Nyeri dada merupakan kondisi yang bisa disebabkan oleh berbagai hal. Bagi wanita, kondisi ini bisa menjadi gejala dari masalah kesehatan yang cukup langka, yaitu pneumotoraks katamenial.
Lantas, apa yang membedakan nyeri dada karena pneumotoraks katamenial dengan kondisi lainnya? Bagaimana kondisi ini sebaiknya diatasi? Simak ulasan berikut untuk tahu jawabannya.
Apa itu pneumotoraks katamenial?
Pneumotoraks katamenial atau catamenial pneumothorax adalah kondisi ketika paru-paru seorang wanita mengalami kolaps.
Kolaps paru atau pneumotoraks sendiri merupakan kondisi ketika udara atau gas tertahan di rongga pleura, yaitu ruang di antara paru-paru dan dinding dada.
Sementara itu, katamenial merujuk pada kondisi yang hanya bisa dialami oleh wanita yang masih mengalami menstruasi.
Pneumotoraks katamenial paling sering terjadi dalam rentang waktu 72 jam sebelum atau sesudah hari pertama menstruasi.
Seberapa umumkah kondisi ini?
Pneumotoraks katamenial termasuk kondisi yang cukup langka. Menurut laman National Organization for Rare Diseases, gangguan pernapasan ini bisa dialami wanita selama masa reproduktif, terutama pada usia 30 atau 40-an.
Namun, banyak pula ahli yang meyakini bahwa kondisi ini sering kali tidak terdiagnosis atau terdeteksi sehingga sulit menentukan jumlah kasus sebenarnya dalam populasi umum.
Tanda dan gejala pneumotoraks katamenial
Setiap wanita bisa merasakan gejala catamenial pneumothorax yang berbeda-beda. Namun, secara umum, berikut adalah beberapa ciri-ciri pneumotoraks katamenial.
- Sakit dada, terutama pada bagian kanan, yang menjalar ke bahu.
- Sesak napas atau napas memendek.
- Pusing.
- Napas berbunyi.
- Kelelahan.
- Batuk kering.
Mengingat kondisi ini berhubungan dengan siklus menstruasi, berbagai gejala tersebut biasanya terjadi satu bulan sekali.
Nyeri dada yang disebabkan oleh kolaps paru biasanya tergolong parah dan membutuhkan pertolongan medis sesegera mungkin.
Jika Anda adalah seorang wanita yang mengalami salah satu dari gejala di atas setiap satu bulan sekali, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter.
Penyebab pneumotoraks katamenial
Hingga saat ini, para ahli belum mengetahui secara pasti apa penyebab pneumotoraks katamenial. Selain itu, ada kemungkinan bahwa setiap kasus pneumotoraks memiliki penyebab yang berbeda.
Namun, catamenial pneumothorax kerap dikaitkan dengan endometriosis toraks, yaitukondisi ketika jaringan yang biasanya tumbuh di sekitar rahim juga ditemukan di area dada.
Jaringan yang tidak tumbuh pada tempatnya tersebut dapat membentuk lubang kecil pada diafragma sehingga udara atau cairan bisa masuk ke rongga pleura.
Dalam kasus lainnya, para ahli percaya bahwa kondisi ini muncul akibat pengaruh hormon prostaglandin F2 yang kadarnya meningkat selama masa ovulasi.
Hormon tersebut diyakini menyebabkan penyempitan pada bronkiolus. Penyempitan tersebut menyebabkan alveolus pecah sehingga udara tertahan di dalam rongga pleura.
Selain itu, ada pula yang berpendapat bahwa pneumotoraks katamenial disebabkan oleh pecahnya lepuh udara kecil atau bleb di dalam paru-paru.
Bleb adalah jaringan kecil yang berisi udara atau cairan. Jika pecah, udara atau cairan tersebut dapat mengisi rongga pleura.
Meski ada banyak kemungkinan yang bisa memicu pneumotoraks katamenial, sejauh ini belum ada kesepakatan mengenai apa penyebab pastinya.
Diagnosis penyakit
Untuk mendiagnosis pneumotoraks katamenial, dokter perlu melakukan pemeriksaan secara mendalam melalui evaluasi klinis dan gejala yang dialami pasien.
Jika pneumotoraks berlangsung secara berulang, terutama mendekati masa menstruasi, dokter akan meminta Anda menjalani tes kesehatan lainnya untuk memastikan hasil diagnosis.
Tes ini juga bertujuan untuk mengesampingkan kemungkinan penyakit lain dengan gejala serupa, seperti endometriosis toraks, panggul, atau kerusakan diafragma.
Biasanya, penyakit paru ini bisa dideteksi dengan prosedur bedah invasif minimal yang disebut video-assisted thoracoscopy (VATS).
Selama VATS berlangsung, dokter akan memasukkan selang kecil yang dilengkapi dengan kamera fiber optik melalui sayatan kecil di dada. Dengan ini, dokter dapat memeriksa bagian paru-paru, rongga dada, dan diafragma secara detail.
Pengobatan pneumotoraks katamenial
Terapi oksigen untuk membantu pernapasan merupakan penanganan pertama yang kerap diberikan kepada pasien catamenial pneumothorax.
Pada kondisi yang lebih serius, dokter bisa memasang selang pada dada pasien untuk mengeluarkan cairan atau udara yang tertahan di dalam paru-paru.
Selain itu, dokter juga bisa menyarankan operasi untuk mengangkat jaringan endometriosis pada paru-paru dan rongga pleura.
Tindakan ini juga dapat memperbaiki lubang atau kerusakan pada diafragma serta mengangkat bleb dari paru-paru.
Dokter biasanya memberikan pasien terapi hormon sebagai perawatan pendamping saat operasi. Obat yang biasanya diresepkan saat terapi adalah obat agonis pelepas hormon gonadotropin (GnRH).
Obat tersebut akan membantu menghambat ovulasi serta mencegah pelepasan hormon lainnya, seperti estrogen atau progesteron.
GnrH memang lebih sering diresepkan untuk mengobati endometriosis. Namun, beberapa kasus pneumotoraks katamenial terbukti dapat diatasi dengan cara yang sama.
Perawatan bisa dilakukan dengan metode kombinasi maupun terpisah. Namun, pada dasarnya, belum ada pedoman khusus terkait pengobatan terbaik untuk kondisi ini.
Tujuan utama pengobatan adalah mengatasi kondisi medis yang diperkirakan menjadi penyebab pneumotoraks. Penentuan rencana pengobatan juga dilakukan berdasarkan usia dan riwayat medis pasien.
Selalu ikuti petunjuk perawatan sesuai anjuran dokter untuk mendapatkan hasil terbaik.
Kesimpulan
- Pneumotoraks katamenial adalah pneumotoraks atau penumpukan udara di rongga pleura pada wanita yang masih menstruasi.
- Catamenial pneumothorax umumnya terjadi dalam rentang waktu 72 jam sebelum atau sesudah hari pertama menstruasi.
- Selain sesak napas, kondisi ini juga disertai nyeri dada, pusing, napas bunyi, hingga napas kering,
- Belum diketahui penyebabnya secara pasti. Namun, pneumotoraks katamenial dinilai berkaitan dengan endometriosis toraks.
- Dapat diatas dengan terapi oksigen, pemasangan selang di dada untuk mengeluarkan udara yang tertahan, hingga operasi jaringan endometriosis di paru-paru.