Tubuh mengeluarkan keringat untuk mendinginkan diri ketika cuaca panas atau setelah Anda banyak beraktivitas. Namun, jika Anda berkeringat tanpa sebab saat berada di ruangan yang sejuk, ini bisa menandakan keringat dingin.
Apa saja penyebab keringat dingin dan bagaimana cara mengatasinya? Simak jawabannya di sini.
Penyebab munculnya keringat dingin
Keringat dingin (diaphoresis) adalah kondisi ketika seseorang berkeringat bukan akibat cuaca panas atau aktivitas berat, melainkan masalah medis tertentu.
Banyak yang mengira bahwa keringat dingin atau cold sweat sama dengan night sweat, padahal keduanya berbeda.
Seperti namanya, night sweat (berkeringat di malam hari) hanya terjadi saat malam hari, seperti ketika Anda sedang tidur.
Sementara itu, cold sweat bisa terjadi kapan saja, baik pagi, siang, sore, maupun malam hari. Keringat biasanya muncul pada area-area tertentu, seperti telapak tangan, ketiak, atau telapak kaki.
Gejala lain yang mungkin muncul bersamaan dengan keringat dingin adalah jantung berdebar, deru napas yang lebih kencang, serta dilepaskannya hormon endorfin.
Pada kondisi ini, keringat yang dihasilkan berasal dari kelenjar keringat apokrin. Tentunya keringat ini berbeda dengan keringat yang dihasilkan kelenjar ekrin yang bertugas untuk mengatur suhu tubuh.
Berikut merupakan beberapa hal yang bisa menjadi penyebab munculnya cold sweat.
1. Rasa takut, cemas, dan stres
Umumnya, keringat dingin muncul sebagai bentuk respons tubuh terhadap ancaman yang berasal dari luar.
Rasa takut, cemas, dan stres inilah yang nantinya akan merangsang kelenjar keringat untuk memproduksi keringat meski suhu tubuh atau udara di sekitar Anda tidak meningkat.
2. Kurang oksigen
Terkadang, stres dan cemas juga disertai dengan kesulitan saat bernapas. Bila hal ini terjadi, suplai oksigen dalam darah pun akan menurun.
Otak kemudian membaca situasi tersebut sebagai ancaman dan akhirnya memproduksi cold sweat.
3. Rasa sakit dan nyeri
Rasa sakit yang tak tertahankan karena migrain, patah tulang, atau luka berat dapat menyebabkan produksi keringat yang berlebihan.
Keluarnya keringat terjadi sebagai cara tubuh untuk bertahan diri dan meringankan rasa sakit.
4. Tekanan darah rendah
Tekanan darah normal orang dewasa yang sehat ialah 120/80 mmHg. Bila tekanan darah rendah, maka Anda akan merasa pusing, lemas, dan mengalami diaphoresis.
Rendahnya tekanan darah bisa terjadi karena penggunaan obat tertentu, dehidrasi, atau masalah pada jantung.
5. Gula darah rendah
Gula darah yang terlalu rendah atau hipoglikemia kerap dialami oleh pengidap diabetes yang menggunakan insulin.
Selain itu, hipoglikemia juga bisa disebabkan oleh konsumsi alkohol yang terlalu banyak, kurang gizi, atau terlambat makan.
Keringat dingin merupakan salah satu gejalanya. Tanda-tanda lainnya yang mesti Anda waspadai yaitu tubuh gemetar, pandangan kabur, serta sakit kepala.
6. Penyakit jantung
Munculnya keringat juga bisa menandakan adanya penyakit jantung, terutama bila disertai dengan nyeri dada, nyeri pada lengan, pusing, atau bahkan hilang kesadaran.
Penyakit jantung perlu mendapatkan penanganan segera. Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala di atas, segeralah periksakan diri ke dokter.
7. Syok
Syok atau guncangan medis terjadi saat aliran darah menuju otak atau organ vital lainnya tiba-tiba berhenti.
Cold sweat merupakan salah satu pertandanya. Bila tidak ditangani dengan tepat, kondisi darurat ini dapat menyebabkan kematian.
8. Infeksi
Berkeringat dingin bisa jadi merupakan sebuah reaksi yang muncul saat tubuh berusaha melawan infeksi virus atau bakteri.
Penyakit infeksi juga biasanya akan memunculkan gejala lain, seperti lemas dan nyeri otot.