Albino memiliki warna rambut dan kulit lebih pucat ketimbang orang pada umumnya. Hal ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan yang menghambat aktivitas sehari-hari. Lantas, apa saja komplikasi yang mungkin dialami albino?
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Albino memiliki warna rambut dan kulit lebih pucat ketimbang orang pada umumnya. Hal ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan yang menghambat aktivitas sehari-hari. Lantas, apa saja komplikasi yang mungkin dialami albino?
Albino merupakan istilah untuk orang dengan albinisme, yakni kelainan genetik yang memengaruhi pigmen warna (melanin) pada kulit, rambut, dan mata.
Penyandang albinisme atau albino memiliki rambut berwarna terang, kulit putih dan pucat, dan mata yang sensitif terhadap sinar matahari.
Kekurangan pigmen kulit dapat menyebabkan sejumlah komplikasi albinisme yang perlu Anda waspadai seperti berikut ini.
Albino lebih umum untuk mengalami komplikasi albinisme pada mata. Gangguan indra penglihatan ini bisa terjadi pada semua jenis albinisme.
Berkurangnya melanin dapat memengaruhi iris atau selaput pelangi. Bagian mata manusia yang berwarna ini akan tampak lebih tembus pandang.
Akibatnya, iris yang tembus pandang membuat cahaya masuk berlebihan. Hal ini mengganggu kerja retina mata untuk menangkap cahaya.
Berikut ini adalah beberapa komplikasi penglihatan yang bisa dialami albino.
Orang dengan albinisme umumnya akan mengalami masalah mata rabun, baik itu rabun dekat (hipermetropi) atau rabun jauh (miopi) sejak kecil.
Kedua gangguan mata ini membuat Anda kesulitan melihat jelas benda pada jarak tertentu.
Rabun dekat dan rabun jauh dapat diatasi dengan penggunaan kacamata atau lensa kontak untuk membantu memperjelas penglihatan.
Penglihatan yang kurang awas dalam dunia medis disebut low vision. Komplikasi pada orang albino ini terjadi akibat perkembangan retina yang tidak normal.
Berbeda dengan rabun mata, low vision tidak dapat diperbaiki dengan penggunaan kacamata, lensa kontak, obat-obatan, atau operasi.
Albino bisa menggunakan alat bantu untuk low vision seperti kaca pembesar atau teleskop untuk mengatasi komplikasi penglihatan ini.
Kondisi yang juga disebut astigmatisme disebabkan oleh kelengkungan abnormal pada kornea atau lensa mata yang menyebabkan pandangan buram.
Mata silinder sering kali terjadi bersamaan dengan rabun jauh atau rabun dekat. Komplikasi albinisme pada mata ini dapat Anda atasi dengan kacamata, lensa kontak, atau operasi.
Berkurangnya melanin bisa membuat mata sangat peka terhadap cahaya. Sinar matahari atau cahaya yang terlalu terang bisa membuat mata albino terasa tidak nyaman.
Penyandang albinisme sebaiknya menghindari terkena sinar matahari atau cahaya terlalu terang. Penggunaan kacamata hitam juga dapat membantu selama beraktivitas.
Komplikasi albino ini terjadi saat salah satu atau kedua bola mata bergerak cepat dan tidak terkendali. Hal ini dapat mengganggu fokus penglihatan dan keseimbangan tubuh.
Nistagmus pada bayi albino umumnya menunjukkan gejala saat memasuki usia 2–3 bulan.
Orang yang terlahir dengan nistagmus umumnya tidak dapat disembuhkan, tetapi kacamata atau lensa kontak bisa membantu melihat lebih jelas.
Strabismus atau mata juling adalah kondisi saat mata tidak sejajar dengan benar dan keduanya melihat ke arah yang berbeda.
Penggunaan kacamata, suntik botox, terapi otot mata, dan operasi dapat membantu fungsi indra penglihatan yang terganggu akibat mata juling.
Kekurangan melanin membuat memiliki kulit tampak putih pucat. Akibatnya, kulit albino lebih sensitif bila terkena sinar matahari.
Dokter menyarankan orang dengan albinisme untuk menggunakan tabir surya, kacamata hitam, pakaian pelindung, atau menghindari terkena sinar matahari secara berlebihan.
Pasalnya, albino lebih berisiko mengalami komplikasi yang menyebabkan berbagai masalah kulit, termasuk kulit terbakar matahari (sunburn) hingga kanker kulit.
Komplikasi albinisme yang cukup serius adalah kulit mudah terbakar akibat paparan sinar matahari atau sunburn, terutama bila terlalu lama beraktivitas di luar ruangan.
Paparan sinar UV dari matahari menyebabkan reaksi peradangan pada lapisan kulit albino. Terbakar matahari membuat kulit kemerahan dan terasa sakit saat Anda sentuh.
Jika dibiarkan, sunburn bisa membuat orang albino berisiko terkena kanker kulit.
Kulit orang albino yang terkena sinar matahari dapat mengembangkan bintik-bintik atau tahi lalat. Kemunculannya bisa menjadi salah satu gejala kanker kulit.
Dikutip dari DermNet NZ, jenis kanker kulit, seperti karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa lebih umum terjadi.
Meski jarang terjadi, tidak menutup kemungkinan orang albino lebih berisiko terhadap kanker yang lebih agresif dan berbahaya.
Selain komplikasi albinisme yang memengaruhi kondisi fisik, albino juga lebih rentan mengalami gangguan psikologis.
Pasalnya, kondisi albino yang berbeda dari orang-orang di sekitarnya membuatnya kerap mengalami diskriminasi dari lingkungan sosialnya.
Penyandang albinisme mungkin akan mengalami intimidasi dan perundungan terkait dengan kondisi mereka. Akibatnya, albino merasa terasingkan dan terisolasi.
Terlebih dalam membesarkan anak albino, Anda perlu memperlakukan mereka secara normal. Anak-anak dengan albinisme dapat belajar dan berprestasi di sekolah umum.
Sementara itu, Anda bisa bergabung dengan support group dengan penyandang albinisme lainnya. Mintalah saran atau dukungan terkait kondisi yang Anda alami.
Albinisme memang tidak dapat disembuhkan. Namun, albino bisa mengurangi risiko komplikasi dengan perawatan kulit dan mata.
Jika memiliki pertanyaan terkait informasi tentang albinisme, silakan konsultasi ke dokter Anda untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar