Scrubbing dan chemical peeling memiliki fungsi yang sama untuk perawatan kulit wajah, yaitu mengangkat sel-sel kulit mati. Meskipun begitu, cara kerja dan efek keduanya pada kulit berbeda. Kenali perbedaan chemical peeling dan scrubbing!
Perbedaan chemical peeling dan scrubbing
Scrubbing dan chemical peeling adalah jenis dari eksfoliasi wajah dan kulit. Scrubbing merupakan teknik eksfoliasi fisik, sedangkan chemical peeling adalah eksfoliasi kimia.
Menurut American Academy of Dermatology, eksfoliasi dapat membuat kulit tampak lebih cerah dan membantu atasi masalah kulit berjerawat.
Agar Anda tidak salah memahami kedua perawatan scrub dan chemical peeling, berikut berbagai perbedaan yang bisa diamati.
1. Area kulit yang diaplikasikan
Perawatan dengan scrub bisa dilakukan pada kulit wajah dan badan. Itulah kenapa, ada produk body scrub yang bisa Anda temukan dengan mudah di pasaran.
Body scrubbing berbeda dengan teknik chemical peeling yang hanya diaplikasikan pada area kulit tertentu, misalnya wajah, leher, dan tangan.
Ketebalan kulit dan tingkat sensitivitas di area tubuh berbeda-beda.
Scrubbing bisa memberikan efek eksfoliasi yang lebih kuat sehingga lebih efektif mengangkat kotoran dan sel kulit mati pada bagian tubuh yang kulitnya lebih tebal.
2. Bahan yang digunakan
Perbedaan scrub dan chemical peeling bisa dilihat dari bahan-bahan yang digunakan.
Scrubbing umumnya menggunakan scrub pembersih dengan sikat tubuh, loofah, atah batu apung. Alat scrub biasanya memiliki tekstur bergerinjil dan dapat Anda dapatkan dengan mudah di pasaran.
Anda juga bisa memanfaatkan campuran bahan alami, seperti madu, kopi, gula pasir, atau gula pasir menjadi scrub.
Pada chemical peeling, bahan yang digunakan adalah zat kimia aktif seperti AHA dan BHA (alpha/beta hydroxy acid) atau retinoid.
3. Perlu atau tidaknya pengawasan dokter
Scrubbing bisa dilakukan di rumah tanpa pengawasan dokter. Sementara chemical peeling sebenarnya sangat perlu pengawasan dokter, mengingat pilihan bahan yang digunakan dan dosisnya harus sesuai dengan kondisi kulit.
Meski begitu, Anda diperbolehkan untuk melakukan chemical peeling di rumah, tapi perhatikan konsentrasi bahan aktif yang digunakan.
Agar tidak salah, konsultasi dengan dokter kulit lebih dahulu sebelum mencoba bahan chemical peeling untuk mengetahui dosis yang tepat untuk kulit Anda.
4. Aturan perawatan
Penggunaan scrub pada kulit, biasanya tidak mengharuskan Anda menghentikan penggunaan skincare tertentu. Ini berbeda dengan perawatan chemical peeling.
Ambil contoh, Anda dianjurkan untuk tidak menggunakan retinoid dalam 2 minggu sebelum perawatan chemical peeling. Selain itu, dalam 24 jam sebelum perawatan, Anda harus bebas dari penggunaan antibiotik atau obat antivirus.
Hindari juga berjemur di bawah matahari (sun tanning) dalam 2 minggu sebelum perawatan chemical peeling.
5. Manfaat perawatan
Perbedaan scrub dan chemical peeling yang dapat Anda amati adalah manfaat perawatannya.
Scrubbing secara sederhana mampu membuat kulit tampak lebih cerah dengan mengangkat sel-sel kulit mati.
Sementara itu, manfaat chemical peeling bisa lebih luas tidak sekadar mencerahkan kulit.Perawatan kulit ini juga bisa meningkatkan efektivitas produk skincare lain dengan meningkatkan penyerapan.
Eksfoliasi kimia yang dilakukan secara teratur juga dapat membantu mencegah pori-pori tersumbat, yang ampuh meringankan kulit berjerawat.
Dalam jangka panjang, perawatan kulit ini juga membuat kulit tampak awet muda dengan meningkatkan produksi kolagen.
6. Prosedur perawatan
Untuk jenis deep chemical peeling, Anda akan diberi anestesi untuk mengurangi sensasi panas setelah bahan kimia diaplikasikan ke kulit.
Prosedur eksfoliasi kimia yang satu ini harus dilakukan di klinik kecantikan dengan terapis profesional.
Perbedaan dengan scrubbing, anestesi tidak diperlukan karena prosesnya ini bisa dilakukan di rumah.
Mana yang lebih baik antara chemical peeling dan scrubbing?
Setelah menyimak penjelasan di atas, Anda tentu sudah paham perbedaan scrubbing dan chemical peeling untuk kulit.
Lantas, mana yang paling bagus untuk dipilih, ya? Jawabannya bisa berbeda-beda untuk masing-masing individu.
Ini karena kondisi kulit setiap orang berbeda dan ini menentukan cara perawatan kulit yang tepat untuk masing-masing orang.
Scrubbing cocok untuk Anda yang punya kulit kusam. Namun, kurang efektif jika diaplikasikan pada berjerawat atau kulit sensitif, karena gesekannya bisa menyebabkan peradangan jadi semakin parah.
Sekalipun kulit tidak menunjukkan reaksi negatif ketika pakai produk eksfoliasi, sebaiknya Anda menggunakan pelembab yang memberikan efek menenangkan atau memperkuat skin barrier.
Penting Anda ketahui
Chemical peeling berisiko memperparah iritasi kulit. Eksfoliasi kimia hanya direkomendasikan untuk kondisi kulit berikut ini. - Memiliki jerawat ringan, tidak meradang, bengkak, atau beruntusan.
- Kulit kusam, bintik penuaan, dan melasma.
- Kerutan di bawah mata atau pipi.
Jika masih ragu memilih mana perawatan kulit yang tepat, konsultasikan dengan dokter spesialis kulit. Dokter akan membantu Anda untuk menentukan jenis eksfoliasi yang tepat dan memantau perkembangannya jika dilakukan secara rutin.