backup og meta

Jangan Diremehkan, Ini Penyebab Kekurangan Kolagen yang Bikin Kulit Tidak Sehat

Jangan Diremehkan, Ini Penyebab Kekurangan Kolagen yang Bikin Kulit Tidak Sehat

Menurunnya produksi kolagen tak hanya dipicu oleh usia, tapi juga dapat disebabkan berbagai faktor lainnya. Lantas, apa saja penyebab kekurangan kolagen? Simak ulasannya berikut ini.

Bagaimana kekurangan kolagen memengaruhi kesehatan kulit

Pada dasarnya, kolagen memiliki banyak manfaat yang berperan baik bagi kesehatan tubuh.

Melansir laman Cleveland Clinic, kolagen memiliki peran utama dalam memberikan struktur, kekuatan, dan dukungan di seluruh tubuh, seperti:

  • membantu pertumbuhan lapisan kulit baru, 
  • menggantikan sel kulit mati, 
  • memperkuat elastisitas kulit, serta 
  • mendukung jaringan penyusun otot dan tulang.

Sayangnya, seiring bertambahnya usia, tubuh memproduksi lebih sedikit kolagen. Akibatnya, kolagen lebih cepat rusak dan menurun kualitasnya dibandingkan saat Anda masih muda.

Jika kolagen di dalam tubuh tidak optimal, Anda mulai mengalami beberapa tanda, seperti:

  • kurangnya elastisitas kulit, 
  • timbulnya kerutan dan garis halus,
  • muncul noda hitam di wajah,
  • kulit kering,
  • tekstur kulit tidak merata,
  • kulit terlihat kusam, serta
  • muncul selulit di wajah.

Namun nyatanya, tak hanya faktor usia yang bisa memengaruhi penurunan kolagen. Ada beberapa penyebab lainnya yang dapat menyebabkan tubuh kekurangan kolagen, sehingga Anda perlu mewaspadainya agar kesehatan kulit tetap terjaga.

Penyebab kekurangan kolagen

Agar penurunan kolagen akibat faktor usia tidak semakin parah, ketahui berbagai penyebab kekurangan kolagen berikut ini.

1. Paparan sinar UV

Meski dikenal menjadi salah satu sumber vitamin D yang baik bagi tubuh, paparan sinar matahari yang berlebihan juga dapat memicu kerusakan kulit.

Hal ini dikarenakan oleh paparan radiasi sinar ultraviolet (UV) dari sinar matahari dapat memecah kolagen yang berada pada lapisan kulit paling dalam atau dermis.

Kondisi tersebut memengaruhi jaringan kulit sehingga mengalami penurunan elastisitas. Akibatnya, kulit lebih kendur dan keriput.

Selain memicu penurunan dan kerusakan kolagen, paparan sinar UV yang berlebihan juga turut mengurangi kadar glutathione dan enzim antioksidan yang berperan dalam menangkal radikal bebas terhadap tubuh.

Jika tubuh tidak terjaga dari paparan radikal bebas, hal ini bisa mengganggu kesehatan tubuh secara menyeluruh.

2. Tubuh kekurangan asupan vitamin C

Perlu Anda ketahui, bahwa vitamin C tidak hanya baik dalam mendukung daya tahan tubuh. Nyatanya, vitamin C juga dapat mendukung stimulasi pembentukan kolagen dalam tubuh Anda.

Tak hanya itu, fungsi vitamin C yang juga dapat membantu menangkal radikal bebas turut mencegah kerusakan kolagen.

Jika tubuh Anda kekurangan asupan vitamin C, tentu saja manfaat tersebut tidak bisa Anda dapatkan.

Produksi kolagen di dalam tubuh pun turut mengalami penurunan seiring kurangnya asupan vitamin C yang Anda konsumsi.

3. Tingginya asupan gula berlebih

Mengonsumsi terlalu banyak asupan yang tinggi gula juga menjadi penyebab kekurangan kolagen.

Hal ini dikarenakan asupan gula yang masuk ke dalam tubuh dapat membentuk molekul pada protein yang menyebabkan kolagen menjadi lemah, kering, dan rapuh.

Tubuh pun jadi semakin kekurangan kolagen karena asupan gula yang terlalu banyak Anda konsumsi. Oleh karena itu, cobalah untuk lebih disiplin dalam membatasi asupan gula.

Hindari asupan gula baik dalam makanan atau minuman agar produksi kolagen di dalam tubuh tetap terjaga.

4. Pola tidur tidak teratur

Meski terkesan sepele, pola tidur yang tidak teratur juga bisa menjadi salah satu penyebab kekurangan kolagen yang tak boleh diremehkan.

Sebab, kurang tidur dapat memengaruhi produksi kolagen sehingga mengakibatkan gangguan pada jaringan kulit dan selaput lendir.

Tak hanya itu, kurang tidur juga menurunkan respon imun tubuh Anda. Hal ini berkaitan karena respon imun dapat memengaruhi produksi kolagen.

Tak heran jika kolagen di dalam tubuh semakin menurun seiring tidak teraturnya pola tidur Anda.

5. Kebiasaan merokok

Kebiasaan merokok tidak hanya buruk bagi pernapasan, tapi juga kesehatan kulit Anda.

Pasalnya, kandungan nikotin pada rokok dapat menyempitkan pembuluh darah di dekat permukaan kulit, sehingga mencegah aliran oksigen dan nutrisi.

Hal ini juga turut merusak kolagen dan elastin sehingga memicu timbulnya keriput dan memperlambat penyembuhan luka.

Oleh karena itu, mulailah untuk menghindari kebiasaan merokok untuk mencegah penurunan kolagen pada tubuh Anda.

Selain mengetahui dan menghindari berbagai penyebab kekurangan kolagen yang disebutkan sebelumnya, cobalah untuk mulai memperbanyak asupan tinggi kolagen.

Salah satu yang bisa Anda coba adalah suplemen kolagen yang dikenal praktis untuk dikonsumsi.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Collagen from marine source for regenerative therapy: A literature review. (2020). Retrieved from https://repository.unair.ac.id/104460/1/3_Collagen%20from%20marine%20source%20for%20regenerative%20therapy%20A%20literature%20review.pdf 

Collagen peptides: MedlinePlus supplements. (2022). Retrieved from https://medlineplus.gov/druginfo/natural/1606.html 

Collagen. (2022, March 2). Retrieved from https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/collagen/ 

Collagen: What it is, types, function & benefits. (2022). Retrieved from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/23089-collagen 

The effect of sunblock against oxidative stress in farmers: A pilot study. (2017). Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5548995/ 

Effects of collagen tripeptide supplement on skin properties: A prospective, randomized, controlled study. (2014). Retrieved from https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24131075/ 

The effects of sleep deprivation on your skin. (2021, May 14). Retrieved from https://www.openaccessgovernment.org/the-effects-of-sleep-deprivation-on-your-skin/110335/#:~:text=The%20major%20component%20of%20skin,also%20lowers%20the%20immune%20response 

Natural and sun-induced aging of human skin. (2015). Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4292080/ 

Systemic Glutathione as a skin-whitening agent in adult. (2020). Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7196133/ 

Vitamin C. (2022, November 6). Retrieved from https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminC-HealthProfessional/

Versi Terbaru

07/11/2024

Ditulis oleh Diva Mosaik Lintang

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Luthfiya Rizki


Artikel Terkait

9 Merek Suplemen Kolagen yang Bagus untuk Kesehatan

Bolehkah Ibu Hamil Mengonsumsi Suplemen Kolagen?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Diva Mosaik Lintang · Tanggal diperbarui 07/11/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan