Anda mungkin sudah tidak asing dengan manfaat sinar matahari karena kaya akan vitamin yang bagus untuk tulang. Meski begitu, kenali dahulu kapan sebenarnya waktu matahari terbaik, pagi atau sore, untuk mendapatkan khasiatnya secara maksimal.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Anda mungkin sudah tidak asing dengan manfaat sinar matahari karena kaya akan vitamin yang bagus untuk tulang. Meski begitu, kenali dahulu kapan sebenarnya waktu matahari terbaik, pagi atau sore, untuk mendapatkan khasiatnya secara maksimal.
Sinar matahari termasuk sumber vitamin D terbaik bagi tubuh manusia. Meski begitu, ada beberapa faktor yang memengaruhi kadar vitamin D yang didapatkan melalui paparan matahari. Salah satu faktor tersebut yaitu waktu.
Waktu sinar matahari terbaik pun berbeda di setiap negara. Pasalnya, sebagian negara memiliki iklim yang berbeda dengan negara lainnya, sehingga memengaruhi sinar UV yang dihasilkan dari matahari.
Simak penjelasan lengkap seputar waktu matahari pagi dan sore, sehingga Anda bisa memutuskan kapan waktu yang paling tepat untuk berjemur.
Beberapa orang menganggap sinar matahari pagi merupakan waktu terbaik untuk mengawali hari dengan berjemur.
Nyatanya, beberapa ahli justru tidak memiliki pendapat yang sama. Hal ini dikarenakan matahari berada di bawah horizon atau langit bawah yang berbatasan dengan permukaan bumi atau laut.
Bila matahari berada di posisi tersebut, seperti pada awal pagi atau menjelang malam, matahari hanya memancarkan UVA dan sedikit sinar UVB. Sedangkan, paparan sinar UVA berlebih bisa meningkatkan risiko melanoma dibandingkan UVB.
Hal ini pun berlaku di beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Menurut penelitian dari Dermato-endocrinology, pancaran sinar UVB tertinggi di Jakarta terjadi pada pukul 11 hingga 1 siang.
Itu sebabnya, para ahli menyarankan untuk berjemur di antara jam 10 pagi hingga 3 sore selama 5 sampai 20 menit.
Sama seperti matahari pagi, paparan sinar matahari sore, khususnya setelah jam 4 sore, bukan waktu yang tepat untuk mendapatkan vitamin D.
Anda mungkin menyangka seharusnya matahari sore tidak sekuat matahari pagi karena mendekati waktu terbenam. Faktanya, tidak demikian.
Penelitian dari Proceedings of the National Academy of Sciences melaporkan bahwa matahari sore dapat meningkatkan risiko kanker kulit hingga 500 persen.
Meski begitu, studi ini baru diujicobakan pada tikus, sehingga para peneliti membutuhkan penelitian lanjutan seputar efeknya yang sama terhadap manusia atau tidak.
Intinya, sinar matahari yang terbaik dimanfaatkan untuk memperoleh vitamin D yaitu mulai dari pukul 10 pagi hingga 3 sore. Sementara itu, paparan UV dari matahari di luar jam tersebut biasanya cukup kuat hingga memicu risiko penyakit kulit.
Walaupun menawarkan manfaat bagi kulit, setiap orang membutuhkan perlindungan tersendiri ketika berjemur di bawah sinar matahari.
Semakin cerah warna kulit alami yang dimiliki, semakin sedikit melanin yang Anda punya untuk menyerap sinar UV. Sementara itu, semakin gelap kulit seseorang, semakin banyak melanin yang dipunyai.
Terlepas dari warna kulit yang dimiliki, mendapatkan perlindungan adalah hal yang wajib. Di bawah ini cara melindungi kulit dari paparan matahari ketika berjemur.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan ketika berjemur di bawah sinar matahari yaitu tetap memakai tabir surya.
Usahakan untuk menggunakan tabir surya seperti sunscreen dengan SPF 30 atau lebih tinggi. Selain itu, pastikan sunscreen yang dipakai melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB, alias berspektrum luas.
Jangan lupa untuk sering mengaplikasikan ulang tabir surya, terutama ketika beraktivitas di luar ruangan.
Tak hanya menggunakan tabir surya, Anda juga perlu menggunakan baju dan celana panjang untuk menutupi kulit.
Usahakan untuk memilih pakaian dengan bahan tipis serta warna cerah yang membantu kulit menyerap cahaya matahari. Cara ini juga dapat mencegah heat stroke.
Bila perlu, pakailah topi pinggiran lebar untuk mendapatkan perlindungan yang maksimal.
Paparan sinar matahari, termasuk pada waktu terbaik, dapat merusak mata dan kulit. Bahkan, seharian penuh di bawah matahari dapat menyebabkan kornea terbakar hingga terkena penyakit mata katarak.
Cara terbaik melindungi mata dari bahaya sinar UV yaitu memakai kacamata hitam. Cobalah untuk memilih kacamata hitam yang menawarkan perlindungan UV 100%.
Bila mempunyai pertanyaan lebih lanjut, silakan hubungi dokter spesialis kulit atau ahli dermatologi untuk mendapatkan solusi yang tepat.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar