backup og meta

Punya Gejala yang Mirip, Ketahui Perbedaan Bronkitis dan TBC

Punya Gejala yang Mirip, Ketahui Perbedaan Bronkitis dan TBC

Apakah bronkitis sama dengan TBC? Anda mungkin salah satu orang yang mempertanyakan hal tersebut. Faktanya, meski memiliki gejala yang dianggap mirip, bronkitis dan TBC bukanlah kondisi yang sama. Nah, memahami perbedaan antara bronkitis dan TBC sangat penting, baik untuk diagnosis yang tepat maupun penanganan yang efektif.

Apalagi, potensi penularan dan komplikasi dapat terjadi jika salah satu kondisi tidak ditangani dengan benar. Ketahui perbedaan bronkitis dan TBC di bawah ini agar Anda tak lagi salah menduga.

Berbagai perbedaan bronkitis dan TBC

Bronkitis dan tuberkulosis (TBC) adalah dua penyakit yang sama-sama menyerang sistem pernapasan.

Akan tetapi, keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam penyebab, gejala, diagnosis, dan cara penanganannya. Berikut masing-masing beda bronkitis dan TBC.

1. Penyebab

tbc di indonesia

Bronkitis adalah peradangan pada saluran bronkus yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Kondisi ini bisa juga dipicu oleh iritasi dari zat kimia, asap rokok, atau polusi udara.

Ada dua jenis bronkitis, yaitu sebagai berikut.

  • Bronkitis akut: Terjadi dalam waktu singkat dan sering kali dipicu oleh infeksi virus.
  • Bronkitis kronis: Bagian dari penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan sering dialami oleh perokok berat atau orang yang terpapar polusi secara terus-menerus.

Sementara itu, TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menginfeksi paru-paru dan menyebar ke bagian tubuh lainnya.

2. Gejala

Meski keduanya memengaruhi sistem pernapasan dan gejalanya sering kali dianggap mirip, gejala kedua kondisi ini memiliki perbedaan yang mencolok.

Berikut adalah perbedaan gejala bronkitis dan TBC.

  • Batuk: Pada bronkitis biasanya batuk berdahak (terutama pada bronkitis akut), sedangkan TBC bisa berlanjut dengan batuk berdarah.
  • Durasi gejala: Bronkitis akut berlangsung singkat (1—3 minggu), sedangkan TBC berlangsung lebih dari 2—3 minggu dengan gejala yang bertahap semakin berat.
  • Demam: Demam pada TBC sering terjadi di malam hari disertai keringat malam, sedangkan pada bronkitis, demam lebih ringan dan berlangsung singkat.
  • Penurunan berat badan dan nafsu makan: Ini lebih khas pada TBC, sedangkanpada bronkitis gejala ini jarang muncul.

3. Diagnosis

Diagnosis bronkitis dan TBC dilakukan dengan metode yang berbeda karena keduanya memiliki penyebab dan tingkat keparahan yang berbeda pula.

Berikut perbedaan pemeriksaan antara bronkitis dan TBC

  • Bronkitis: Diagnosis biasanya didasarkan pada gejala, pemeriksaan fisik, dan kadang-kadang tes dahak, CT scan, atau sinar-X untuk menyingkirkan kemungkinan infeksi lain.
  • TBC: Diperlukan tes spesifik seperti tes dahak, tes Mantoux (tuberkulin), tes darah (IGRA), CT scan, dan sinar-X dada untuk konfirmasi.

4. Hasil tes

rontgen ibu hamil

Meski sama-sama bisa menggunakan rontgen untuk diagnosisnya, hasil tes ini pada bronkitis dan TBC memiliki perbedaan yang cukup jelas karena karakteristik penyakitnya yang berbeda.

Pada rontgen dada, bronkitis sering kali menunjukkan gambar yang relatif normal, terutama bronkitis akut, karena infeksi biasanya hanya memengaruhi saluran napas besar (bronkus) tanpa kerusakan jaringan paru-paru.

Jika ada perubahan, gambaran yang terlihat mungkin hanya berupa peningkatan pola bronkovaskular atau sedikit penebalan dinding bronkus, yang menandakan peradangan.

Pada bronkitis kronis, bisa terlihat peningkatan ketebalan bronkus, tetapi tidak ada lesi spesifik atau kerusakan besar pada jaringan paru.

Sementara rontgen pada TBC, terutama TBC paru aktif, menunjukkan gambaran yang lebih khas dan signifikan, seperti lesi pada bagian atas paru-paru (lobus superior), infiltrat, dan kavitas (rongga) yang terbentuk akibat kerusakan jaringan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Pada tahap lanjut, rontgen bisa menunjukkan kalsifikasi, jaringan parut, dan fibrosis sebagai tanda dari infeksi lama.

TBC juga bisa menunjukkan kelenjar getah bening yang membesar di sekitar paru-paru dan rongga mediastinum.

Perlu diketahui

Selain rontgen, CT scan juga termasuk pemeriksaan yang disarankan untuk membedakan antara TBC dan bronkitis. Berdasarkan penelitian dalam jurnal Quantitative Imaging in Medicine Surgery, CT scan lanjutan berhasil mendeteksi tuberkulosis pada pasien yang mengalami kesalahan diagnosis dan diduga menderita bronkitis selama 10 tahun.

5. Penanganan

Penanganan bronkitis fokus pada pereda gejala seperti istirahat, minum cairan, dan obat pereda nyeri. Antibiotik hanya diberikan jika ada infeksi bakteri.

Pada bronkitis kronis, bronkodilator dan steroid inhalasi bisa digunakan, serta penghentian merokok dianjurkan.

Sebaliknya, TBC memerlukan pengobatan antibiotik khusus selama 6—9 bulan dengan kombinasi obat, seperti isoniazid dan rifampicin.

Pengobatan harus dipantau ketat untuk mencegah resistansi obat, dan pasien perlu isolasi diri di awal pengobatan untuk mencegah penularan.

6. Potensi penularan

Bronkitis dan TBC memiliki potensi penularan yang berbeda karena penyebab dan sifat penyakitnya.

Bronkitis akut yang disebabkan oleh virus atau bakteri bisa menular melalui droplet udara, seperti saat penderita batuk atau bersin, terutama jika penyebabnya adalah infeksi virus (misalnya virus influenza).

Namun, bronkitis kronis, yang lebih sering disebabkan oleh iritasi seperti merokok atau polusi udara, tidak menular karena bukan disebabkan oleh infeksi.

Sementara itu, TBC memiliki potensi penularan yang jauh lebih tinggi, terutama pada tahap aktif.

Penyebarannya juga melalui droplet udara saat penderita batuk, bersin, atau bahkan berbicara, karena disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Orang yang menghirup droplet ini berisiko tinggi tertular, terutama di lingkungan tertutup atau berventilasi buruk.

Namun, penderita TBC laten (tidak menunjukkan gejala) umumnya tidak menularkan penyakit, sehingga isolasi dan pengobatan intensif diperlukan hanya pada TBC aktif.

Kesimpulan

  • Bronkitis dan TBC adalah penyakit pernapasan dengan perbedaan mendasar. Bronkitis sering disebabkan oleh virus atau iritasi, bisa bersifat bronkitis akut atau kronis, dengan gejala batuk berdahak dan peradangan ringan pada bronkus.Penanganannya umumnya berupa pereda gejala tanpa antibiotik, kecuali ada infeksi bakteri.
  • TBC, sebaliknya, disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, sangat menular, memiliki gejala khas seperti batuk berkepanjangan, demam malam, dan penurunan berat badan. Penanganan TBC memerlukan antibiotik jangka panjang. Hasil rontgennya pun menunjukkan kerusakan paru yang lebih parah dibandingkan bronkitis.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Gao, W.-W., Zhang, X., Fu, Z.-H., Hu, W.-Y., Zhang, X.-R., Dai, G.-C., & Zeng, Y. (2019). Tuberculosis mediastinal fibrosis misdiagnosed as chronic bronchitis for 10 years: a case report. Quantitative Imaging in Medicine and Surgery9(6), 1179–1183. https://doi.org/10.21037/qims.2019.06.13

Jain, N. K. (2017). Chronic obstructive pulmonary disease and tuberculosis. Lung India : Official Organ of Indian Chest Society34(5), 468–469. https://doi.org/10.4103/lungindia.lungindia_183_17

Chronic Bronchitis. (n.d.). Retrieved 28 October 2024, from https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentTypeID=85&ContentID=P01303

Pauzi Ibrahim Nainggolan, Devy Iriani Purba, Romi Fadillah Rahmat, Lubis, S., Anugrahwaty, R., & Fadly, M. (2024). Classification of normal lung image, bronchitis, and tuberculosis using extreme learning machine. AIP Conference Proceedings2987, 020012–020012. https://doi.org/10.1063/5.0200319

Association, A. L. (n.d.). Living With Tuberculosis. Retrieved 28 October 2024, from https://www.lung.org/lung-health-diseases/lung-disease-lookup/tuberculosis/symptoms-diagnosis

Wei, S., Shi, B., Zhang, J., & Li, N. (2021). Differentiating mass-like tuberculosis from lung cancer based on radiomics and CT features. Translational Cancer Research10(10), 4454–4463. https://doi.org/10.21037/tcr-21-1719

Tuberculosis. (n.d.). Retrieved 28 October 2024, from https://www.asthmaandlung.org.uk/conditions/tuberculosis

Bronchitis. (2024). Retrieved 28 October 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bronchitis/symptoms-causes/syc-20355566

Bronchitis: Causes, Symptoms, Diagnosis & Treatment. (2024). Retrieved 28 October 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/3993-bronchitis

Bronchitis. (N.d.). Retrieved 28 October 2024, from https://www.nhs.uk/conditions/bronchitis/

Sarkar, M., Srinivasa, Madabhavi, I., & Kumar, K. (2017). The Clinical Respiratory Journal11(3), 285–295. doi:10.1111/crj.12621

Versi Terbaru

05/11/2024

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

7 Komplikasi Serius dari Bronkiektasis yang Perlu Diwaspadai

Perbedaan Pneumonia dan TBC yang Perlu Diketahui


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 05/11/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan