hopkins Medicine, sebanyak 75% pengidap depresi melaporkan mengalami insomnia dan sering menangis tanpa penyebab yang jelas, termasuk saat mereka tidur. 

6. Penggunaan obat tertentu

Menggunakan obat baru, berhenti mengonsumsi obat tertentu, atau mengubah dosis obat dapat menimbulkan masalah tidur.

Biasanya, obat-obatan yang menyebabkan gangguan ini bekerja memengaruhi saraf pusat yang dapat mengubah siklus tidur-bangun Anda.

Beberapa contoh obat yang dapat menyebabkan insomnia yakni antidepresan, antikonvulsan, dan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit kardiovaskular atau diabetes.

Cara berhenti menangis saat tidur

posisi tidur untuk penyakit vertigo

Meski tidak selalu menandakan kondisi yang serius, tiba-tiba mengucurkan air mata saat tidur tentu bisa mengganggu Anda.

Jangan khawatir, Anda bisa mencoba beberapa langkah berikut ini untuk mengatasinya.

  • Bila sedang berduka, terimalah perasaan duka tersebut. Biarkan emosi Anda tersalurkan agar Anda tidak lagi menangis saat tidur. Jika Anda butuh seseorang untuk mendengarkan keluh-kesah, jangan sungkan untuk membicarakan hal ini dengan orang yang Anda percaya atau kunjungi psikolog.
  • Jika Anda sedang dilanda masalah, cobalah untuk menjernihkan pikiran dengan melakukan hal-hal yang disukai. Tujuannya, untuk mengalihkan pikiran dari kekusutan dan meningkatkan suasana hati. 
  • Menangis saat tidur yang dipicu oleh gangguan tidur bisa Anda kurangi kemunculannya dengan menerapkan sleep hygiene. Atur kembali jadwal tidur, ciptakan kamar tidur yang nyaman, lakukan rutinitas tidur yang menenangkan pikiran, dan jauhkan gadget menjelang tidur.
  • Untuk masalah mental seperti depresi, Anda perlu menjalani terapi, mengikuti komunitas sebagai wadah untuk bersosialisasi dengan sesama penyintas, melakukan perubahan gaya hidup yang dapat mengurangi stres, dan minum obat antidepresan yang diresepkan dokter.
  • Bila penyebab susah tidur terkait dengan penggunaan obat-obatan, konsultasikan ke dokter. Dokter akan mengurangi dosis atau mengganti obat yang lebih minim efek samping terhadap kualitas tidur. 

Itulah yang perlu Anda pahami seputar penyebab menangis saat tidur dan cara tepat untuk mengatasinya.

Jangan sungkan untuk bertanya ke dokter, terutama jika aktivitas Anda terganggu dengan kondisi ini. Lebih cepat mengetahui penyebabnya, tentu lebih cepat Anda mendapatkan penanganan. 

Kesimpulan

  • Pada orang dewasa, menangis saat tidur bisa saja normal, tapi bisa juga menandakan masalah kesehatan tertentu.
  • Penyebab menangis saat tidur bisa berbeda pada tiap orang, mulai dari mimpi buruk, perasaan duka, stres, hingga gangguan tidur.
  • Anda dapat mengatasinya dengan mengelola emosi dan masalah yang sedang Anda hadapi, menerapkan sleep hygiene, dan menjalani pengobatan untuk masalah mental yang menjadi penyebabnya.

[embed-health-tool-heart-rate]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Depression and Sleep: Understanding the Connection. (2019). Johns Hopkins Medicine. Retrieved 23 November 2024, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/depression-and-sleep-understanding-the-connection

Sleep terrors (night terrors) – Diagnosis and treatment. (2024). Mayo Clinic. Retrieved 23 November 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sleep-terrors/diagnosis-treatment/drc-20353529

Parasomnias: Causes, Symptoms, Types & Management. (2017). Cleveland Clinic. Retrieved 23 November 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12133-parasomnias–disruptive-sleep-disorders

What Is Grief? Types, Symptoms & How To Cope. (2023). Cleveland Clinic. Retrieved 23 November 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24787-grief

How to Prevent Nightmares | Sleep Foundation. (2022). Sleep Foundation. Retrieved 23 November 2024, from https://www.sleepfoundation.org/nightmares/how-to-stop-having-nightmares‌

Nightmares and Night Terrors. John Hopkins Medicine. Retrieved 23 November 2024, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/nightmares-and-night-terrors

Versi Terbaru

29/11/2024

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

8 Penyebab Gangguan Tidur pada Remaja Plus Dampaknya

7 Kemungkinan Penyebab Mengigau Saat Tidur


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 5 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan