backup og meta

Jahe untuk Batuk, Ini 4 Manfaat dan Cara Olahnya

Jahe untuk Batuk, Ini 4 Manfaat dan Cara Olahnya

Jika Anda sedang mencari rebusan apa untuk meredakan batuk, air jahe bisa menjadi pilihan yang tepat. Jahe memiliki komponen zat aktif yang bisa digunakan untuk mengurangi gejala pilek, batuk, dan sakit tenggorokan.

Jenis rempah ini dapat memberikan rasa hangat sehingga membantu melegakan tenggorokan. Alhasil, batuk pun bisa mereda lebih cepat. Ketahui setiap khasiat dan cara pengolahan jahe yang tepat untuk obat batuk alami dalam ulasan ini.

Manfaat jahe untuk mengobati batuk

Mengolah jahe jadi obat alami

Batuk merupakan gejala yang disebabkan oleh gangguan pada saluran pernapasan, seperti pilek, iritasi pada tenggorokan, atau naiknya asam lambung.

Konsumsi jahe memang tidak langsung mengobati kondisi Anda, tetapi bisa membantu mengatasi gejala batuk.

Berikut adalah manfaat jahe yang bisa Anda peroleh saat mengonsumsi jahe sebagai obat batuk alami berkat kandungan nutrisi di dalamnya.

1. Menekan frekuensi batuk

Iritasi di tenggorokan, misalnya akibat post-nasal drip, bisa menyebabkan batuk kering yang terjadi terus-menerus.

Konsumsi jahe dapat mengurangi refleks batuk akibat kondisi ini.

Sensasi hangat dari rempah ini mampu meredakan nyeri dan melemaskan otot-otot di sekitar tenggorokan sehingga batuk pun berkurang.

Selain itu, jenis rempah ini bisa mengatasi rasa gatal dan sakit pada tenggorokan yang biasanya muncul selama batuk kering berlangsung.

2. Mengurangi dahak di tenggorokan

Selain berkhasiat untuk batuk kering, jahe juga bisa mengatasi batuk berdahak.

Jenis batuk ini ditandai dengan keluarnya dahak akibat produksinya yang berlebih di saluran pernapasan.

Batuk merupakan mekanisme untuk mengeluarkan dahak yang memenuhi saluran napas guna melancarkan pernapasan.

Selama jumlah dahak masih banyak, maka batuk akan berlangsung terus-menerus.

Konsumsi jahe dapat membantu mengencerkan dahak yang menggumpal di tenggorokan sehingga sirkulasi udara di saluran pernapasan pun lebih lancar. Alhasil, batuk akan berkurang.

3. Menangkal infeksi saluran napas

Infeksi bakteri atau virus pada saluran napas dapat memicu peradangan yang menyebabkan batuk.

Jahe yang bersifat antimikroba ini dapat menghalau infeksi bakteri dan virus yang menjadi penyebab batuk.

Penelitian rilisan jurnal Peer J menjelaskan bahwa komponen antibakteri pada jahe mampu menghambat bakteri saat berusaha masuk dan merusak sel di dalam tubuh.

Pada riset yang dilakukan di dalam tabung (in vitro) ini, cairan yang terdiri dari 10% ekstrak jahe dapat menyulitkan pergerakan bakteri Streptococcus mutansCandida albicans, dan Enterococcus faecalis.

Ketiganya merupakan bakteri yang bisa menyebabkan infeksi pada mulut dan strep throat.

Dengan memperlambat infeksi, sistem imun pun akan lebih mudah melawan infeksi di tenggorokan sehingga batuk bisa mereda.

4. Meredakan radang di tenggorokan

Jahe juga bisa membantu mengatasi radang tenggorokan (faringitis) yang dapat menjadi penyebab batuk.

Konsumsi jahe bisa mengurangi bengkak dan perih di sekitar tenggorokan.

Hal ini karena zat aktif pada jahe mampu menghalangi kerja protein yang dapat menyebabkan radang, nyeri, dan gatal di tenggorokan.

Di samping itu, kandungan antioksidan pada jahe juga mencegah kerusakan sel-sel yang disebabkan oleh peradangan di tenggorokan.

Dengan begitu, radang tenggorokan pun bisa lebih cepat pulih.

Riset dalam jurnal J Ethnopharmacol menunjukkan bahwa jahe dapat mempercepat masa pemulihan radang tenggorokan karena menstimulasi kerja sistem imun dalam melawan infeksi virus.

Cara mengolah jahe sebagai obat batuk alami

manfaat jahe untuk wanita

Penggunaan antibiotik untuk mengobati batuk tidak selalu diperlukan. Sebagai langkah awal pengobatannya, jahe bisa Anda konsumsi. Namun, bagaimana cara mengonsumsinya?

Untuk menggunakan jahe sebagai obat batuk alami, Anda bisa mencoba beberapa resep atau cara pembuatan di bawah ini.

1. Mengunyah jahe

Kunyahlah jahe secara langsung untuk meredakan batuk. Sebelumnya, Anda perlu mencuci,  mengupas seluruh kulit jahe yang segar, dan memotongnya kecil-kecil.

Potonglah jahe sampai berukuran 2,5 sentimeter (cm). Selanjutnya, kunyahlah potongan jahe tersebut sampai halus.

Jika perlu, Anda bisa mengunyah 23 potong jahe dalam sehari sampai kondisi Anda membaik.

2. Teh jahe

Mengunyah jahe bisa menimbulkan sensasi menyengat dan rasa panas yang kuat. Jika tidak nyaman, Anda bisa memilih mencampurkan jahe pada teh.

Cara membuat minuman jahe untuk batuk ini, yaitu haluskan jahe menjadi bubuk terlebih dulu.

Ambil sekitar 2 sendok teh bubuk jahe dan rebus dalam air hingga mendidih selama beberapa menit.

Saring larutan jahe ini untuk mendapatkan sarinya dan masukkan teh ke dalamnya. Minumlah air jahe untuk obat batuk ini selagi hangat.

3. Campuran jahe, madu, dan lemon

Selain teh, Anda bisa menambahkan obat alami untuk batuk lainnya seperti madu dan lemon ke dalam larutan sari jahe.

Menambahkan madu dan lemon bisa mengurangi rasa panas pada jahe yang kuat sekaligus menambah efektifitas larutan obat alami ini.

Pasalnya, madu juga memiliki sifat antiperadangan dan antimikroba yang bisa membantu mengatasi infeksi dan radang penyebab batuk.

Lemon yang kaya kandungan vitamin C pun bisa meningkatkan kerja sistem imun dalam menangkal infeksi di saluran pernapasan.

4. Jahe sebagai bumbu

Cara lainnya untuk mengolah jahe sebagai obat batuk alami adalah dengan menambahkan rempah satu ini ke dalam makanan.

Bubuk jahe dapat menjadi bumbu penyedap masakan yang Anda konsumsi sehari-hari.

Anda bisa menggunakan setidaknya 2 sendok jahe untuk 3 porsi makanan utama dalam sehari.

Meskipun jahe memiliki manfaat yang melimpah untuk mengatasi batuk, hindari mengonsumsi bahan alami ini secara berlebihan.

Konsumsi jahe lebih besar dari 6 gram dalam sekali makan bisa menimbulkan gangguan pencernaan seperti tukak lambung dan diare.

Bagi Anda yang sedang hamil dan memiliki gangguan pembekuan darah, sebaiknya berkonsultasi lebih dahulu kepada dokter sebelum menggunakan jahe sebagai obat alami.

Terakhir, Anda sebaiknya tak menggunakan jahe sebagai pengganti obat-obatan medis dari dokter.

Ketahui lebih lanjut juga efek interaksi obat yang Anda konsumsi dengan kandungan jahe sebelum mengonsumsinya.

Kesimpulan

  • Jahe dapat menjadi pilihan obat batuk alami yang efektif berkat kandungan zat aktif seperti gingerol dan shogaol yang memiliki sifat antiradang, antimikroba, dan antioksidan.
  • Jahe membantu mengurangi frekuensi batuk, mengencerkan dahak, menangkal infeksi, dan meredakan radang tenggorokan.
  • Pengolahan jahe bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti mengunyah langsung, membuat teh jahe, atau mencampurnya dengan madu dan lemon.
  • Meskipun jahe memiliki banyak manfaat, konsumsilah dengan bijak dan hindari dosis berlebihan, terutama bagi ibu hamil atau penderita gangguan pembekuan darah.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Benzie, I. F., & Wachtel-Galor, S. (Eds.). (2011). Herbal medicine: biomolecular and clinical aspects. Retrieved 17 February 2025, from https://www.routledge.com/Herbal-Medicine-Biomolecular-and-Clinical-Aspects-Second-Edition/Benzie-Wachtel-Galor/p/book/9781439807132

Vasala, P. (2012). Ginger. Handbook Of Herbs And Spices, 319-335. Retrieved 17 February 2025, from https://doi.org/10.1533/9780857095671.319

Anh, N. H., Kim, S. J., Long, N. P., Min, J. E., Yoon, Y. C., Lee, E. G., Kim, M., Kim, T. J., Yang, Y. Y., Son, E. Y., Yoon, S. J., Diem, N. C., Kim, H. M., & Kwon, S. W. (2020). Ginger on Human Health: A Comprehensive Systematic Review of 109 Randomized Controlled Trials. Nutrients, 12(1), 157. Retrieved 17 February 2025, from https://doi.org/10.3390/nu12010157

Wijesundara, N. M., Sekhon-Loodu, S., & Rupasinghe, H. V. (2017). Phytochemical-rich medicinal plant extracts suppress bacterial antigens-induced inflammation in human tonsil epithelial cells. PeerJ, 5, e3469. Retrieved 17 February 2025, from https://doi.org/10.7717/peerj.3469

Chang, J., Wang, K., Yeh, C., Shieh, D., & Chiang, L. (2013). Fresh ginger (Zingiber officinale) has anti-viral activity against human respiratory syncytial virus in human respiratory tract cell lines. Journal Of Ethnopharmacology, 145(1), 146-151. Retrieved 17 February 2025, from https://doi.org/10.1016/j.jep.2012.10.043

Kubra, I., & Rao, L. (2012). An Impression on Current Developments in the Technology, Chemistry, and Biological Activities of Ginger (Zingiber officinaleRoscoe). Critical Reviews In Food Science And Nutrition, 52(8), 651-688. Retrieved 17 February 2025, from https://doi.org/10.1080/10408398.2010.505689

Versi Terbaru

26/02/2025

Ditulis oleh Fidhia Kemala

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Batuk Makin Parah? Hindari Makanan yang Dilarang dan Pantangannya Berikut Ini

Benarkah Jeruk Nipis dan Kecap Ampuh Sebagai Obat Batuk?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 3 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan