Tanpa disadari, beberapa orang sering menggemeretak gigi hingga berbunyi keras saat tidur. Kebiasaan ini secara medis dikenal dengan istilah bruxism. Lantas, bagaimana cara mengatasi gigi bunyi saat tidur? Yuk, baca terus untuk mengetahuinya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Klinik Chika Medika
Tanpa disadari, beberapa orang sering menggemeretak gigi hingga berbunyi keras saat tidur. Kebiasaan ini secara medis dikenal dengan istilah bruxism. Lantas, bagaimana cara mengatasi gigi bunyi saat tidur? Yuk, baca terus untuk mengetahuinya.
Bruxism merujuk pada aktivitas yang tidak normal di dalam rongga mulut. Hal ini bisa berupa menggertakkan, mengatupkan, menggesekkan, atau mengeratkan gigi.
Sebagian orang sering mengalami kebiasaan ini saat tidur (sleep bruxism), sedangkan orang lain bisa melakukannya secara spontan dan sadar saat stres berlebihan dalam kondisi terjaga (awake bruxism).
Pada tahap awal, kondisi ini umumnya tidak membutuhkan pengobatan khusus. Namun, bruxism dalam jangka panjang juga bisa menyebabkan kerusakan gigi, sakit kepala, dan gangguan pada rahang.
Belum diketahui secara pasti apa penyebab bruxism. Namun, orang yang sering membunyikan gigi cenderung memiliki gangguan tidur, seperti mendengkur atau sleep apnea.
Beberapa faktor fisik dan psikis juga bisa menyebabkan bruxsim, di antaranya cemas, stres, tegang, susunan gigi yang tidak rata, dan gaya hidup tidak sehat.
Dalam kebanyakan kasus, bruxism tidak perlu penanganan khusus. Bruxism pada anak-anak bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus seiring mereka tumbuh.
Meski begitu, Anda sebaiknya periksa ke dokter gigi bila mengalami gejala gigi bunyi saat tidur. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa parah kerusakan gigi dan sendi rahang.
Dokter akan menentukan bagaimana cara menghilangkan masalah gigi bunyi saat tidur berdasarkan penyebabnya.
Dokter bisa merekomendasikan penggunaan pelindung gigi berupa splint atau mouth guard yang disesuaikan dengan ukuran rahang dan gigi Anda.
Fungsi dari kedua alat ini sebenarnya sama, yakni memisahkan rahang atas dan bawah sehingga tidak saling bergesekan saat Anda menggertakkan atau mengatupkan gigi.
Mouth guard juga bisa dokter resepkan guna mengatasi sleep apnea. Alat ini membantu jalan napas tetap terbuka selama Anda tidur.
Alat ini bisa terbuat dari bahan plastik lunak maupun keras, seperti akrilik, co-polyester, atau polyurethane.
Posisi gigi yang berantakan atau tidak simetris biasanya bisa memicu bruxism. Hal ini mungkin juga menyebabkan Anda sulit mengunyah makanan dengan sempurna.
Salah satu cara mengobati bruxism saat tidur ialah dengan memperbaiki gigi yang bunyi. Dokter bisa saja menyarankan Anda untuk melakukan pemasangan kawat gigi atau operasi mulut.
Selain itu, bruxism bisa menyebabkan kerusakan gigi, seperti gigi sensitif hingga retak. Dokter juga akan memperbaiki gigi dengan metode yang sesuai dengan tingkat keparahannya.
Apabila Anda menggemeretakkan gigi karena stres, Anda mungkin bisa mencegah masalah ini dengan konsultasi bersama psikolog.
Psikolog akan membantu Anda menemukan cara yang tepat untuk mengelola stres, misalnya dengan rutin melakukan meditasi atau latihan pernapasan.
Terapi perilaku serta biofeedback juga menjadi salah satu cara mengatasi gigi bunyi saat tidur. Terapi ini bekerja dengan mengontrol atau mengendalikan aktivitas otot rahang Anda.
Pada sebagian kasus sleep bruxism, dokter mungkin akan meresepkan Anda obat antidepresan dan relaksan otot dalam jangka pendek yang diminum sebelum tidur.
Apabila metode pengobatan bruxism lainnya tidak memberikan hasil yang memuaskan, biasanya dokter merekomendasikan pasien untuk melakukan suntik botoks.
Suntikan botulinum toxin A (BTX-A) ini membantu mengurangi frekuensi kambuhnya bruxism, sensasi nyeri, dan kekuatan gertakan gigi pasien.
Selain berobat ke dokter dan melakukan konseling dengan psikolog, pada dasarnya Anda bisa menghilangkan kebiasaan membunyikan gigi saat tidur dengan mengurangi stres.
Tak hanya itu, bila Anda memiliki gaya hidup tidak sehat, seperti minum alkohol, merokok, atau minum kopi berlebihan, sebaiknya mulailah kurangi atau hentikan sama sekali.
Anda juga bisa memulai kebiasaan baru, seperti pola tidur bersih (sleep hygiene) dan rutin periksa ke dokter gigi untuk memantau dampak bruxism yang dialami.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar