Albino memiliki warna rambut dan kulit lebih pucat ketimbang orang pada umumnya. Hal ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan yang menghambat aktivitas sehari-hari. Lantas, apa saja komplikasi yang mungkin dialami albino?
Berbagai komplikasi pada orang albino
Albino merupakan istilah untuk orang dengan albinisme, yakni kelainan genetik yang memengaruhi pigmen warna (melanin) pada kulit, rambut, dan mata.
Penyandang albinisme atau albino memiliki rambut berwarna terang, kulit putih dan pucat, dan mata yang sensitif terhadap sinar matahari.
Kekurangan pigmen kulit dapat menyebabkan sejumlah komplikasi albinisme yang perlu Anda waspadai seperti berikut ini.
1. Penurunan fungsi mata
Albino lebih umum untuk mengalami komplikasi albinisme pada mata. Gangguan indra penglihatan ini bisa terjadi pada semua jenis albinisme.
Berkurangnya melanin dapat memengaruhi iris atau selaput pelangi. Bagian mata manusia yang berwarna ini akan tampak lebih tembus pandang.
Akibatnya, iris yang tembus pandang membuat cahaya masuk berlebihan. Hal ini mengganggu kerja retina mata untuk menangkap cahaya.
Berikut ini adalah beberapa komplikasi penglihatan yang bisa dialami albino.
Rabun
Orang dengan albinisme umumnya akan mengalami masalah mata rabun, baik itu rabun dekat (hipermetropi) atau rabun jauh (miopi) sejak kecil.
Kedua gangguan mata ini membuat Anda kesulitan melihat jelas benda pada jarak tertentu.
Rabun dekat dan rabun jauh dapat diatasi dengan penggunaan kacamata atau lensa kontak untuk membantu memperjelas penglihatan.
Low vision
Penglihatan yang kurang awas dalam dunia medis disebut low vision. Komplikasi pada orang albino ini terjadi akibat perkembangan retina yang tidak normal.
Berbeda dengan rabun mata, low vision tidak dapat diperbaiki dengan penggunaan kacamata, lensa kontak, obat-obatan, atau operasi.
Albino bisa menggunakan alat bantu untuk low vision seperti kaca pembesar atau teleskop untuk mengatasi komplikasi penglihatan ini.
Mata silinder
Kondisi yang juga disebut astigmatisme disebabkan oleh kelengkungan abnormal pada kornea atau lensa mata yang menyebabkan pandangan buram.
Mata silinder sering kali terjadi bersamaan dengan rabun jauh atau rabun dekat. Komplikasi albinisme pada mata ini dapat Anda atasi dengan kacamata, lensa kontak, atau operasi.
Fotofobia
Berkurangnya melanin bisa membuat mata sangat peka terhadap cahaya. Sinar matahari atau cahaya yang terlalu terang bisa membuat mata albino terasa tidak nyaman.
Penyandang albinisme sebaiknya menghindari terkena sinar matahari atau cahaya terlalu terang. Penggunaan kacamata hitam juga dapat membantu selama beraktivitas.
Nistagmus
Komplikasi albino ini terjadi saat salah satu atau kedua bola mata bergerak cepat dan tidak terkendali. Hal ini dapat mengganggu fokus penglihatan dan keseimbangan tubuh.
Nistagmus pada bayi albino umumnya menunjukkan gejala saat memasuki usia 2–3 bulan.
Orang yang terlahir dengan nistagmus umumnya tidak dapat disembuhkan, tetapi kacamata atau lensa kontak bisa membantu melihat lebih jelas.
Strabismus
Strabismus atau mata juling adalah kondisi saat mata tidak sejajar dengan benar dan keduanya melihat ke arah yang berbeda.
Penggunaan kacamata, suntik botox, terapi otot mata, dan operasi dapat membantu fungsi indra penglihatan yang terganggu akibat mata juling.