Pneumonia adalah penyakit peradangan paru-paru yang bisa disebabkan oleh bakteri, virus, maupun jamur. Penyakit ini bisa menyerang siapa pun, tetapi ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko Anda untuk terkena pneumonia.
Faktor-faktor inilah yang sering kali justru terlupakan dan membuat seseorang terlambat menyadari keberadaan pneumonia. Supaya Anda bisa lebih waspada, kenali berbagai faktor risiko berikut!
Apa saja faktor risiko pneumonia?
Virus, jamur, dan bakteri penyebab pneumonia dapat dengan mudah ditemukan di udara. Jika jumlahnya masih dalam batas wajar, sistem kekebalan tubuh mampu mengatasinya.
Namun, jika jumlah virus sudah terlalu banyak, sistem kekebalan tubuh akan kewalahan sehingga terjadilah infeksi pada paru-paru Anda.
Nah, berikut adalah beberapa faktor yang membuat Anda lebih mudah terkena atau tertular pneumonia.
1. Bekerja di lingkungan yang rawan penularan
Tahukah Anda bahwa pekerjaan bisa menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko pneumonia?
Penyakit yang bisa menyebabkan paru-paru terisi cairan ini lebih berisiko menyebar jika Anda bekerja di tempat dengan polusi udara atau asap beracun.
Selain itu, seseorang yang bekerja di pusat pengolahan ayam, toko hewan peliharaan, atau klinik hewan juga memiliki risiko serupa.
Ini bisa terjadi karena beberapa kuman penyebab pneumonia dapat menginfeksi burung dan hewan lainnya, kemudian menular ke Anda melalui udara.
2. Berasal dari kelompok usia tertentu
Laman National Heart, Lung, and Blood Institute menyebutkan bahwa bayi, anak-anak di bawah dua tahun, dan lansia di atas 65 tahun berisiko lebih tinggi terkena pneumonia.
Anak-anak dinilai lebih berisiko karena kekebalan tubuhnya yang belum sempurna. Sementara itu, lansia dinilai lebih berisiko karena kekebalan tubuhnya yang sudah menurun.
Selain itu, anak-anak dan orang tua yang belum mendapatkan vaksin untuk mencegah pneumonia juga akan mengalami peningkatan risiko.
Tahukah Anda?
3. Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
Beberapa kondisi berikut dapat membuat sistem kekebalan tubuh melemah sehingga risiko terkena penyakit menular, termasuk pneumonia, turut meningkat.
- Hamil.
- HIV/AIDS atau masalah kesehatan lain yang menyerang sistem imun.
- Transplantasi organ atau sumsum tulang.
- Kemoterapi.
- Penggunaan obat steroid dalam jangka panjang.
4. Memiliki kebiasaan merokok
Tembakau dalam rokok dapat merusak kemampuan paru-paru dalam melawan infeksi. Oleh karena itu, perokok merupakan salah satu kelompok yang berisiko tinggi mengidap pneumonia.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Plos One (2019) menemukan bahwa paparan asap tembakau sangat terkait dengan perkembangan community-acquired pneumonia (CAP) atau pneumonia yang didapat dari komunitas.
Pneumonia bahkan tidak hanya mengintai perokok aktif. Perokok pasif, terutama yang berusia di atas 65 tahun, juga berisiko lebih tinggi terkena penyakit paru ini.