Gangguan pernapasan bisa muncul dalam bentuk yang bervariasi, mulai dari batuk-batuk ringan hingga penyakit yang lebih serius seperti pneumonia.
Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Gangguan pernapasan bisa muncul dalam bentuk yang bervariasi, mulai dari batuk-batuk ringan hingga penyakit yang lebih serius seperti pneumonia.
Selain membahayakan diri sendiri, penyakit paru juga perlu diobati karena bisa menular dengan mudah. Simak uraian berikut agar Anda lebih memahami gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya.
Pneumonia adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh masuknya bakteri, jamur, atau virus ke dalam paru-paru. Akibatnya, terjadi peradangan pada alveolus atau kantong udara di dalam paru-paru.
Infeksi dan peradangan bisa terjadi pada salah satu paru-paru atau keduanya sekaligus. Penyakit infeksi yang menyerang kedua belahan paru-paru disebut double pneumonia.
Penyakit ini juga dikenal dengan nama paru-paru basah karena alveolus yang meradang bisa dipenuhi cairan atau lendir. Pada kondisi ini, seseorang akan sulit bernapas.
Pneumonia adalah salah satu penyakit pernapasan umum pada semua kelompok usia. Akan tetapi, pneumonia pada anak bisa menjadi sangat berbahaya.
Pada 2019 lalu, World Health Organization menyebutkan bahwa ada sebanyak 740.180 anak-anak di bawah lima tahun meninggal karena penyakit ini.
Setiap orang bisa merasakan gejala pneumonia yang berbeda karena berbagai faktor. Berikut ini adalah gejala pneumonia secara umum menurut laman Mayo Clinic.
Berbagai gejala tersebut dapat berlangsung selama 24–48 jam. Namun, seseorang dengan kondisi ini juga bisa menunjukkan gejala lain, termasuk yang tidak disebutkan di atas.
Faktor-faktor yang menentukan tingkat keparahan gejalanya yaitu jenis pneumonia, usia, dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.
Pneumonia disebabkan oleh masuknya bakteri, jamur, atau virus ke dalam paru-paru. Contoh virus penyebab pneumonia adalah influenza dan respiratory syncytial virus.
Sementara itu, jenis bakteri yang kerap menginfeksi paru-paru adalah Streptococcus pneumoniae dan jenis jamurnya adalah Pneumocystis jirovecii.
Penyakit ini dapat dengan mudah menular melalui droplet (percikan) dari hidung atau mulut saat bersin, batuk, atau bahkan bernapas.
Berbagai kondisi berikut bisa menjadi faktor risiko pneumonia.
Infeksi alveolus yang tidak segera ditangani bisa menimbulkan berbagai komplikasi pneumonia seperti berikut.
Selain dengan melihat gejala dan riwayat kesehatan pasien, dokter bisa menyarankan beberapa pemeriksaan berikut untuk menegakkan diagnosis.
Jika Anda menunjukkan gejala yang cukup parah, dokter bisa melakukan pemeriksaan kesehatan lanjutan dengan CT scan atau pengambilan cairan dari paru-paru.
Setiap orang bisa menerima pengobatan penyakit yang berbeda sesuai penyebab dan tingkat keparahannya. Berikut adalah beberapa obat yang bisa diresepkan kepada pasien.
Jika gejala Anda tidak membaik setelah beberapa hari minum obat, segeralah kunjungi dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Meski sebagian besar pasien bisa sembuh dengan minum obat, anak-anak di bawah dua tahun, lansia, dan seseorang dengan gangguan fungsi ginjal biasanya perlu dirawat di rumah sakit.
Selain menjalani pengobatan bersama dokter, pasien biasanya juga diminta menjalani berbagai perawatan rumahan seperti berikut.
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah pneumonia dan mengurangi risiko penularan penyakit.
Jika Anda merupakan termasuk dalam kelompok rentan, dokter mungkin menyarankan upaya pencegahan lainnya. Selalu bicarakan kondisi Anda dengan dokter.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar