Banjir merupakan bencana alam yang dapat terjadi kapan saja, terutama di musim hujan. Apalagi, Indonesia memiliki curah hujan tinggi dan memiliki risiko banjir yang tinggi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui cara menghadapi banjir agar dapat mengurangi risiko dan dampaknya.
Cara menghadapi banjir
Beberapa daerah di Indonesia, kerap mengalami banjir tahunan. Penyebab banjir disebabkan oleh berbagai faktor, seperti curah hujan yang lebih tinggi, dan hilangnya kawasan hijau sebagai daerah resapan air.
Saat curah hujan sangat tinggi, volume air yang masuk ke sistem drainase bisa jauh melebihi kapasitasnya.
Jika drainase tidak mampu menampung atau mengalirkan air dengan cepat, maka air akan meluap dan menyebabkan banjir.
Karena banjir datang tak terduga dan bisa terjadi dalam waktu singkat, berikut cara menghadapi banjir yang perlu Anda ketahui.
1. Mengungsi ke tempat yang lebih tinggi
Langkah utama yang bisa Anda lakukan ketika menghadapi luapan air banjir adalah beranjak ke lokasi yang lebih tinggi.
Pindahkan barang-barang penting yang bisa tergenang banjir ke tempat yang lebih tinggi, misalnya ke lantai dua. Dengan begitu, kerusakan perabotan yang ada di rumah bisa diminimalisasi.
Jika memiliki lantai dua, Anda juga dapat mengungsi meskipun genangan air hanya sebatas mata kaki.
Meski genangan air tidak parah, ketika kaki Anda terus-menerus terkena air banjir maka bisa menimbulkan masalah kesehatan nantinya, seperti kaki gatal, kulit mudah terkelupas, atau kutu air.
Hal ini berisiko terjadi karena air banjir sangat mungkin telah bercampur dengan kotoran, sampah, dan sebagainya.
2. Waspadai saluran air di sekitar
Selain kerugian materi, banjir kerap kali memakan korban. Kasus paling ringan adalah terpeleset atau terjatuh karena sulit berjalan dengan baik di antara genangan air.
Nah, yang perlu Anda perhatikan adalah kubangan air atau saluran air yang ada di sepanjang jalan dan tertutupi oleh banjir.
Jadi, ketika Anda menuju tempat pengungsian saat banjir, lebih baik memilih berjalan di area tengah karena saluran air biasanya ada di sekitar pinggiran jalan.
Perhatikan langkah Anda sambil meraba-meraba apa yang Anda injak di bawah kaki.
Cara menghadapi banjir ini perlu Anda terapkan karena bisa menghindari Anda dari jatuh atau tenggelam dan terbawa arus banjir di saluran air yang cukup deras.
3. Matikan jaringan listrik
Cara menghadapi bencana banjir lainnya yaitu pastikan semua aliran listrik sudah dimatikan dan hindari menyentuh apa pun yang memiliki muatan listrik selama berada di genangan banjir.
Ini karena benda-benda bermuatan listrik tersebut bisa rusak atau mungkin membuat Anda tersengat listrik saat banjir.
Jadi, beri tahu semua anggota keluarga Anda mengenai hal ini supaya baik kerusakan maupun kecelakaan tidak terjadi.
Selain itu, gunakan alas kaki berbahan karet saat harus berjalan di area yang tergenang untuk mengurangi risiko tersengat listrik.
Jika memungkinkan, segera evakuasi ke tempat yang lebih tinggi dan aman sebelum banjir semakin parah.
4. Lindungi diri dari penularan berbagai penyakit

Masalah kulit saat banjir sangat umum menyerang. Ini karena air banjir yang kotor dan dapat tercampur dengan limbah, bahan kimia, maupun polutan.
Kulit yang terus-menerus terkena air genangan banjir bisa menimbulkan rasa gatal.
Bisa juga menyebabkan kutu air atau memicu kambuhnya gejala eksim pada beberapa orang. Jadi, gunakan sepatu boot jika Anda perlu melakukan aktivitas di antara genangan air.
Hindari luka terbuka yang ada di kaki atau bagian tubuh lainnya dari genangan air banjir. Pastikan luka tersebut selalu bersih dan kering.
Pasalnya, luka bisa terinfeksi jika terkena air banjir yang kotor.
Minta bantuan tim medis, jika luka pada kulit terasa hangat jika disentuh, kemerahan, atau menimbulkan rasa nyeri disertai keluarnya cairan.
5. Gunakan perahu atau pelampung
Saat banjir melanda dan air mulai meninggi, keselamatan harus menjadi prioritas utama.
Salah satu cara untuk menghadapi situasi ini adalah dengan menggunakan perahu atau pelampung sebagai alat bantu evakuasi.
Jika banjir sudah mencapai ketinggian yang berbahaya, perahu dapat digunakan untuk berpindah tempat dengan lebih aman, terutama bagi anak-anak, lansia, atau orang yang tidak bisa berenang.
Jika tidak memiliki perahu, benda-benda apung seperti ban dalam, jerigen kosong, atau papan kayu dapat dimanfaatkan sebagai pelampung darurat.
Selain itu, penting untuk selalu mengenakan jaket pelampung jika tersedia, guna mengurangi risiko tenggelam saat harus melewati area banjir yang dalam.
6. Utamakan keselamatan diri
Cara menghadapi banjir yang paling penting yaitu mengutamakan keselamatan diri. Hindari arus air deras ketika Anda sedang berpindah tempat.
Apabila Anda menemukan arus deras, sebaiknya diam lalu berpegangan pada benda yang kuat.
Hindari menggunakan kendaraan, seperti mobil atau motor karena lebih mudah terbawa arus.
Pastikan juga untuk tetap tenang dan tidak panik agar dapat mengambil keputusan dengan baik.
Jika air terus naik dan situasi semakin berbahaya, segera hubungi tim penyelamat atau pihak berwenang untuk mendapatkan bantuan.
Menghadapi banjir dengan persiapan yang matang dapat membantu mengurangi dampak dan risiko yang ditimbulkan.
Selalu waspada dan utamakan keselamatan diri serta keluarga saat menghadapi bencana ini.
Ringkasan
Berikut cara menghadapi banjir agar selalu siaga.
- Mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
- Waspadai saluran air di sekitar.
- Matikan jaringan listrik.
- Lindungi diri dari penularan berbagai penyakit.
- Gunakan perahu atau pelampung.
- Utamakan keselamatan diri.
[embed-health-tool-bmi]