Di antara Anda mungkin ada yang memilih menggunakan kuku palsu untuk memperindah tampilan jari tangan. Namun, di balik cantiknya tampilan kuku palsu, ada risiko bahaya yang mengintai dan mengganggufungsi kuku.
Apa itu kuku palsu?
Tak sedikit orang yang saat ini memprioritaskan penampilan, termasuk melakukan perawatan kukudengan memakai kuku palsu.
Kuku palsu dikenal juga dengan kuku artifisial, artinya Anda menambahkan lapisan atau cangkang pada kuku.
Cara memasang kuku palsu biasanya menggunakan teknik menghias atau memanjangkan kuku dengan berbagai bahan seperti gel, akrilik, atau silk.
Di antara ketiganya, akrilik adalah bahan yang paling populer digunakan untuk membuat kuku artifisial.
Akrilik dapat membentuk cangkang keras seperti kuku asli.
Ketika memasang kuku akrilik, Anda mungkin akan diminta rutin ke salon sebanyak 2 atau 3 minggu sekali.
Tujuannya adalah untuk memperbaiki celah antara kutikula dengan kuku akrilik yang terbentuk akibat kuku yang tumbuh.
Selain akrilik, kuku artifisial berbahan gel juga kerap digunakan dengan proses yang mirip seperti saat Andamengecat kuku yang kuning.
Kuku artifisial berbahan gel memang lebih tahan lama dibandingkan akrilik, tetapi harganya jauh lebih mahal.
Bahaya memakai kuku palsu
Sebelum memantapkan hati menggunakan kuku artifisial, ada baiknya Anda memahami berbagai bahaya memakai kuku tambahan.
Ya, meskipun terbilang cukup aman, kuku artifisial tetap memiliki risiko berbahaya terhadap kesehatan kuku maupun kulit di jari Anda.
Pasalnya, kuku artifisial menggunakan bahan kimia yang bisa merusakkesehatan kuku dan kulit di sekitarnya.
Di bawah ini beberapa masalah dalam menggunakan kuku palsu.
1. Kuku jadi rusak
Proses pemasangan kuku akrilik yaitu dengan cara mengikir kuku asli Anda, tak seperti pemasangan kuku artifisial yang berbahan gel.
Meski begitu, bila Anda ingin melepasnya, proses menghapus kuku artifisial berbahan akrilik ataupun gel juga bisa membuat kuku semakin tipis.
Biasanya, kuku akan direndam dalam cairan aseton selama 10 menit atau lebih.
Jika hal ini dilakukan secara terus-menerus tanpa perawatan yang tepat, kuku menjadi rapuh dan mudah patah.
2. Infeksi
Menurut situs American Academy of Dermatology Association, kandungan bahan kimia pada kuku artifisial dapat meningkatkan risiko infeksi atau penyakit pada kuku.
Pemakaian kuku akrilik menyebabkan adanya celah di kuku. Area tersebut sangat mudah lembap sehingga memungkinkan bakteri dan jamur berkembang.
Jika kondisi ini terus berlanjut, infeksi bakteri dan jamur bisa terjadi, sehingga menyebabkan kuku merah, bengkak, infeksi, dan bernanah.
Sementara,infeksi jamur kuku akan membuat kulit di sekitarnya jadi gatal, kuku berubah menjadi kekuningan, dan mudah rapuh.
3. Alergi
Beberapa orang mungkin alergi terhadap bahan kimia tertentu dari kuku artifisial.
Jika Anda termasuk orang dengan kulit sensitif, salah satu bahaya kuku palsu yang kemungkinan akan terjadi adalah timbulnya reaksi alergi.
Gejala alergi kuku artifisial ini mungkin ditandai dengan kuku memerah, gatal, dan bengkak.
Jika hal ini terjadi, Anda akan memerlukan perawatan kuku secara medis maupun perawatan kuku di rumah dan tak bisa menggunakan kuku palsu untuk sementara waktu.
Cara memakai kuku palsu yang benar
Dilansir dari laman American Academy of Dermatology Association, kerusakan kuku akibat riasan kuku artifisial bisa dicegah dengan cara pemakaian yang benar.
Namun, Anda mungkin memerlukan bantuan ahli perawatan kuku untuk meminimalisasi bahaya seperti yang disebutkan di atas.
Untuk itu, ikuti beberapa tips berikut ini yuk!
1. Pilih salon perawatan kuku yang tepercaya
Cara pertama untuk memakai kuku palsu yang benar adalah dengan memilih salon perawatan kuku yang profesional.
Dalam memilih salon yang tepat, Anda bisa mempertimbangkan keahlian staf dan fasilitas yang dimiliki seperti sinar LED untuk mengeringkan kuku gel buatan.
2. Hindari memotong bagian kutikula
Minta petugas salon untuk tidak memotong kutikula saat kuku dibersihkan sebelum pemakaian kuku artifisial.
Kutikula berfungsi melindungi kuku dan kulit di sekitarnya dari bakteri, sehingga jika Anda memotongnya dapat meningkatkan risiko infeksi.
3. Hindari menggunakan kuku artifisial setiap hari
Sesekali biarkan kuku Anda bersih dari cat, gel, maupun akrilik. Lakukan cara memotong kuku yang benar untuk memastikan kuku benar-benar bersih dan rapi.
Manfaatkan penggunaan kuku palsu hanya untuk menghadiri acara tertentu, seperti pernikahan atau pesta.
4. Hati-hati saat melepas kuku palsu
Anda tidak boleh melewatkan pentingnya cara melepas kuku palsu dengan benar agar tidak merusak atau melukai kuku asli.
Untuk melepaskan perekat pada kuku artifisial, Anda dapat menggunakan aseton, merendam ke air hangat, atau ke salon kecantikan.
5. Konsultasikan dengan ahli kecantikan
Konsultasikan dengan ahli perawatan kuku Anda sebelum memasang kuku artifisial untuk mengetahui jenis kuku tambahan seperti apa yang cocok dengan Anda.
Anda juga dapat bertanya seputar hal apa saja yang boleh dan tak boleh dilakukan selama memakai kuku palsu maupun saat melepasnya nanti.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Artificial nails: Dermatologists’ tips for reducing nail damage. (2022). Retrieved 25 August 2022, from https://www.aad.org/public/everyday-care/nail-care-secrets/basics/pedicures/reduce-artificial-nail-damage
Nail cosmetics allergy | DermNet. (2022). Retrieved 25 August 2022, from https://dermnetnz.org/topics/nail-cosmetics-allergy
Baillie, M. (2018). Experts warns of danger of acrylic nails on children – Queen Victoria Hospital. Retrieved 25 August 2022, from https://www.qvh.nhs.uk/2018/12/experts-warns-of-danger-of-acrylic-nails-on-children/
Nail Care Products. (2022). Retrieved 25 August 2022, from https://www.fda.gov/cosmetics/cosmetic-products/nail-care-products
Versi Terbaru
05/10/2022
Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany
Ditinjau secara medis olehdr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.