backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Berapa Lama Harus Istirahat di Rumah Saat Sedang Flu Atau Pilek?

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Tanggal diperbarui 30/10/2022

    Berapa Lama Harus Istirahat di Rumah Saat Sedang Flu Atau Pilek?

    Anda dianjurkan untuk izin tidak masuk atau cuti kerja dan istirahat di rumah ketika terserang flu atau pilek. Selain karena rentan menular ke orang lain, berbagai gejala flu dan pilek bisa sangat menyebalkan dan mengganggu aktivitas harian Anda. Lantas, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk istirahat agar Anda bisa kembali beraktivitas? Berikut penjelasannya.

    Istirahat di rumah ketika kena flu dan pilek untuk menghindari penularan penyakit

    Anda mungkin menyangka bahwa Anda baru-baru saja kena flu dan pilek karena baru merasakan gejala flu dan pilek sekarang, seperti hidung mampet dan berair, demam, dan sakit kepala.

    Padahal, penularan virus penyebab flu bahkan sudah bisa terjadi sebelum gejalanya muncul. Ya, Anda sudah bisa menularkan flu bahkan sejak Anda belum sakit flu.

    Dilansir dari laman Health, menurut Margarita Rohr, MD, spesialis penyakit dalam di NYU Langone Health, penularan flu setidaknya berlangsung selama 5 sampai 7 hari setelah gejala flu dimulai.

    Penularan ini bisa berlangsung lebih lama pada anak-anak dan orang-oran yang daya tahan tubuhnya lemah, hingga lebih dari tujuh hari.

    Penularan flu dimulai sejak Anda mulai merasakan demam.

    Meskipun belum ada gejala pilek, partikel udara yang mengandung virus flu sudah bisa menular ke orang lain saat Anda batuk, bersin, atau berbicara.

    Pasalnya, cipratan air liur udara yang mengandung virus dapat menyebar sejauh empat meter dari jangkauan.

    Ini sebabnya, flu adalah penyakit yang paling mudah menyebar dan menular kepada orang lain.

    Lantas, berapa lama saya harus istirahat di rumah sebelum bisa beraktivitas lagi setelah terkena flu?

    Meski kesannya sepele, flu dan pilek tidak boleh disepelekan. Penyakit ini sangat mudah menular kepada orang lain, terlebih bila orang-orang di sekitar Anda sistem imunnya sedang menurun.

    Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan agar Anda tetap istirahat dari sejak pertama kali merasakan gejalanya sampai 24 jam setelah demam hilang, tanpa mengonsumsi obat penurun demam apapun.

    Namun apabila demam Anda berangsur turun setelah minum obat penurun demam, seperti ibuprofen atau paracetamol, tetapi demamnya kembali muncul setelah obat habis, sebenarnya Anda belum sembuh benar.

    Artinya, Anda masih bisa menularkan penyakit pada orang lain.

    Seberapa cepat Anda pulih dari pilek atau flu tergantung pada sistem kekebalan tubuh masing-masing orang.

    Sebagian orang yang terkena flu setidaknya menghabiskan waktu sekitar 7 sampai 10 hari sampai sakitnya sembuh.

    Gejala flu mungkin saja hanya berlangsung beberapa hari, namun biasanya sisa-sisa penyakitnya bertahan lebih dari dua minggu.

    Semakin parah gejalanya, semakin lama Anda harus istirahat di rumah

    Para ahli umumnya setuju bahwa sebaiknya orang yang terkena flu lebih lama menghabiskan waktu di rumah selama memiliki gejala yang parah, seperti batuk berdahak, muntah, diare, demam, atau kelelahan.

    Pasalnya, gejala-gejala ini akan sangat mungkin untuk menular kepada orang lain. Segera konsultasikan pada dokter bila gejala flu Anda tak kunjung sembuh.

    Sebab, ini ditakutkan adanya kemungkinan infeksi sekunder atau komplikasi tertentu pada sistem pernapasan Anda, contohnya penumonia atau penyakit pernapasan lainnya.

    Bila Anda terkena flu yang sangat mengganggu, istirahatlah di rumah setidaknya sampai demam Anda mereda.

    Selain mencegah penularan, hal ini bertujuan untuk mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan Anda.

    Pilihlah makanan yang baik dikonsumsi saat flu, seperti sup hangat, pisang, atau madu untuk mempercepat proses penyembuhan.

    Jangan lupa untuk istirahat dengan cukup agar Anda bisa kembali sehat dan beraktivitas seperti biasanya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Tanggal diperbarui 30/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan