backup og meta

Kenapa Minum Alkohol Bisa Bikin Perut Buncit?

Kenapa Minum Alkohol Bisa Bikin Perut Buncit?

Terlalu sering minum minuman beralkohol bisa memicu penumpukan lemak di perut. Bagaimana caranya alkohol bisa bikin perut buncit? Simak penjelasannya pada ulasan berikut.

Apakah minum alkohol bisa membuat perut buncit?

Asupan minuman beralkohol yang tinggi berisiko menyebabkan penumpukan lemak perut (lemak visceral) yang membuat perut buncit.

Hal tersebut ditunjukkan di dalam beberapa riset ilmiah, salah satunya ulasan dari European journal of nutrition.

Riset ini mencoba menentukan apakah konsumsi alkohol merupakan faktor risiko obesitas perut.

Subjek penelitian ini adalah pria 1.491 pria dan 1.563 wanita berkebangsaan Spanyol, yang berusia 25 – 74 tahun.

Penelitian ini dilakukan selama setahun pada tahun 1999 – 2000.

Penelitian menemukan bahwa pria yang minum lebih dari tiga minuman alkohol per hari, 80% berisiko memiliki lebih banyak lemak perut daripada pria yang tidak minum sebanyak itu. 

Alkohol memang tinggi kandungan gula dan kalori yang kemudian diubah menjadi lemak dalam tubuh sebagai cadangan energi. 

Lemak pada pria cenderung disimpan di perut, sedangkan pada perempuan lemak disimpan pada bagian pinggul atau bokong.

Oleh karena itu, lingkar perut yang terus melebar pada seorang pria dikaitkan dengan kebiasaannya meminum alkohol, kondisi ini umum disebut dengan beer belly

Penting Anda ketahui

  • Lemak yang menumpuk di perut  dianggap sebagai jenis lemak yang paling berbahaya bagi kesehatan.
  • Lemak visceral bersifat aktif secara metabolik, artinya dapat mengganggu keseimbangan hormon.
  • Penumpukan lemak mengubah fungsi tubuh dan meningkatkan risiko penyakit seperti sindrom metabolik, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker.

Penyebab minum alkohol bikin perut buncit

Jika diminum dalam jumlah terbatas, minuman beralkohol, seperti bir, tidak meningkatkan lemak perut atau membuat perut buncit.

Kebiasaan minum alkohol yang tidak sehatlah yang menyebabkan penumpukan lemak di perut. Berikut penjelasannya. 

1. Kebiasaan minum berlebihan

pantangan makanan untuk ibu menyusui

Penyebab utama kegemukan sebenarnya adalah tidak seimbangnya jumlah kalori yang masuk ke tubuh, dengan jumlah kalori yang dibakar. 

Bir mengandung kalori sebanyak minuman ringan. Satu kaleng bir (356 gram) mengandung setidaknya 153 kkal. 

Jumlah kalori tersebut memang tidak terlalu banyak, tetapi seringkali seseorang tidak menyadari berapa gelas atau botol bir yang sudah diminum. 

Jika dikonsumsi secara berlebihan, minuman beralkohol mungkin saja menyebabkan perut buncit.

2. Memicu makan berlebihan

Kebiasaan minum bir bisa membuat Anda makan berlebihan sehingga mengalami kelebihan kalori.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minum alkohol dapat meningkatkan nafsu makan dalam jangka pendek.

Ini menyebabkan Anda makan lebih banyak daripada yang seharusnya.

Apabila tidak mengimbangi kalori yang dikonsumsi dari alkohol dengan pola diet sehat, ini bisa menyebabkan perut buncit.

3. Bir mencegah pembakaran lemak

Minum alkohol dapat mencegah tubuh Anda membakar lemak.

Ini karena tubuh Anda memprioritaskan pemecahan alkohol daripada sumber bahan bakar lain, termasuk lemak yang disimpan.

Penelitian dari dalam Nutrition reviews (2013) menyebutkan minum bir secara teratur kurang dari 500 ml per hari bisa menyebabkan perut buncit.

Minum lebih dari jumlah yang disarankan tentunya menyebabkan kenaikan berat badan yang signifikan dari waktu ke waktu.

4. Minuman bir mengandung fitoestrogen

Bunga tanaman hop umum digunakan sebagai penambah rasa pada minuman beralkohol seperti bir.

Tanaman ini dikenal tinggi kandungan fitoestrogen, senyawa tanaman yang dapat meniru hormon seks wanita yaitu estrogen.

Lantaran kandungan fitoestrogen, hop dalam bir diduga menyebabkan perubahan hormonal pada pria.

Kondisi tersebut kemudian meningkatkan risiko penumpukan lemak di perut.

Meski begitu, masih belum diketahui secara pasti bagaimana senyawa tanaman ini memengaruhi penumpukan lemak di perut.

Walaupun minuman beralkohol seperti bir rendah kalori, kebiasaan mengonsumsi bir berlebihan bisa mengakibatkan perut buncit.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Bendsen, N. T., Christensen, R., Bartels, E. M., Kok, F. J., Sierksma, A., Raben, A., & Astrup, A. (2013). Is beer consumption related to measures of abdominal and general obesity? A systematic review and meta-analysis. Nutrition reviews71(2), 67–87. https://doi.org/10.1111/j.1753-4887.2012.00548.x 

Milligan, S. R., Kalita, J. C., Heyerick, A., Rong, H., De Cooman, L., & De Keukeleire, D. (1999). Identification of a potent phytoestrogen in hops (Humulus lupulus L.) and beer. The Journal of clinical endocrinology and metabolism84(6), 2249–2252. https://doi.org/10.1210/jcem.84.6.5887

Pandžić Jakšić, V., & Grizelj, D. (2016). Under the Surface of Subcutaneous Adipose Tissue Biology. Acta dermatovenerologica Croatica : ADC24(4), 250–260.

Phillips, L. K., & Prins, J. B. (2008). The link between abdominal obesity and the metabolic syndrome. Current hypertension reports10(2), 156–164. https://doi.org/10.1007/s11906-008-0029-7 

Schröder, H., Morales-Molina, J. A., Bermejo, S., Barral, D., Mándoli, E. S., Grau, M., Guxens, M., de Jaime Gil, E., Alvarez, M. D., & Marrugat, J. (2007). Relationship of abdominal obesity with alcohol consumption at population scale. European journal of nutrition46(7), 369–376. https://doi.org/10.1007/s00394-007-0674-7 

Traversy, G., & Chaput, J. P. (2015). Alcohol Consumption and Obesity: An Update. Current obesity reports4(1), 122–130. https://doi.org/10.1007/s13679-014-0129-4

Alcoholic beverage, beer, regular, all. (2019). U.S. DEPARTMENT OF AGRICULTURE. Retrieved October 19, 2022 from https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/168746/nutrients

Beer belly. (2018). Harvard Health Publishing. Retrieved October 19, 2022 from https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/beer-belly

Q&A: The Truth About That Beer Belly. (2018). Cleveland Clinic. Retrieved October 19, 2022 from https://health.clevelandclinic.org/qa-the-truth-about-that-beer-belly/

Versi Terbaru

26/10/2022

Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Mengenal Gejala Sindrom Putus Alkohol dan Cara Mengatasinya

Ganja atau Alkohol, Mana yang Lebih Berbahaya?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 26/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan