backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Kulit Kepala Sensitif, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 22/11/2023

Kulit Kepala Sensitif, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Pemilik tipe kulit sensitif kemungkinan dapat mengalami kulit kepala sensitif. Kondisi ini menandakan reaksi terhadap berbagai faktor, seperti penggunaan produk perawatan yang tidak cocok, perubahan cuaca, atau reaksi terhadap bahan kimia tertentu. Ketahui ciri-ciri dan penyebab kondisi ini agar Anda dapat mengenal cara perawatannya dengan tepat.

Ciri-ciri kulit kepala sensitif

Kulit kepala sensitif dapat menunjukkan beberapa ciri-ciri tertentu, di antaranya:

  • iritasi,
  • ruam,
  • kemerahan,
  • gatal-gatal,
  • muncul ketombe,
  • rambut lebih mudah rontok atau patah,
  • sensasi terbakar atau panas pada kepala,
  • kulit kepala kering atau mengelupas,
  • peningkatan sensitivitas pada produk rambut, dan
  • muncul reaksi terhadap perubahan cuaca.

Daftar penyebab kulit kepala sensitif

Ada berbagai hal yang bisa menjadi penyebab dan faktor pemicu kulit kepala sensitif.

1. Pola makan yang tak seimbang

Asupan nutrisi yang tepat dan seimbang penting untuk kesehatan rambut serta kulit kepala. Bagaimana tidak, bagian rambut yang hidup di bawah kulit kepala tempat akarnya berada di dalam folikelnya.

Sementara itu, pertumbuhan rambut dipengaruhi oleh nutrisi yang cukup dan didapat dari aliran darah menuju kulit kepala. Bila kekurangan gizi, seperti mineral zat besi, kulit kepala akan menjadi kering dan bisa menyebabkan masalah ketombe

2. Salah memilih sampo

Salah memilih sampo ternyata juga bisa menjadi salah satu faktor pemicu kulit kepala sensitif.

Kandungan pembersih atau zat kimia keras lainnya pada sampo dapat menghilangkan lapisan asam pada kulit kepala. Lapisan asam alami ini yang bertugas melindungi kulit kepala.

Bila lapisan pelindung berkurang, kulit kepala akan lebih rentan terhadap iritasi dan kekeringan. Sebagai contoh, kandungan ketoconazole dan selenium sulfide dapat menurunkan kadar ragi hidup di kulit kepala pada beberapa orang. Akibatnya, Anda lebih rentan terhadap ketombe.

3. Paparan polusi

Pencemaran udara dapat menyebabkan kulit kepala sensitif. Partikel-partikel kecil dalam udara, seperti debu, polusi kendaraan, atau bahan kimia dapat menempel pada kulit kepala dan menyebabkan iritasi.

Selain itu, udara yang tercemar dapat mengandung bahan kimia beracun, seperti sulfur dioksida, ozon, atau karbon monoksida. Paparan terhadap bahan kimia ini dapat merusak lapisan pelindung kulit kepala sehingga memicu peradangan.

Beberapa polutan udara juga dapat meningkatkan penetrasi radiasi ultraviolet (UV) dari matahari. Paparan berlebihan terhadap sinar UV dapat merusak kulit kepala dan memicu reaksi peradangan, terutama pada individu yang rentan.

4. Stres 

Sadar atau tidak, stres berlebihan memengaruhi kondisi kulit kepala hingga membuatnya lebih sensitif.

Stres dapat meningkatkan kadar kortisol dan adrenalin yang memicu kelenjar minyak pada kulit kepala untuk meningkatkan produksinya. Hal ini dapat menyebabkan kulit kepala dan rambut menjadi lebih berminyak.

Rambut berminyak bisa meningkatkan infeksi jamur dan bakteri, akibatnya kulit kepala pun mudah terasa gatal. Sementara itu, terus menggaruk kulit kepala dapat merusak lapisan pelindung kulit kepala dan menyebabkan iritasi.

5. Perubahan hormon

Perubahan hormon dapat membuat kulit kepala menjadi sensitif. Hormon adalah zat kimia dalam tubuh yang mengatur berbagai fungsi, termasuk pertumbuhan, metabolisme, dan respons tubuh terhadap stres. 

Ketidakseimbangan hormon dapat memengaruhi kondisi kulit kepala dan memicu berbagai masalah sensitivitas. 

Wanita yang sedang mengalami siklus menstruasi mungkin mengalami kulit kepala berminyak berminyak atau kering menjelang atau selama periode menstruasi. Kondisi ini dapat disebabkan oleh fluktuasi hormon seperti estrogen dan progesteron.

Apa yang membuat kulit kepala kering?

Kulit kepala kering yang kemudian menjadi iritasi dan sensitif disebabkan oleh berbagai hal, seperti cuaca kering, pemakaian produk perawatan rambut yang tidak cocok, dermatitis, psoriasis, serta pola makan.

Cara mengatasi kulit kepala sensitif

Setelah mengetahui apa saja penyebab kulit kepala menjadi sensitif, Anda bisa mulai mencari tahu cara mengatasi masalah kulit ini. 

Sebenarnya penanganan kulit kepala yang sensitif dilakukan berdasarkan penyebabnya. Di bawah ini beragam pilihan perawatan yang bisa Anda coba. 

1. Memilih sampo sesuai kondisi rambut

Salah satu cara mengatasi kulit kepala sensitif akibat penggunaan sampo yang salah yaitu memilih sampo sesuai jenis rambut dan kulit kepala.

Dengan begitu, kandungan di dalam sampo bisa melindungi rambut dan kulit kepala dari berbagai masalah.

Sebagai contoh, Anda bisa memilih sampo dengan kandungan alami yang tidak mengiritasi kulit kepala. Selain itu, jangan lupa perhatikan kadar pH sampo guna menjaga tingkat pH alami kulit.

2. Memilih sampo khusus kulit sensitif

Sampo untuk kulit kepala sensitif biasanya dirancang khusus untuk mengurangi risiko iritasi dan memberikan kelembutan ekstra pada kulit kepala. Anda dapat memilih sampo yang hipoalergenik.

Selain itu, hindari sampo yang mengandung bahan pewangi dan kimia, seperti paraben dan sulfat, karena dapat menyebabkan iritasi.

Pilihlah sampo dengan bahan alami, seperti aloe vera atau kamomil yang dapat memberikan efek menenangkan pada kulit sensitif dan membantu mengurangi iritasi.

3. Memanfaatkan minyak esensial tertentu

serum penumbuh rambut terbaik

Beberapa minyak esensial, seperti minyak lavender atau minyak rosemary, diduga dapat membantu meredakan nyeri pada kulit kepala yang sensitif.

Kedua minyak ini dikenal memiliki sifat antiradang yang dapat membantu meredakan kemerahan dan peradangan pada kulit kepala.

Penggunaan minyak esensial juga membantu menjaga keseimbangan produksi minyak pada kulit kepala. Ini dapat membantu mengurangi kelebihan minyak atau rambut kering, yang merupakan gejala kulit kepala sensitif.

4. Mengelola stres

Stres merupakan salah satu faktor pemicu masalah kulit kepala yang satu ini. Mengelola stres penting dalam meredakan gatal, nyeri, hingga bersisik pada masalah kulit kepala ini. 

Ada banyak hal yang bisa Anda coba untuk mengelola stres, seperti melakukan hobi yang disukai, beristirahat dari pekerjaan sejenak, liburan, meditasi, atau yoga. 

5. Melindungi kulit kepala saat keluar ruangan

Selain memilih sampo, Anda dianjurkan untuk melindungi rambut dan kulit kepala saat keluar ruangan pada siang hari. 

Anda mungkin bisa memanfaatkan topi ketika bepergian untuk melindungi kulit kepala dari paparan sinar matahari serta polusi. Pasalnya, sinar matahari dan polusi berpotensi dapat merusak rambut Anda. 

Pada kasus yang parah, kondisi kulit kepala ini bisa disebabkan oleh berbagai masalah atau penyakit kulit, seperti psoriasis atau eksim (dermatitis atopik)

Bila Anda sudah mencoba berbagai perawatan rumahan dan gejalanya tak kunjung mereda, bahkan semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter kulit. 

Dokter kulit atau ahli dermatologi nantinya akan coba mendeteksi apa penyebab dari gangguan ini. Dengan begitu, mereka bisa menyediakan pilihan perawatan yang tepat sesuai kondisi Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 22/11/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan