Stretch mark memang identik dengan wanita, terutama wanita hamil. Namun, kaum adam pun mungkin saja mengalami stretch mark dengan berbagai penyebab. Bagaimana stretch mark pada pria bisa muncul? Apa saja penyebabnya? Berikut ulasannya.
Alasan munculnya stretch mark pada pria
Stretch mark atau dalam istilah medis disebut striae distensae merupakan garis-garis halus dan panjang yang terjadi pada kulit. Garis-garis ini terbentuk ketika kulit meregang atau menyusut secara tiba-tiba.
Saat meregang atau menyusut lebih cepat dari biasanya, komponen elastisitas kulit yang disebut kolagen akan pecah dan lapisan tengah kulit yang disebut dermis jadi robek. Pada akhirnya, terbentuklah garis-garis halus pada lapisan kulit teratas (epidermis).
Stretch mark yang dialami pria umumnya sama dengan yang dimiliki wanita. Stretch mark bisa terjadi pada bagian kulit mana pun. Namun, stretch mark pada pria biasanya muncul pada bagian bahu, punggung, pinggul, perut, betis, bokong, dan paha.
Stretch mark pun memiliki dua fase perkembangan. Pada kemunculan pertamanya, garis-garis stretch mark akan nampak berwarna merah atau ungu. Kulit pun akan sering terasa gatal.
Seiring waktu, stretch mark cenderung berubah warna putih atau tidak memiliki warna dan terlihat lebih rendah dari kulit di sekitarnya. Bila sudah seperti ini, mengatasi stretch mark akan lebih sulit.
Pada dasarnya, stretch mark tidak berbahaya. Namun, kemunculannya dapat mengganggu penampilan sehingga kerap menimbulkan stres.
Berbagai penyebab stretch mark pada pria
Sejauh ini, belum ada penyebab pasti munculnya stretch mark di kulit. Namun, dokter berpikir kemunculan stretch mark merupakan kombinasi antara tiga faktor yakni hormon, peregangan kulit, dan perubahan sel-sel kulit.
Selain itu, kemunculan stretch mark juga bisa karena faktor genetik. Bila seseorang dari keluarga Anda memiliki stretch mark, Anda pun berpotensi unuk mendapatkannya.
Di bawah ini beberapa potensi penyebab stretch mark yang mungkin terjadi pada pria.
1. Pertambahan atau penurunan berat badan
Stretch mark umumnya terjadi karena pertambahan atau penurunan berat badan atau obesitas (kegemukan). Saat ini terjadi, terjadi penumpukan atau penurunan lemak secara drastis hingga menyebabkan kemunculan garis vertikal pada kulit.
2. Pertumbuhan yang cepat pada masa pubertas
Masa pubertas pun rentan menyebabkan remaja mengalami stretch mark. Saat seorang anak laki-laki mengalami pubertas, ada peregangan horizontal pada kulit yang terjadi di bagian lengan atas, paha, bokong, serta punggung.
3. Pembentukan otot atau bodybuilding
Saat melakukan olahraga atau latihan angkat beban untuk pembentukan otot (bodybuilding), otot akan bertumbuh secara cepat sehingga memicu stetch mark. Biasanya, stretch mark karena bodybuilding terjadi di tepi luar otot dada atau di lekukan bahu.
4. Penyakit adrenal menyebabkan stretch mark pada pria
Selain ketiga hal di atas, stretch mark pun mungkin terjadi pada pria yang memiliki gangguan kelenjar adrenal, seperti penyakit diabetes, sindrom Cushing, sindrom Marfan, sindrom Ehlers Danlos, dan skleroderma.
Dilansir dari Verywell Health, penyebab ini bisa terjadi karena penyakit-penyakit tersebut dikatikan dengan adanya kelebihan hormon kortikosteroid.
Kortikosteroid mengatur produksi sel-sel kulit yang dikenal sebagai keratinosit di epidermis dan fibroblas di dermis. Adapun fibroblas sangat penting untuk menghasilkan kolagen yang digunakan tubuh untuk menjaga elastisitas kulit.
Bila hormon kortikosteroid berlebih, kolagen yang diproduksi menjadi lebih sedikit sehingga kulit menjadi kurang elastis dan bisa membentuk stretch mark.
5. Pemakaian krim kortikosteroid
Selain keempat hal di atas, penggunaan krim kortikosteroid dalam jangka waktu yang lama pun bisa menyebabkan stretch mark pada kaum adam.
Krim yang mengandung kortikosteroid biasanya ditemui pada hidrokortison yang diresepkan dokter untuk mengobati eksim.